Banjarmasin, Kalimanta Selatan (ANTARA News 30 September 2012) - Front Pembela Islam Banjarmasin membubarkan pengunjung di salah satu tempat hiburan malam di Kota Banjarmasin, dan memaksa tempat hiburan itu mengakhiri operasionalisasi mereka.

Minggu dini hari, tempat hiburan malam, di antaranya BOEC HBI Banjarmasin diimbau untuk menutup operasionalnya dikarenakan sudah melanggar ketentuan sesuai apa yang diatur peraturan daerah Kota Banjarmasin.

Sekitar pukul 02.00 WITA, salah satu perwakilan massa FPI dipersilahkan masuk untuk melihat situasi didalam area tempat hiburan malam yang sudah menghentikan operasionalnya.

Pada saat memasuki Nesvile Pud dan Cafe lantai dasar, masih terlihat beberapa pengunjung yang masih duduk-duduk santai berpasangan, langsung saja dilakukan pengusiran paksa keluar dari tempat tersebut.

Polisi setempat "mengawal" FPI menutup paksa tempat hiburan malam itu hingga mengusir pulang pengunjungnya. Kasat Intelijen Polresta Banjarmasin, Komisaris Polisi Indera Gunawan, memimpin "pengawalan" itu.

Semula polisi ingin menggelar razia. Namun langsung berubah dan "mengamankan" razia a'la FPI karena massa mereka banyak. Polisipun batal melakukan tugas utamanya di ranah hukum, FPI-lah yang kemudian beraksi, bukan polisi.

Dilanjutkan ke lantai 5 Diskotik Athena HBI, di sana ,walau musik sudah dimatikan masih terdapat sejumlah pengunjung. Menyaksikan itu, satu anggota FPI yang dipersilahkan masuk naik darah dan langsung berteriak, "Keluar.. keluar dari tempat maksiat ini...!"

Botol-botol mendentingkan suara dipecahkan. Ratusan pengunjung di dalam diskotik sontak ketakutan dan berlarian keluar meninggalkan diskotik tersebut. (*)

>>> Sumber: http://www.antaranews.com/berita/336...-hiburan-malam