- Beranda
- The Lounge
Pendapat penjajah Belanda tentang rakyat MINANGKABAU
...
TS
igud
Pendapat penjajah Belanda tentang rakyat MINANGKABAU
Spoiler for "buka":
Seorang doktor dalam ilmu hukum berpangkat mayor jendral Nahuys Van Burgs, membuat laporan yang diterbitkan pada tahun 1825 tentang tingkah laku orang Minangkabau yang tidak merasa rendah diri dari orang lain.
Ketika ia berkunjung ke istana Sutan Alam Bagagarsyah,ia melihat orang-orang hilir mudik dekat raja tanpa memperlihatkan sikap hormat sama sekali. Tidak terlihat iring-iringan kebesaran. SutanAlam Bagagarsyah membawa keperluanya sendiri, seperti tempat rokok,tempat sirih tempat tusuk gigi,yang masing-masing dimasukan dalam uncang (pundi-pundi) yang bergantungan diikat pinggangnya. Ia memang dipayungi seseorang,tetapi payungnya hanyalahseperti payung yang oleh banyak orang digunakan di jawa.
Penghormatan terhadap Sutan Alam Bagagarsyah semacam itu bukan pengaruh paderi. Terhadap pemimpin lainya pun rakyat tidak bersikap hormat,seperti yang dilihatnya pada rakyat di pulau jawa terhadap bangsawan keraton.
Ia berpendapat bahwa tingkah laku rakyat seperti itusebagai pertanda orang yang tidak merasa rendah diri. Dan ketika rombonganya datang,para penghulu yang menyambut bersikap acuh tak acuh saja. Bahkan ketika rombongan Belanda yang menyertai Nahuys kembali melewati Bukit Ambacang (dekat Bukittinggi) tidak seorang pun dari duabelas kuli yang telah disewa yang menanti kedatangan mereka untuk mengangkut barang-barang rombongan itu. terpaksalah rombongan iturombongan itu mengangkut masing-masing menurun dan mendaki bukit-bukit katanya, rakyat Minangkabau sangat bersikap merdeka. Bahkan ketika ditanyai bagaimana sikap penghulu seandainya belanda pergi,maka jawaban mereka ialah "kalau kami bisa hidup damai dengan paderi,kami tidak lagi membutuhkan orang belanda lagi disini."
Kemerdekaan pribadi mereka begitu tinggi sehingga praktis tidak ada perbedaan antara pemimpin/penghulu dan orang biasa,kecuali mengenai nama-nama mereka saja. tidak ada perbedaan dengan yang kaya dan yang tidak kaya.
lain lagi pengalaman de Steurs. Ia berkata orang Minangkabau merupakan bangsa yang tidak mempunyai rasa rendah diri sama sekali terhadap orang belanda. Mereka biasa saja menegur de Steurs dijalan,menyetop dan menyalakan rokok dari api cerutu yang sedang diisap residen dan komandan militer itu.
Ketika ia berkunjung ke istana Sutan Alam Bagagarsyah,ia melihat orang-orang hilir mudik dekat raja tanpa memperlihatkan sikap hormat sama sekali. Tidak terlihat iring-iringan kebesaran. SutanAlam Bagagarsyah membawa keperluanya sendiri, seperti tempat rokok,tempat sirih tempat tusuk gigi,yang masing-masing dimasukan dalam uncang (pundi-pundi) yang bergantungan diikat pinggangnya. Ia memang dipayungi seseorang,tetapi payungnya hanyalahseperti payung yang oleh banyak orang digunakan di jawa.
Penghormatan terhadap Sutan Alam Bagagarsyah semacam itu bukan pengaruh paderi. Terhadap pemimpin lainya pun rakyat tidak bersikap hormat,seperti yang dilihatnya pada rakyat di pulau jawa terhadap bangsawan keraton.
Ia berpendapat bahwa tingkah laku rakyat seperti itusebagai pertanda orang yang tidak merasa rendah diri. Dan ketika rombonganya datang,para penghulu yang menyambut bersikap acuh tak acuh saja. Bahkan ketika rombongan Belanda yang menyertai Nahuys kembali melewati Bukit Ambacang (dekat Bukittinggi) tidak seorang pun dari duabelas kuli yang telah disewa yang menanti kedatangan mereka untuk mengangkut barang-barang rombongan itu. terpaksalah rombongan iturombongan itu mengangkut masing-masing menurun dan mendaki bukit-bukit katanya, rakyat Minangkabau sangat bersikap merdeka. Bahkan ketika ditanyai bagaimana sikap penghulu seandainya belanda pergi,maka jawaban mereka ialah "kalau kami bisa hidup damai dengan paderi,kami tidak lagi membutuhkan orang belanda lagi disini."
Kemerdekaan pribadi mereka begitu tinggi sehingga praktis tidak ada perbedaan antara pemimpin/penghulu dan orang biasa,kecuali mengenai nama-nama mereka saja. tidak ada perbedaan dengan yang kaya dan yang tidak kaya.
lain lagi pengalaman de Steurs. Ia berkata orang Minangkabau merupakan bangsa yang tidak mempunyai rasa rendah diri sama sekali terhadap orang belanda. Mereka biasa saja menegur de Steurs dijalan,menyetop dan menyalakan rokok dari api cerutu yang sedang diisap residen dan komandan militer itu.
Spoiler for "sumber":
update #28 http://livebeta.kaskus.co.id/show_po...ke-minangkabau
0
3K
39
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923KThread•83.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru