TELESKOP Spitzer Space milik NASA menemukan sebuah cincin terbesar yang tidak pernah dilihat sebelumnya, berada di sekitar planet Saturnus. Laboratorium Propulsi Jet (JPL) mengatakan bahwa cincin yang terlihat pada Selasa (6/10) waktu setempat itu terletak cukup jauh dari sistem Saturnus dan orbitnya miring 27 derajat dari pesawat lingkaran utama planet.
Diperkirakan cincin terbuat dari es tipis dan partikel debu. Juru bicara JPL Whitney Clavin mengatakan cincin terlihat sangat buram dan tidak mencerminkan banyak cahaya, namun inframerah teleskop spitzer dapat mendeteksi itu.
Meskipun cincin debu sangat dingin atau minus 316 derajat Fahrenheit, namun dengan teleskop Spitzer Space terlihat sangat bersinar dengan radiasi termal. Dimensi cincin itu sekitar 3,7 juta mil (5,95 juta kilometer) dari planet lain dan meluas ke luar sekitar 7,4 juta mil (11.9 juta kilometer).
Sebuah makalah tentang penemuan cincin tersebut telah dipublikasikan secara online oleh jurnal Nature, Selasa (6/10). Ini adalah salah satu cincin super besar, kata Anne Verbiscer, astronom dari Universitas Virginia di Charlottesville dalam jurnal Nature.
Cincin juga bisa menjawab teka-teki bulan lainnya, Iapetus, yang memiliki sisi terang dan sisi yang sangat gelap. Lingkaran cincin dalam arah yang sama dengan Phoebe, sementara Iapetus, cincin lain dan sebagian besar bulan Saturnus yang lain, berputar berlawanan arah.
Para ilmuwan berpendapat materi dari luar cincin bergerak ke dalam dan mengempas ke Iapetus. Para astronom telah lama menduga bahwa ada hubungan antara bulan terluar Saturnus Phoebe dan materi gelap pada Iapetus. Cincin baru ini meyakinkan bukti hubungan itu, ucap Douglas Hamilton, astronom dari Universitas Maryland