Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

voltz19Avatar border
TS
voltz19
Relokasi SMAN 6 dan SMAN 70, Perlukah?
Relokasi SMAN 6 dan SMAN 70, Perlukah?

JAKARTA, KOMPAS.com - Kembali terjadinya penyerangan dan tawuran "legendaris" antara siswa SMAn 6 dan SMAN 70 Jakarta Selatan selalu disambut polemik usulan relokasi salah satu sekolah. Pro-kontra terus mengemuka, namun lokasi keduanya masih berdampingan sampai sekarang dan kejadian terus berulang.

Pemerhati pendidikan anak, Seto Mulyadi menilai, relokasi kedua sekolah di kawasan itu perlu dilakukan karena menyangkut beberapa faktor. Faktor utama adalah lokasi sekolah yang berdekatan sehingga rentan membelokkan persaingan akademik menjadi aksi adu otot melalui tawuran.

"Kondisi dua sekolah itu tidak memungkinkan karena lokasinya sangat berdekatan. Selisih sedikit bisa picu tawuran," kata Seto kepada Kompas.com, Selasa (25/9/2012).

Belum lagi, kata pria yang dipanggil Kak Seto itu, kemungkinan adanya pihak luar yang ikut memanas-manasi atau mengintimidasi siswa kedua sekolah untuk memancing dan memulai tawuran. Pihak luar itu bisa berupa alumni, ataupun pihak lain yang memiliki kepentingan terselubung.

"Itu makanya perlu pertimbangkan merelokasi dua sekolah itu. Lalu guru beri pengawasan lebih pada siswa, secara perlahan pasti konflik akan reda, tawuran akan hilang," ujarnya.

Relokasi bukan jalan keluar

Sementara itu, Sekjend Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, berpendapat berbeda. Menurutnya, relokasi justru bukan menjadi jalan keluar yang efektif. Relokasi justru hanya akan menunjukkan adanya kepentingan lain yang "bermain" di belakang aksi tawuran antarpelajar di kawasan niaga Jakarta Selatan ini.

"Relokasi sekolah itu tidak menyelesaikan masalah. Itu hanya akan menunjukkan ada orang yang bermain. Saya lihat memang sekolah-sekolah di kawasan Jakarta Selatan itu berada di kawasan niaga, tempat-tempat keramaian," tuturnya.

Arist justru menegaskan bahwa masalah tawuran yang berulang berakar dari gagalnya penerapan metode pendidikan di sekolah setempat dan sistem pendidikan nasional. Pemerintah, tegasnya, harus memutus mata rantai tawuran itu dengan membenahi total sistem pendidikan dan cara mengajar para gurunya.

http://edukasi.kompas.com/read/2012/...N.70..Perlukah

Tak usah dipertanyakan lagi. Relokasi harusnya sudah dipindahkan. Mau lebih banyak korban lagi?
0
2.5K
36
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.4KThread42KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.