Setiap 90 menit matahari terbit dan terbenam di orbit. Hal ini membuat kita sulit untuk tidur nyenyak karena tidak ada siklus malam atau hari normal. Untuk mengatasi ini, administrator ISS(Stasiun Antariksa Internasional) mengatur jadwal astronaut agar kegiatan mereka sesuai dengan kehidupan di bumi. Jam onboarddi ISS di samakan ke Greenwich Mean Time (GMT). Mission Control setiap hari melakukan panggilan bangun tidur pada para astronaut, untuk menjaga mereka agar tetap pada jadwal.

Didalam pesawat luar angkasa juga ada garam dan merica, tetapi dalam bentuk cair. Garam dan merica berbentuk bubuk dapat mengambang di ruang hampa udara . Hal ini akan sangat berbahaya. Jika garam dan merica bubuk itu di taburkan pada makanan, dapat masuk ke mata, hidung, mulut, menyumbat ventilasi udara, dan mencemari peralatan.

Stasiun luar angkasa seperti Skylab dan Mir ternyata dilengkapi dengan pancuran untuk mandi. Banyak astronaut mengganti spons mandi dengan handuk basah. Hal ini dapat mengurangi jumlah air yang digunakan. Setiap astronaut memiliki perangkat kebersihan diri seperti sikat gigi, pasta gigi(ya iyalah masa ada sikat gigi gak ada pasta gigi :D), sampo, pisau cukur, dan perlengkapan mandi dasar lainya. Yang ini picnya supaya aku gak di bilang bohong

Tanpa gaya gravitasi di luar angkasa,tulang belakang kita akan tumbuh lebih tinggi. Tubuh kita akan bertambah antara 5 cm dan 8 cm. Penambahan tinggi ini ternyata dapat menimbulkan sakit.

Tidak adanya gravitasi ternyata dapat mengurangi kebiasaan mendengkur. Sebuah studi yang pernah dilakukan pada tahun 2001 menunjukan bahwa astronaut yang terbiasa mendengkur di bumi, ternyata dapat tertidur diam di luar angkasa. NASA membuktikannya dengan merekam aktivitas awak kapal yang sering tidur dengan mendengkur.

Ketika menatap keluar dari kapsul ruang angkasa, astronaut Apollo menyaksikan pemandangan yang luar bias. Mereka melihat pemandangan bumi yang biru terang. Mereka juga melihat bulan dengan jarak sangat dekat. Di sisi lain, saat melihat keluar, mereka akan melihat kilatan cahaya aneh di dalam bola mata mereka.

Bnyak astronaut tiba-tiba merasa diri mereka seperti terbalik, atau bahkan mengalami kesulitan dalam pengindraan lokasi lengan dan kaki mereka sendiri. Dengan tidak adanya gravitasi, sistem keseimbangan dan reseptor tekanan menjadi kacau. Efeknya terjadi disorientas pada tubuh. Disorientasi ini adalh penyebab utama dari apa yang disebut space adaptation syndrome.