Sebelumnya, sy tegaskan dulu bahwa saya bukan seorang Pelaku MLM sehingga tulisan ini ditulis berdasarkan hasil penelitian saya mengenai fenomena sistem bisnis kontroversial di masyarakat, yaitu MLM.. dan sy akan membandingkannya dengan sistem yg serupa tapi tak sama yaitu RESELLER/AFFILIATE SYSTEM (yg selanjutnya cukup disebut AFFILIASI saja ya).. Saya benar-benar menjamin mengenai tidak adanya subyektifitas dalam posting ini dan tidak akan terjadi repost dari thread lain.. Jadi postingan ini benar2 murni keluar dari dalam otak saya..
Selamat membaca..

Baik sistem MLM maupun affiliasi itu dibentuk dari 'algoritma' yg sama, yaitu mengizinkan atau memberikan wewenang kpd konsumen, pembeli atau siapapun juga (yang selanjutnya bisa disebut sbg 'pihak ke-3' untuk ikut menjual atau memasarkan produk (baik barang maupun jasa) milik perusahaan/merchant/provider dengan pembagian keuntungan (yg selanjutnya disebut komisi/bonus/bagi-hasil,dsb..) yang besarnya/prosentasenya telah disepakati bersama dan diterima atas dasar suka sama suka..

Tapi perbedaan paling mencolok dari MLM dan affiliasi adalah 'besarnya kewenangan' yg diberikan perusahaan/merchant/provider kpd pihak ke-3 tsb..

Jika dalam sistem Affiliasi, pihak ke-3 hanya berfungsi sbg seorang 'sales' bagi perusahaan/merchant/provider.. Pekerjaannya hanya menjual, menjual, dan menjuaaaal produk perusahaan/merchant/provider yg memberinya wewenang.. Maka bisa sy simpulkan bahwa seseorang yg mengikuti sistem Affiliasi pada dasarnya adalah seorang 'salesman abadi'..

Karena jika semisal dia mereferensikan sistem Affiliasi nya itu kpd orang lain maka orang yang direferensikan itu akan bekerja sama langsung dengan perusahaan/merchant/provider bersangkutan.. Dengan kata lain pihak ke-3 tsb sebenarnya telah mereferensikan seseorang untuk menjadi 'saingan bisnis' nya sendiri.. NAH LOHH??? Apakah sistem ini fair untuk pihak ke-3 yang telah berjasa menambah omzet perusahaan/merchant/provider yg bersangkutan??? Jelas Tidak Fair donk!! Menurut hemat saya, sistem AFFILIASI adalah bentuk kezaliman oleh Perusahaan/Merchant/Provider kepada pihak ke-3 yg telah membantu memasarkan produknya hingga dikenal masyarakat luas..

Lain halnya dengan sistem MLM dimana Perusahaan/Merchant/Provider memberikan kewenangan lebih luas kpd pihak ke-3 yaitu apakah dia akan memilih menjadi seorang 'salesman' atau 'bisnismen' atau bahkan mau kedua-duanya pun bisa.. Ini adalah kekuatan bisnis sebenarnya, yaitu MENJUAL (PRODUK) + NETWORKING (MEMBANGUN JARINGAN BISNIS).. Yang pada akhirnya bisa sy simpulkan bahwa MLM pada dasarnya adalah sistem Affiliasi yg memberikan kewenangan kpd pihak ke-3 untuk membangun jaringan pemasaran sendiri.. Dampaknya?? Omzet perusahaan lebih besar ketimbang sistem Affiliasi biasa krn antar pihak ke-3 saling bekerjasama dan bukan sebagai 'single fighter' seperti sistem Affiliasi.. Serta kesejahteraan pihak ke-3 yg membantu memasarkan lebih terjamin krn dia mendapatkan penghasilan bersumber dari 2 arah, yaitu omzet dia sendiri dan omzet yang ada di jaringannya..Ini adalah sistem yang jauh lebih FAIR dan mengedepankan WIN WIN SOLUTION

Didalam kebanyakan masyarakat Indonesia, image buruk sedang menerpa apa yg disebut sistem MLM dan entah kenapa sy berpikir bahwa fitnah ini justru malah disebarkan untuk membodohi masyarakat yang tidak tahu-menahu tentang sistem bisnis.. Slogan-slogan anti MLM disebarkan dimana-mana baik di web, blog, forum, dan lain sebagainya.. Pertanyaan saya apkh orang2 tsb paham mengenai sistem bisnis atau cuma ikut-ikutan opini orang lain saja??

Saran saya adalah jangan berpikir seperti seorang politikus dimana kebenaran adalah opini terpopuler, tapi sebaliknya, berpikirlah seperti ilmuwan dimana kebenaran adalah fakta yang telah dibuktikan dengan penelitian ilmiah dan jauh dari opini yang bersifat subyektif..
Selamat malam