Selamatkan Laut Belitung dari Penambangan Timah ( #savebelitong)
TS
hafirex
Selamatkan Laut Belitung dari Penambangan Timah ( #savebelitong)
Selamat Pagi
agan dan aganwati
Disini ane sedikit menggambarkan tentang Laut Belitung yang sedang terancam oleh penambangan timah di kawasan Laut Belitung oleh Kapal Hisap yang dapat menghancurkan ekosistem laut yang ada di Laut Belitong
Spoiler for SaveBelitong:
SaveBelitong- Belitung atau Billiton adalah sebuah pulau di bagian barat Indonesia yang dianugerahi keindahan alam berupa pantai-pantai berpasir putih berhiaskan batu-batu granit raksasa. Perairan laut Belitung menjadi surga bagi keanekaragaman hayati seperti ikan, terumbu karang dan biota laut lainnya, yang telah menjadi sumber penghidupan bagi masyarakatnya.
Namun, harmoni alam di Belitong saat ini terancam
oleh rencana penambangan di laut sekitarnya.
Tujuan dari page ini adalah untuk menggalang dukungan menjadikan suara penolakan terhadap penambangan laut sebagai suara mayoritas sehingga bisa didengarkan oleh pemerintah.
Save Belitong is a cause to gather support from people all over the world to SAVE THE SEA OF BELITONG FROM SEA MINING.
Spoiler for Laut Belitung:
Spoiler for Laut Belitung:
Spoiler for Laut Belitung:
Spoiler for Kapal Hisap:
Spoiler for Kapal Hisap:
Quote:
Ervin Nurhayati - Membayangkan Kepulauan Belitung langsung terbayang sekumpulan kepulauan yang indah dan menyimpan banyak sumber daya alam yang melimpah. Ya, memang kepulauan Belitung merupakan salah satu tujuan wisata yang menyimpan pemandangan pantai dan laut yang luar biasa indahnya. Tidak hanya indah lautannya, Belitung menyimpan potensi sumber daya alam yang melimpah, terutama timah.
Inilah yang mendorong beberapa investor ingin membuat pertambangan di daerah kepulauan Belitung. Tercatat tiga perusahaan yang sudah mengantongi AMDAL yaitu PT Kampit Tin Utama, PT Biliton Jaya Utama, dan PT Halaban Primavestama. Namun ditegaskan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Belitung Timur, Sarjono, bahwa jika di masyarakat ada perlawanan untuk menolak pertambangan tersebut, bisa saja ijin pertambangan tidak akan dikeluarkan (Tribunnews, 7 Oktober 2012).
Dan kenyataannya, banyak pihak yang telah menolak penambangan itu. Tidak hanya masyarakat dan Walhi saja yang menolak, tetapi juga 12 Anggota DPRD Bangka Belitung-pun bersama masyakarat menolak penambangan laut itu (Tribunnews, 3 Oktober 2012). Bahkan Walhi siap menduduki Kantor Pemerintahan untuk menekan pemerintahan Belitung agar membatalkan penambangan laut di sana (Tribunnews, 4 Oktober 2012).
Meski sudah banyak penolakan, tapi masih saja ada anggota DPRD yang meragukan penolakan penambangan laut di Kepulauan Bangka. Beliau yang kontra terhadap penolakan penambangan laut ini masih mencurigai niat baik para aktifis lingkungan.
Beberapa minggu lalu, empat sahabat saya berkunjung ke Kepulauan Bangka Belitung. Mereka para pecinta lingkungan yang masih tetap setia berjuang menyelamatkan lingkungan di sela-sela kesibukan pekerjaan mereka. Mereka sempat berdiskusi dengan para aktifis lingkungan, para pemandu wisata para nelayan dan pedagang makanan di kepulauan Belitung. Keluhan yang mereka terima intinya mengkhawatirkan alih status daerah wisata menjadi daerah penambangan, karena masyarakat di Belitung sangat bergantung pada kekayaan dan keindahan alamnya.
Berawal dari pengembaraan mereka di Kepulauan Bangak Belitung membuat mereka berinisiatif membuat Fanpage Facebook untuk menyelamatkan keindahan alam Kepulauan Bangka Belitung dari ancaman penambangan laut yaitu Save Belitong.
Sudah seharusnya pemerintah melindungi kekayaan alam kita. Jika pemerintah membela para investor dan memberi ijin penambangan, mungkin akan meningkatkan pendapatan daerah. Tapi bagaimana dengan ekonomi masyarakat? Akankan juga ikut merasakan dampaknya secara langsung? Ataukah hanya dinikmati oleh investor saja?
