Berikut ini adalah salah satu reaksi umat muslim yang ane salut.
http://ardho.multiply.com/journal/it...journal%2Fitem
Quote:
Blog Entri Dua reaksi yang berbeda Jan 19, '08 5:14 AM
untuk semuanya
Mari kita bandingkan dengan reaksi yang dilakukan oleh umat Kristiani ketika junjungannya diejek/dipermainkan.
Da Vinci Code karangan Dan Brown.
Bandingkan reaksi umat Kristiani ketika menanggapi novel itu dengan reaksi umat Islam ketika menanggapi novel Salman Rushdie.
Gimana? Koreksi saya kalau salah, tapi Da Vinci Code malah membuat solidaritas dan kepercayaan mereka semakin dalam (karena mereka malah menyelenggarakan banyak seminar yg berusaha meluruskan isi novel).
Ada teman Kristen yang komen gini di blog orang,
Lagian sebagai Kristian gw harus percaya satu hal, kalo penghakiman tuh MILIK Tuhan. Apa sih hak kita sebagai manusia buat menghakimi sesama manusia juga ? Kayak kita sendiri yg paling bener aja...
Makanya 'pala Dan Brown gak laku ama Kristian-Kristian...
Pas saya baca saya ngerasa agag malu.
Sementara kita disini yang katanya umat Islam, agama paling bener, agama yang sempurna, dan menganggap semua orang bukan Islam adalah kafir dan masuk neraka. Malah sibuk untuk "mengutuk" dan "menjual" kepala orang.
Tunggu! Bukan berarti saya ngomong gini karena saya mendukung apa yg dilakukan oleh Salman Rushdie. Oke, saya memang belom baca bukunya. Tapi kalo saya memang gag mau tersinggung, ya udah gag usah baca. Gag usah diliat. Gag usah dicari tau.
Tunggu! Bukan berarti jika akhirnya saya tau, kemudian saya gag marah. Saya marah. Jelas. Itu mungkin bisa disamakan dengan ejekan pada orang tua saya sendiri. Namun, jika ibu saya diejek. Saya marah. Kemudian saya pengen bunuh orang yang mengejek ibu saya. Apakah ibu saya senang? Apakah ibu saya kemudian akan berpikir, "hebat anak saya, bisa ngebelain ibunya!"
Tidak. Itu tidak akan terjadi. Nggak ada orang tua yang pengen anaknya jadi pembunuh. Demikian pula Allah dan Nabi Muhammad SAW. Saya yakin kalau mereka tidak ingin umat Islam menjadi umat yang picik dan berakal pendek. Koreksi saya kalau salah dalam masalah ini, karena saya bukan tukang tafsir Al Quran.
Hal ini tentunya juga berlaku kelak dalam menanggapi film Geert Wilders. Cara kita harus smooth. Seperti yang pernah saya bilang disini. Kita harus lebih pandai untuk menanggapi ancaman2 dari pihak luar.
Satukan kekuatan. Tingkatkan solidaritas. Hentikan kekerasan. Cari cara lain yang menunjukkan umat Islam memang top!
Apa ya?
Eniwei, saya tau dari temen saya, kalo hal macam gini gag akan ada ujungnya. Nggak masalah. Hal kayak gini memang gag ada ujungnya, tapi saya cuman pengen menunjukkan bahwa saya mencintai agama saya, saya mencintai teman2 Muslim saya yang secara tidak langsung terkena efek dari sekelompok umat Islam yang "mengerikan". Terutama buat temen2 yang tinggal di luar Indonesia (Eropa dan Amerika, kalo Malaysia atau di Brunei ya sama aja kali yee).
Harap diingat, apa yang saya lakukan ini bukan untuk mencari page views yang tinggi.
Saya hanya berharap dan memimpikan akan dunia dimana orang berbeda agama saling hidup bareng tanpa ada kecurigaan dan kebencian. Itu saja kok. Simpel kan?
Tambahan yang ini:
http://www.vhrmedia.com/2010/detail.php?.e=6120
Quote:
VHRmedia, London Discover Islam bereaksi sejuk terhadap film Innocence of Muslims yang dianggap menghina Nabi Muhammad. Organisasi muslim muda Inggris ini membagikan Al-Quran terjemahan bahasa Inggris secara gratis kepada penganut non-Islam di tempat-tempat umum di Inggris. Mereka membagikan Al-Quran dan buku-buku Islam untuk melawan prasangka terhadap Islam.
Kami mulai membagikan buku-buku tentang Islam pada pertengahan Agustus, tidak lama setelah video Innocence of Muslims dipublikasikan di internet dan berminggu sebelum film itu menggemparkan dunia, kata Naif Sheikh, relawan Discover Islam, Rabu (19/9), dikutip france24.com.
Discover Islam telah membagikan puluhan ribu Al-Quran, tafsir ajaran Islam, dan buku tentang kehidupan Nabi Muhammad. Buku-buku itu didistribusikan di pusat perbelanjaan, perpustakaan, dan pinggir jalan London dan sekitarnya, Cambridge, dan kota-kota lain.
Tujuan kami bukan mengarahkan masuk Islam, melainkan meminta mereka membaca sendiri tentang Islam, bukan mendengar apa kata orang lain. Tujuan kami edukasi. Orang-orang yang kami temui sangat reseptif dan jarang mengembalikan buku yang kami berikan, kata Naif.
Tidak semua non-muslim di Barat berpandangan negatif atau salah tentang Islam, namun penting untuk bereaksi dan membela agama kami. Diam saja berarti kami menyetujui yang dikatakan video itu tentang Islam, video yang konyol itu, kata Naif.
