Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wahyuromaAvatar border
TS
wahyuroma
Wihh Kiai Khamaludin Beri ceramah dalam kubur gan...
Madura, Aktual.co — Menguak hidup setelah mati dari dalam kubur. Itulah yang menjadi inti ceramah Kiai Khamaludin asal Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Karena yang hendak dikisahkan adalah hidup setelah mati, maka tak ada pilihan untuk lebih meyakinkan para jemaah, kecuali dengan jalan berceramah langsung dari dalam kuburan.

Usai berjamaah salat Jumat (14/9) di Masjid Al Muhajirin di Dusun Panggenten Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Kiai Khamaludin tanpa ragu meminta sejumlah warga untuk membalutnya dengan kain kafan.

Usai dikafani, 'mayat' Kiai Khamaludin kemudian dimasukkan dalam keranda jenazah, disalati lalu diusung ratusan warga menuju kuburan yang disiapkan tak jauh dari Masjid Al Muhajirin.

Tubuh Kiai Khamaluddin yang persis seperti mayat itu lalu dimasukkan dalam kubur yang langsung diterima dua orang warga yang siaga dalam kuburan.

Prosesi ini lazimnya pemakaman jenazah seorang muslim, kecuali tak ada prosesi memandikan jenazah. Kuburnya pun persis seperti posisi kuburan muslim, letak kepala ada di utara dan kaki di selatan.

Dua warga yang siaga dalam kuburan itu kemudian memiringkan wajah Kiai Khamaluddin menghadap
kiblat ke arah barat. Lalu kedua warga yang masih ada didalam kuburan, menata batu pelindung tanah yang kemudian ditata memanjang seukuran tubuh 'mayat' Kiai Khamaludin.

Sejurus kemudian, belasan warga pun menutup lubang kuburan dengan tanah yang baru digalinya.

Gundukan tanah itupun diberi dua buah batu nisan. Prosesi terakhir, gundukan tanah kuburan Kiai
Khamaludin itu ditaburi bunga setaman. Untuk mengamankan jalannya rangkaian prosesi pemakaman Kiai Khalamudin, belasan anggota polisi diterjunkan ke lokasi ceramah dari dalam kubur itu.

Setelah semuanya siap, panitia acara ceramah dalam kubur kemudian memberi kode kepada Kiai Khamaludin untuk memulai ceramahnya. Kode yang diberikan berupa lima kali tepukan di tanah kuburan, sebagai pemaknaan rukun Islam.

Lewat sebuah mikrophon yang sebelumnya telah disiapkan di dalam kuburan dan kabelnya dihubungkan ke dua unit megaphone, maka terdengarlah suara salam Kiai Khamaludin.

"Asssalamualikum warahmatullah wabarakatuh," begitulah salam sang kiai nyentrik itu yang disambut dengan balasan ucapan salam dari ratusan warga yang antusias mengikuti ceramah dari dalam kubur itu.

Selama hampir 30 menit, Kiai Khamaludin memulai ceramahnya. Intinya, Kiai Khamaludin memberi peringatan, nasihat, dan anjuran kepada kaum muslimin agar berbuat baik kepada sesama dan meningkatkan ibadah kepada Allah SWT agar terhindar dari azab kubur.

Kiai Khamaludin menambah materi ceramah dengan mengupas kehidupan di alam kubur serta hari pertanggungjawaban kelak di hadapan Allah SWT, serta ancaman siksa kubur bagi umat yang hidup tanpa aturan dan hidup yang tak berpegang kepada Alquran dan hadis.

Ratusan warga yang mengelilingi kuburan Kiai Khamaludin tampak khusyuk mendengarkan isi dan materi ceramah. "Saya tak menyangka jika ada kiai yang memilih pengapnya tanah kuburan sebagai wahana berceramah. Tapi pilihannya itu saya acungi jempol. Terlebih materi yang dipilih adalah tentang kehidupan setelah mati. Saya dan istri jadi semakin mantap menangkap isi ceramah dan Insya Allah semakin mempertebal keimanan kami berdua," papar Ardi Yuniarto yang sengaja mengajak Ningsih Hartatik, istrinya, ke pengajian unik itu.

Setelah mengakhiri ceramah dengan doa penutup, Kiai Khamaludin meminta panitia untuk membongkar kembali tanah kuburan yang hampir setengah telah mengurungnya. Hampir 10 menit, belasan warga akhirnya berhasil mengangkat kembali tubuh sang kiai.

Warga menyiapkan bale bambu untuk mengusung tubuh sang kiai yang masih terbungkus kain kafan menuju teras Masjid Al Muhajjirin. Sang kiai tampak lemas namun kembali segar setelah meneguk segelas air mineral.

Setelah kain kafan dilolosi, Kiai Khamaludin lalu bergegas masuk ke tempat wudu di masjid untuk membersihkan wajahnya. Tak berselang lama, sang kiai menuju sebuah mimbar yang disiapkan di halaman masjid untuk kembali memanjatkan doa dan diamini oleh ratusan warga, termasuk Bupati Pamekasan, Khalilurahman.

"Kepada segenap hadirin, saya menyampaikan banyak terima kasih atas kehadirannya untuk mendengarkan ceramah dari dalam kubur. Terima kasih juga atas ketenangan hadirin sekalian sehingga acara ceramah ini bisa berlangsung aman tanpa huru-hara. Terima kasih dan saya pamit pulang ke Probolinggo," ucap Khamaludin kepada ratusan warga yang masih bertahan di lokasi ceramah.

Sayangnya, Kiai Khamaludin tak melayani pertanyaan sejumlah wartawan. Kiai Khamaludin langsung dikawal sejumlah anggota panitia ceramah menuju sebuah mobil yang bergerak cepat meninggalkan Dusun Panggenten Desa Blumbungan itu.

Bupati Pamekasan, Khalilurrahman yang ikut menghadiri ceramah mengatakan, "Saya mendengar kabar jika Kiai Khamaludin tak hanya sekali ini saja melakukan ceramah langsung dari dalam kuburan. Sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Timur, tercatat telah didatangi Kiai Khamaludin untuk ceramah dengan wahana yang sama. Dari dalam kuburan."

Lengkapnya: http://www.aktual.co/sosial/133412me...ri-dalam-kubur
0
11K
152
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.4KThread41.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.