Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Istri hamil Tua , Ban kempes , dorong sepeda motor Kena tilang , BAKAR AJA LAH ..!!

RHQAvatar border
TS
RHQ
Istri hamil Tua , Ban kempes , dorong sepeda motor Kena tilang , BAKAR AJA LAH ..!!
BIREUEN - Anas M Hasan (36), warga Geudong-Geudong, Kota Juang, Bireuen, membakar sepeda motor Suzuki Satria yang digadaikan padanya, di depan Pos Lantas kawasan Cot Gapu, Bireuen, Kamis (13/9) sekitar pukul 10.00 WIB. Tindakan nekat itu dia lakukan sebagai bentuk protes, karena sepmor tersebut ditilang, sedangkan istrinya sedang hamil tua. Dia butuh sepmor itu untuk mencari uang menjelang persalinan sang istri.

Akibat tindakannya itu, arus lalu lintas sempat macet setengah jam. Petugas buru-buru mengerahkan satu mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api. Tapi pada akhirnya, sepeda motor (sepmor) Satria itu tinggal kerangka. Polisi kemudian menahan Anas yang nekat membakar sepmornya itu. Ia diamankan di sel Polres Bireuen.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun Serambi, awalnya sejumlah anggota Satlantas Polres Bireuen sedang memeriksa surat-surat kendaraan yang tertangkap razia di pos lantas yang baru dua minggu diaktifkan itu. Tiba-tiba Anas muncul dari arah timur dengan mendorong sepmor jenis Satria.

Meski sedang tidak mengendarai sepmor tersebut, ia tak luput dari razia. Petugas Satlantas menanyakan surat izin mengemudi (SIM) dan surat tanda nomor kendaraan (STNK)-nya, sekaligus disoal mengapa tidak menggunakan helm dan kaca spion dua.

Anas menyatakan, istrinya hamil tua dan ia sedang buru-buru mencari uang untuk biaya persalinan. Dia mengaku SIM tak punya, tapi STNK tinggal di rumah.

Petugas Satlantas memintanya agar segera mengambil STNK. Sementara itu, sepmornya terpaksa ditahan. “Daripada ditahan, lebih baik saya bakar,” jawab Anas.

Dengan langkah tenang Anas mendekati meja pos dan mengambil mancis gas. Lalu ia berbalik badan untuk memungut kain kotor di tanah, membuka tutup tangki, dan membasahi kain tadi dengan minyak sepmor. Begitu dia sulut, api langsung membakar bodi sepmor tersebut.

Agar tak mengganggu arus lalu lintas, Anas menggeser sepmornya ke pinggir jalan. Tatkala api mulai membumbung tinggi, Anas pun membuka jaketnya, lalu ia bakar bersama sepmor tersebut.

Beberapa anggota Satlantas terpana melihat aksi spontan Anas. Tapi ada juga yang dengan cekatan langsung mengatur lalu lintas sekaligus berusaha memadamkan api. Petugas kemudian menghubungi armada pemadam kebakaran (damkar). Tak lama kemudian tiba di lokasi dan petugas damkar langsung menyiramkan air ke sepmor yang sedang membara itu.

Meski armada damkar tiba cepat di lokasi, namun sepmor merek Suzuki tanpa nomor polisi itu, keburu tinggal kerangka. Dua anggota Satlantas mendekati Anas dan mengajaknya ke Mapolres Bireuen. Anas langsung menurut.

Kasat Lantas Polres Bireuen, AKP Thomas Nurwanto yang ditanyai Serambi mengatakan, aksi Anas membakar sepmornya itu benar-benar di luar dugaan. Belum pernah terjadi di wilayah hukum Bireuen tindakan nekat seperti itu dari si pengendara sepmor yang ditilang.

“Petugas Satlantas sedang menjalankan tugas, e, tak tahunya pengendara langsung membakar motornya ketimbang ditahan,” kata Thomas. Kasus ini, menurut Thomas, sedang ditangani polisi. Pemilik kendaraan hingga siang kemarin masih dimintai keterangan.

Anas M Hasan yang ditanyai Serambi di Ruang Pidana Umum Reskrim Polres Bireuen mengatakan bahwa ia sedang tidak stres saat membakar sepmor tersebut.

Anas menceritakan, sekitar pukul 09.30 WIB, ia berangkat dari rumahnya di Bugak. Waktu itu ban belakang sepmor sudah kempes. Istrinya, Wahyuna yang sedang hamil tua minta Anas mencarikan uang Rp 200.000 untuk persiapan biaya persalinan.

“Saya gundah. Istri sedang hamil berat, saya butuh uang untuk persalinannya, tapi ban motor kempes. Padahal, saya harus segera berangkat ke Bireuen,” ujarnya.

Ban sepmor itu bocor dan langsung kempes di depan Kantor Dinas Syariat Islam Bireuen, kawasan Cot Gapu. Di situlah ia berhenti, lalu mendorong kendaraannya dan melintas di depan pos lantas. Tiba-tiba ia diperiksa petugas. “Saya katakan lagi susah, istri saya hendak melahirkan, STNK tinggal di rumah, SIM tidak ada, helm juga lupa,” katanya.

Tapi petugas tetap memintanya mengambil STNK dan untuk sementara sepmornya ditahan. “Saya bilang jangan ditahan, tapi mereka tetap ngotot menahan. Daripada ditahan, lebih baik saya bakar. Saya ambil mancis di pos mereka, langsung saya bakar,” katanya.

Pascakejadian itu, Anas mengaku rugi dan harus membayar penuh sepmor tersebut. Soalnya, sepmor itu ternyata milik famili Anas yang digadaikan kepadanya seharga Rp 500.000.

Sumber >> http://aceh.tribunnews.com/2012/09/1...a-bakar-sepmor

Bonusss.....

0
5.1K
43
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.