Kegiatan-kegiatan rohis umumnya kegiatan yang positif misal kajian bareng, baca al qur’an, tafakkur alam, bermalam di masjid (mabit) dan kegiatan positif lainnya.

Di Rohis gak pernah tuh diajari untuk merakit bom. Boro-boro merakit bom, ama petasan aja mereka gak berani!

Beberapa tersangka teroris memang dulunya anak rohis tapi jumlah nya sangat sedikit malah bisa dihitung dengan jari dibandingkan puluhan ribu alumni rohis yang ada di negeri ini (termasuk ane tentunya ). Gak fair kan gara-gara perbuatan beberapa oknum saja, kemudian dianggap rohis adalah sarang teroris.

Pembimbing rohis biasanya dari guru agama dan kegiatan-kegiatan rohis diawasi langsung oleh pihak sekolah, jadi sangat kecil sekali untuk disusupi para teroris.

Sangat jarang atau bahkan gak ada ceritanya anak rohis ikut tawuran, pengguna narkoba, terlibat seks bebas atau melakukan tindak kriminal. Pada dasarnya mereka gak ada “tampang” buat jadi teroris tapi kasihan malah dituduh sebagai sarang teroris.