Bukti NO REPOST

==============================================


Mungkin beberapa teman-teman semua saat ini hanya tau adanya SLR dan DSLR, tetapi sebenarnya ada juga SLT dan DSLT.
memang hampir sama, tetapi beda mekanismenya. Kamera yang mengadopsi teknologi SLT pertama kali di luncurkan oleh Canon yang produknya bernama Canon Pellix sekitar tahun 1960-an. Namun setelah itu SLT tidak lagi eksis… dan sekarang teknologi SLT dicoba kembali untuk di buat eksis oleh Sony di dalam produk kamera profesionalnya, bernama Sony A99 (The World’s First Full Frame SLT Camera).

Lantas apa itu SLT, DSLT, SLR, dan DSLR ??????
SLT\t\t= \tSingle Lens Translucent.
DSLT\t = \tDigital Single Lens Translucent.
SLR\t\t= \tSingle Lens Reflex.
DSLR\t = \tDigital Single Lens Reflex.

SLT, SLR dan DSLT, DSLR itu pada dasaranya sama, yang membedakan adalah media yang di gunakan, kalo SLT/SLR masih menggunakan Celluloid, sedangkan DSLT/DSLR sudah menggunakan media teknologi Digital, berupa Card (ketika mengambil gambar, hasil gambarnya akan di ubah menjadi kumpulan data-data biner dan di simpan di dalam sebuah Card).


Di bawah ini merupakan penjelasan yang lebih jelas mekanismenya antara perbedaan SLT/DSLT dan SLR/DSLR.


DSLR adalah singkatan kepada Digital Single Lens Reflex. Image yang kita lihat pada Optical View-Finder (OVF) adalah hasil pantulan (reflex) cermin yang terdapat dalam DSLR. Untuk membolehkan Image direkam pada sensor, cermin akan diangkat untuk meng-Exposed sensor. Bila anda tekan tombol shutter, DSLR ada bunyi kan? Itulah bunyi cermin yang saya maksudkan.


Di bawah ini merupakan link Video Animasi Mekanisme SLR/DSLR (sorry Gan, ogut bingung cara masukin biar langsung nampilin videonya, jasi cuma bisa link'nya doank)
http://www.youtube.com/watch?feature...&v=FWM7Ma9qLvc





DSLT adalah singkatan Digital Single Lens Translucent. DSLT menggunakan cermin yang dipanggil “Pellicle Mirror” yang memperbolehkan sebagian cahaya menembus cermin dan sebagian lagi dipantulkan, berbeda dengan DSLR yang menggunakan cermin yang biasa kita tengok hari-hari.

Kalau DSLR tadi, cermin perlu diangkat untuk meng-Exposed sensor kepada image yang hendak direkam, sedangkan cermin yang ada pada DSLT tak seperti itu, sebab cahaya dapat menembus cermin. Jadi, bila anda mengambil gambar dengan kamera DSLT, tidak ada bunyi yang ketara, dikarenakan cermin tetap statis/diam.







Kalau anda dilihat dari gambar di atas, DSLR dan DSLT tidak berbeda jauh kan? Cuma saja cermin DSLR bergerak sedangkan DSLT statis/diam. Tapi sebenarnya ada banyak kelebihan DSLT berbanding DSLR. Antaranya:

1. Tidak Ada Lagi “Shutter Count”
Umur DSLR biasanya diukur dari Shutter Count. Makin banyak gambar yang diambil, makin banyak Shutter Countnya. Umumnya DSLR ada batasan sekitar 100 ribu Shutter Count, lebih dari itu cermin yang bergerak tadi akan patah dan harus di ganti/service. Disebabkan cermin DSLT statis/diam, jadi anda tidak perlu menggantinya.


2. Fokus Lebih Bagus
Autofocus DSLT lebih bagus dibandingkan DSLR, anda bisa rasakan perbedaan terutama ketika mengambil video menggunakan DSLT. Akan tetapi, karena bagusnya DSLT dalam focusing, beberapa lensa tidak sesuai untuk DSLT. Contohnya kalau anda pakai Sony a55, lensa seperti SAL 18-70mm dan SAL 55-200mm tidak sesuai, sebab bisa merusak lensa (Gear Strip menyebabkan lensa tak bisa Autofocus). Anda bisa menggunakan lensa SAM, seperti SAM 18-55mm.


3. FPS (Frame Per Second) Lebih Tinggi.
Anda bisa mengambil lebih banyak gambar dalam sekali tekan tombol shutter seperti Sony A77 yang bisa mengambil 12 gambar dalam satu waktu dengan resolusi 24 megapixel.


4. Electronic View Finder (EVF)
Umumnya DSLR menggunakan Opical View Finder (OVF) dimana objek yang kita lihat pada viewfinder adalah image sebenarnya yang dipantulkan dari lensa. Sedangkan EVF bertindak laykanya seperti TV kecil, apa yang kita lihat bukanlah objek yang sebenarnya, tapi objek yang telah ditukar ke dalam bentuk digital.
Salah satu kelebihan EVF adalah, kita bisa melihat hasil gambar yang akan diambil tanpa perlu menekan Shutter terlebih dahulu. Contohnya, jika gambar terlalu gelap, EVF akan menunjukkan gambar yang gelap. Jadi kita bisa mengatur exposure yang cocok sebelum menekan shutter.




Ini beberapa kekurangan DSLT:

1. Daya Bateri
Dikarenakan DSLT menggunakan EVF, maka daya bateri menjadi boros dibandingkan DSLR. Cara untuk mengatasinya adalah anda bisa membeli baterai lagi sebagai cadangan.


2. Kurangnya Cahaya
Dikarenakan sebagian cahaya yang melewati Transculent Mirror dipantulkan untuk penggunaan EVF. Senang cerita, Jika anda mengambil gambar menggunakan DSLR dan DSLT dengan nilai exposure (aperture, shutter dan iso) yang sama, gambar di DSLT sedikit gelap dibandingkan DSLR.


3. Sensor Cepat Panas
Sensor DSLT memproses image secara terus menerus, tidak seperti DSLR, image hanya diproses jika Shutter terbuka, oleh sebab itu sensor DSLT akan menjadi cepat panas. Tapi jangan takut, sensor tidak akan terbakar, cuma mengurangi daya baterai (boros).



SUMBER: http://tarmizishukri.com/apa-itu-dslt/







>>>>>>point Kelebihan dan Kekurangan itu masih berdasarkan Asumsi setelah melihat mekanismenya dan juga masih berdasarkan "KATANYA...." lho Gan, jadi jangan langsung percaya dengan kelebihan dan kelemahan di atas, Akan jauh lebih baik jika agan-agan langsung beli Kamera DSLT dan sukur-sukur di ikhlasin buat "dirudapaksa" rame-rame biar kita semua bisa ngerasain ketangguhan "si Cermin Transparan" itu... karena di sini ogut hanya pengen share ke teman-teman kita yang belum tahu mengenai adanya Kamera DSLT.... hehehehehehe