Discover Islam juga memberikan pembelajaran kepada komunitas seagama di Inggris.Kami mengedukasi komunitas muslim di Inggris. Kami mengerti muslim merasa disakiti oleh Innocence of Muslims, namun reaksi beberapa minggu terakhir tidak masuk akal. Sebab, pembunuhan dan kekerasan dilarang Islam. Muslim sejati tidak akan menggunakan kekerasan untuk membela agama, kata Naif. Sama seperti kami meminta non-muslim membaca tentang kehidupan Nabi Muhammad, kami juga meminta muslim melakukan hal yang sama dan meneladani hidup Nabi, bukan bereaksi kekerasan terhadap provokasi.
Hal ini biasa dilakukan oleh umat agama lain. Mengapa islam hanya segelintir yang melakukannya?
Sayangnya, harm has been done akibat reaksi banyak umat muslim lainnya. Sudah masuk TV, dan orang sudah telanjur menganggap bahwa film IoM yang dulu dikira film murahan memanfaatkan agama itu ternyata benar.
Yang di Arab Saudi aja mengatakan hal ini:
http://rumaysho.com/belajar-islam/ja...hina-nabi.html
Quote:
Ulama senior di Kerajaan Saudi Arabia, sekaligus anggota Al Lajnah Ad Daimah (komisi Fatwa Kerajaan Saudi Arabia), Syaikh Dr. Sholih bin Fauzan bin Abdillah Al Fauzan mendapatkan pertanyaan dalam kajian harian beliau di daerah Malaz Riyadh, Fadhilatusy Syaikh waffaqakumullaah-. Pertanyaan yang masuk saat ini banyak sekali. Di antaranya, ada yang bertanya tentang bagaimana nasehat Anda bagi para penuntut ilmu dan juga selain mereka tentang apa yang terjadi saat ini berkaitan dengan film yang menghina Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam. Apa wejangan Anda dalam hal ini?
Beliau hafizhohullah menjawab,
Nasehat kami dalam hal ini adalah hendaknya kita tetap tenang dan tidak mengingkari hal ini dengan cara-cara (yang keliru) seperti dengan melakukan demonstrasi, menzholimi orang-orang yang tidak memiliki keterkaitan dengan hal ini, atau sampai merusak harta benda (orang lain). Ini adalah cara-cara yang tidak diperbolehkan. Yang wajib untuk membantah mereka sebenarnya adalah para ulama, bukan orang awam. Para ulamalah yang berhak membantah dalam perkara-perkara ini. Hendaknya kita senantiasa tenang.
Orang-orang kafir sebenarnya ingin mengganggu kita serta memancing amarah kita. Ini yang mereka inginkan. Mereka juga ingin agar kita saling membunuh. Aparat keamanan berusaha menghalang-halangi, sedangkan yang lain (para demonstran muslim) berusaha menyerang, sehingga terjadilah pemukulan, pembunuhan, dan banyak yang terluka. Mereka menginginkan hal ini. Hendaknya kita senantiasa tenang dan bersikaplah tenang. Yang berhak untuk membantah mereka adalah orang-orang yang memiliki ilmu dan bashirah, atau hendaknya mereka tidak perlu dibantah. Orang-orang yang membantah mereka juga tidak boleh disamaratakan.
Ingatlah, dahulu orang-orang musyrik berkata terhadap Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam, "Penyihir, dukun, pendusta" dan perkataan hinaan lainnya. Namun, Allah memerintahkan Rasul-Nya untuk bersabar. Kaum muslimin ketika itu tidak melakukan demonstrasi di Mekkah, tidak menghancurkan sedikit pun dari rumah-rumah kaum musyrikin, juga tidak membunuh seorang pun. Sabar dan tenanglah sampai Allah Subhanahu wa Ta'ala memudahkan jalan keluar bagi kaum muslimin.
Yang wajib dilakukan adalah tenang, khususnya saat ini, di saat munculnya banyak teror dan kejelekan di negeri-negeri kaum muslimin. Wajib untuk tenang dan tidak tergesa-gesa dalam masalah-masalah semacam ini. Orang-orang awam tidaklah pantas untuk menghadapinya. Mereka bodoh, tidak memahami hakikat masalah. Tidak boleh menghadapi masalah ini kecuali orang yang memiliki ilmu dan bashirah. Na'am.
[Fatwa Syaikhuna -Syaikh Dr. Sholih Al Fauzan- dalam sesi tanya jawab kajian Al Muntaqo (Jadd Ibnu Taimiyah) di Masjid Jaami' Mut'ib bin Abdul Aziz, Malaz, Riyadh, Kerajaan Saudi Arabia pada hari Sabtu, 28 Syawal 1433 H. Soal ini dibacakan setelah adzan Isya dari kajian tersebut[1]]
Sutradara Innocence of muslim memang sengaja menjebak orang islam, supaya dunia tahu, seperti apa agama ini, dan supaya dunia membandingkannya dengan keadaan yang sama dengan agama lain yang tidak mengklaim apa apa. Ironisnya, kelakuan dan reaksi umat Islam justru mendukung film tersebut, dan orang yang melihat justru bilang "filmnya murahan tapi ga disangka bener toh"
Saya jadi ingin usul nih, bagaimana Innocence of Muslim kalau dinaikkan levelnya seperti Da vinci code?
Dibuat dengan melakukan riset, kemudian menyambung riset yang satu dan riset yang lain, membuat replika palsu alquran yang ditemukan di suatu tempat, atau gambar dari pelukis siapa, kemudianjalur perdagangan palsu, dan kemudian orang itu membuat Innocence of Muslim berdasarkan bukti palsu yang dibuat itu, dipublish oleh salah satu produsen film besar seperti Universal Studios, lalu novelnya dijual di mall mall, dan kemudian filmnya diputar di bioskop bioskop di tanah air. Seperti Da Vinci Code lah.. Seperti apa reaksinya?
Harap direnungkan