Din: Pidato SBY Terlambat dan Pasti Normatif
Senin, 08 Oktober 2012 17:58 WIB



Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Pelajari Kasus Novel
JAKARTA--MICOM: Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai pidato yang akan disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono guna menanggapi persoalan antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah terlambat. Bahkan ia pun memprediksi apa yang disampaikan Presiden hanya sesuatu yang normatif saja. "Ini terlambat. Hal seperti ini tidak perlu ditunda-tunda. Kan bisa langsung panggil dan menghentikan semua," kata Din saat ditemui di Gedung Da'wah PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/10).

Menurutnya adalah sesuatu yang aneh Presiden harus menunggu keterangan pers terlebih dahulu baru kemudian bertindak. Din mengatakan seharusnya sebagai atasan SBY bisa langsung memanggil KPK atau Polri. Bahkan ia menyakini apa yang akan disampaikan dalam keterangan pers nanti malam sudah tidak akan menyelesaikan masalah. "Saya kira sudah bisa kita bayangkan sangat normatif mempesona tapi tidak ada isinya mempesona dan memukau tapi tidak menyelesaikan masalah karena yang diperlukan adalah sikap dan tindakan," tegasnya.

Din menambahkan sikap Presiden seperti itu justru menunjukkan bahwa ia lari dari masalah. Kata dia seharusnya persoalan antara dua lembaga itu diselesaikan Presiden secepatnya, karena kalau semakin berlarut-larut maka akan menimbulkan dampak negatif di kehidupan masyarakat. "Ini juga bisa menjadi bumerang kontra produktif karena sudah banyak gerakan membela KPK, maka harus hati-hati pemerintah ini," cetusnya.
http://www.mediaindonesia.com/read/2...Pasti-Normatif

---------------

Saya prihatin Pak Din Syamsuddin sampai bilang begitu, kenapa semuanya harus Presiden? Bukannya ada Wapres, Menko, dan Ketua DPR/MPR serta Ketua MA dan MK?