Ahli mesin kapal, Andri Saputra ,29, warga Tanjung Priok, Jakarta Utara, harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Graha Husada di ruang 204 setelah 3 jam disetrum oknum polisi saat dimintai keterangan sebagai saksi di Polres Lampung Selatan, pada Rabu (3/10) sekitar pukul 11.00 WIB.

Andri Saputra (berbaring) korban penyetroman oknum polisi, bersama Yunizar, 58, ayahnya di rumah sakit. (koesma)

Didampingi orang tuanya, Yunizar , 58, Andri Saputra menjelaskan, pada Selasa (2/10) dia menumpang mobil temannya, Anton Sujiwo, dari Jakarta menuju ke Pekanbaru dengan mengendaraai mobil Toyota Rush. Saat melintas di Seaport Interdiction Pelabuhan Bakauheni dua petugas menghentikan kendaraan mereka lalu melakukan penggeledahan.

Saat itu petugas menemukan 2 butir inek di dasbor mobil yang langsung diakui oleh Anton bahwa inek itu milik Anton. Keduanya lalu dibawa ke Polres Lampung Selatan.

“Setelah sampai di Polres Lampung Selatan Anton langsung dijadikan tersangka sedangkan saya dijadikan saksi. Tapi saya dipaksa mengaku bahwa ikut menggunakan inek tersebut. Karena saya merasa tidak menggunakan inek maka saya tetap bersikeras bahwa saya tidak tahu menahu tentang inek yang dibawa Anton.

Saat itulah, menurut Andri, selama 3 jam dia disetrum sampai akhirnya saya minta agar petugas melakukan tes urine agar mereka percaya.

“Setelah saya tes urine hasilnya negatif barulah petugas melepaskan saya. ” katanya

Lantaran kondisi saya yang lemah akibat terlalu lama disetrum Andri harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Graha Husada.

Yunizar selaku orang tua Andri tidak terima putra keduanya disetrum, yang menurut pengakuan Andri sampai merasakan pusing-pusing, mual dan kondisi wajah luka memar akibat bekas penyetruman.

“Saya tidak terima anak saya diperlakukan seperti ini dan saya sudah lakukan visum melapor ke Polda Lampung agar hal ini tidak terulang kembali pada orang lain, ” tegas Yunizar.

“Saya minta agar Polda Lampung melakukan tindakan tegas terhadap oknum tersebut karena mereka membuat anak saya mengalami sakit seperti ini ,” ujar Yunizar.

Kabidhumas Polda Lampung, AKBP. Dra. Sulistianingsih membenarkan adanya laporan tersebut dan pihaknya akan melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. (Koesma/dms)

([URL="http://forum.detik..com/"]sumber[/URL])



Busyet deh, main setrom aja.
Masih jaman ya introgasi pake setrom? Cek urine kan bisa.... nga perlu maksa gitu. Kayak jaman tentara Belanda lagi nyiksa pejuang aja.