Tidak hanya itu, bagaimana dengan nasib terumbu karang yang merupakan habitat ikan-ikan di lautan? Bagaimana keberlanjutan ekosistem di Belitung? Bukankah berkurangnya ikan-ikan karena kerusakan alam juga akan menurunkan pendapatan rakyat kecil? Belum lagi kerusakan ekosistem di masa depan juga akan merugikan ekonomi kita. Bukankah kekayaan alam yang terus dieksploitasi demi memuaskan para investor itu akan jelas merugikan ekonomi kita di masa depan?
Jadi jelas, membela para kapital belum tentu menguntungkan negara, apalagi masyarakat sekitar. Karena modal akan berputar pada kapital itu sendiri, bukan pada pada rakyat kecil. Belum lagi masalah asal muasal para investor. Mereka Warga Negara Indonesia ataukan warga negara tetangga seperti yang ditulis dalam tulisan Kompasianer Iwanpiliang di artikelnya berjudul Sketsa: Dari Timah Saja Bangsa Ini Terkaya atau juga yang telah ditulis oleh Indra Ambalika Syari, Ketua Tim Eksplorasi Terumbu Karang UBB dalam tulisan beliau yang berjudul Kerusakan Ekosistem Terumbu Karang di Pulau Bangka Belitung Akibat Penambangan Timah Lepas (Kapal Isap). Para investor yang kemungkinan berkewarga negaraan Malaysia dan pemilik Kapal Isap dari Thailand-lah yang ikut merasakan kekayaan Timah di Indonesia.
Semoga para pemimpin berpihak kepada rakyat kecil dan bangsa sendiri, yang lebih berhak mendapat bantuan dan keberpihakan dari pemerintah negara kita. Bukan malah membela pemegang saham dan hawa nafsu yang hanya untuk meraih kekayaan pribadi semata.
Mari beri dukungan penyelamatan Belitung di Save Belitong.
BANGKAPOS.COM, BELITUNG -- Koordinator Belitung Care (B-Care) Idil Akbar mengungkapkan bahwa adanya kabar akan masuknya kapal isap ke perairan laut Pering, Kelapa Kampit Kabupaten Belitung Timur (Beltim), meresahkan masyarakat.
Ia menilai dampaknya juga berkenaan langsung ke masyarakat Belitung, yang menyakini pertambangan laut dan kapal isap akan berdampak sistemik terhadap masyarakat di Belitung dan Beltim.
"Masyarakat sepertinya sengaja dibuat resah oleh pengusaha kapal isap ini. Mereka ingin membuat suasana daerah menjadi tidak kondusif, mengadu domba, lalu mengambil keuntungan. Ini jelas tindakan licik dan merendahkan nilai-nilai kerukunan yg dianut masyarakat Belitong," kata Idil kepada bangkapos.com, Kamis (27/9/2012).
Terkait rencana masuknya kapal isap ke perairan Beltim, B-care tetap bersikap sama yakni dengan tegas menolak keras masuknya kapal isap dan pertambangan laut ke seluruh wilayah perairan Pulau Belitong. Bagi pengusaha yang hendak berupaya memasukkan kapal isap sebaiknya mengurungkan niatnya tersebut, karena B-Care bersama masyarakat Beltim dan masyarakat Belitung akan terus melawan.
"Saat ini kami sedang berkoordinasi dan berkonsolidasi dengan tokoh-tokoh pergerakan di Beltim. Kekuatan masyarakat untuk itu sudah ada dan tinggal menggerakkannya, menunggu waktu yang tepat. B-care yakin masyarakat Beltim akan menjaga kampongnya dari kehancuran akibat kapal isap dan pertambangan laut. Masyarakat pesisir Belitung pun sudah menyatakan diri siap membantu jika pengusaha kapal isap ini memaksakan kehendaknya," papar Idil.
B-Care meminta masyarakat tidak termakan bujuk rayu dan iming-iming sesaat yang mereka sampaikan tentang manfaat kapal isap dan pertambangan laut. Idil menegaskan kapal isap dan penambangan laut tak memberi manfaat apapun selain hanya kehancuran.
Dia menyebutkan, masyarakat Bangka sudah merasakan kekecewaan besar dari bujuk rayu tersebut. Ditambahkan Idil, pihaknya juga menekankan betul khususnya pada pemimpin daerah, jangan memposisikan diri sebagai pengkhianat masyarakat dengan turut berkonspirasi bersama pengusaha kapal isap menghancurkan laut Beltim dan juga Belitung.
"Sebab yang pasti masyarakat tidak akan tinggal diam dan akan melawan kesewenang-wenangan tersebut," papar Idil. sumber
mohon dukungan nya gan untuk Laut Belitung yang lebih baik