SURYA Online, SURABAYA - Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jatim mengembalikan seribu lebih elektronik kartu tanda penduduk (e-KTP) yang sudah jadi ke Pemerintah Pusat. Pasalnya data yang telah dicetak ternyata salah dan tidak sesuai dengan data wajib KTP yang telah diisi saat pengambilan data. Padahal, kartu e-KTP tersebut sudah siap diberikan kepada pemiliknya.

Kepala Disnakertransduk Jatim Hary Soegiri mengatakan, dari sekitar dua juta e-KTP di 12 Kabupaten/Kota yang sudah jadi pada tahap pertama, ternyata terdapat sekitar seribu lebih atau 0,04 persen yang data pemilik wajib KTP salah.

“Karena datanya salah, makanya kita kembalikan ke Pemerintah Pusat,” ujarnya, Rabu (26/9/2012).

Pengembalian e-KTP yang sudah jadi ini dikarenakan adanya kesalahan data pemilik wajib KTP. Hary menduga cukup banyaknya kesalahan data e-KTP tersebut akibat kurang petugas di lapangan ketika melakukan perekaman data. Karena ketika dilakukan verifikasi, ternyata masih ditemukan adanya salah cetak pada data pemilik wajib KTP. Selain itu, terdapat juga perubahan data identitas pemilik yang ditulis sudah meninggal dunia, padahal orangnya masih hidup.

“Dari situ saya kira faktornya, karena petugas pelaksana e-KTP di lapangan kurang jeli,” tegasnya.

Saat ini, wajib e-KTP yang sudah melakukan perekaman data pada tahap pertama mencapai 5.641.000 orang. Dari jumlah itu, baru sekitar 2 juta yang dicetak dan e-KTP-nya dibagikan ke 12 Kabupaten/Kota di Jatim.

Sedangkan pelaksanaan e-KTP gelombang dua di 26 Kabupaten/kota sampai saat ini baru berjalan 78 persen dan masih menyisikan 22 persen. Meski demikian, Hary optimistis akhir bulan Oktober nanti perekaman data sudah rampung semua.

http://surabaya.tribunnews.com/m/ind...likan-ke-pusat

==========================================================================================

ahh elah padahall cumma tinggal nyontekk doang

benner2 tujuannya ngabiisin anggaran