KSAD Akui Dirinya Hampir Ditipu Broker Senjata
M Rizki Maulana - detikNews

Jakarta Keterlibatan broker atau rekanan dalam pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) di lingkungan TNI memang sudah menjadi hal yang lumrah. Bahkan terkadang keterlibatan broker ini menjadi celah para pembuat kebijakan untuk melakukan korupsi.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo juga mengakui dirinya pernah hampir ditipu oleh broker.

"Waktu itu saya mau beli alat bidik buat senapan SS1 buatan Pindad. Saya tanya ke seseorang harga satu alat bidik Rp 30 juta, saya bilang nggak masuk akal ini," ujar Pramono di Mabes AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (4/10/2012).

Pramono lalu menceritakan dirinya mengecek harga aslinya di internet. Dia mengaku terkejut setelah melihat harga asli teropong itu yang jauh lebih murah dari harga yang ditawarkan oleh broker tersebut.

"Saya lihat harganya cuma USD 1.900 (sekitar Rp 19 juta). Kan jauh beda, akhirnya saya suruh anak buah saya untuk cari langsung di pabrik untuk mendapatkan harga yang murah," terangnya.

Dia menambahkan, dirinya secara pribadi merasa berdosa kepada negara apabila ada mark-up harga yang dilakukan oleh para broker. Sehingga dia menghindari apabila ada mark-up dari broker.

"Merasa berdosa saya kepada negara, kepada rakyat. Saya lebih baik cari dari dalam negeri dulu kalau memang dari luar mahal," ucapnya.

Meskipun tidak menyukai para broker yang suka memainkan harga, Pramono mengaku tidak masalah dengan keberadaan broker. Pramono menilai penggunaan broker sah saja asal dengan harga yang sesuai.

"Boleh kalau sesuai harganya. Kalau masih bisa diproduksi di dalam negeri ya dalam negeri. Tapi harga jangan ketinggian kalau kita pakai rekanan," ucapnya.

(riz/mpr)

sumber : [URL="http://news.detik..com/read/2012/10/04/122357/2054428/10/ksad-akui-dirinya-hampir-ditipu-broker-senjata?9922032"]detik[/URL]

=========================================================

broker yang dari gedung bundar pak?