Sebelumnya baca baik-baik terlebih dahulu trit ini sampai selesai dan pikir dengan menggunakan logika agan masing-masing supaya tidak menimbulkan komentar-komentar yang sembarang.

Belakangan ini marak sekali peristiwa kebakaran yang ada di Jakarta,terlebih menjelang Pilkada DKI. Sebenarnya tidak hanya saat ini saja tapi sedari dulu sudah banyak peristiwa2 kebakaran yg bermunculan dengan alasan hubungan arus pendek listrik. <-- Ini yg harus di garis bawahi.
Ada pepatah tidak ada asap jika tidak ada api, semua pasti ada sebab dan akibatnya.
Layaknya antivirus yg ada dikomputer, tidak akan ada antivirus jika tidak ada virus.
Kebakaran pada umumnya sering terjadi di pasar maupun pertokoan dan itu sering terjadi pada waktu malam hari saat penghuni toko tidak di tempat. Pernah berpikir gak sih bagaimana bisa hubungan arus pendek listrik bisa terjadi jika tidak ada orang satupun di tempat. Logikanya jika tidak ada penghuni di tempat,konsumsi listrik pasti akan berkurang bukannya bertambah. Jika konsumsi listrik bertambah baru bisa dikatakan hubungan arus pendek listrik adalah penyebabnya.

Ane cenderung ngeliat fenomena seperti ini seperti ada suatu skenario di belakangnya karena peristiwa ini terjadi di waktu yang sama (malam hari) dan alasan yang sama (hubungan arus pendek).

Sebelum adanya kebakaran misalnya..biasanya ada rencana pemindahan atau alokasi pasar/pertokoan oleh Pemerintah DKI setempat. Apa iya dengan dalih tidak mau menggunakan cara kekerasan ( SATPOL PP) lantas menggunakan cara "gerilya"?. Apa iya supaya meringankan kerja SATPOL PP juga alibi yang terencana bisa berjalan dengan baik? Sehingga di setiap peristiwa kebakaran, masyarakat selalu mengira ini adalah hubungan arus pendek listrik. dan pasar/pertokoan pun teralokasikan dengan sendirinya. Jika memang itu = "CERDAS"!!

Bukti nyata yang saat ini ada (ini berdasarkan logika ane)..Fenomena kebakaran yg marak belakangan ini di Jakarta dan tentang Kendaraan Baru Pemadam Kebakaran yg menggunakan Motor Pemadam yg baru saja dipublikasikan oleh Gubernur DKI. Seolah menjadi promosi tersendiri oleh Pemerintah DKI.

Coba agan pikir dan analogikan --> "Tidak ada anti virus jika tidak ada virus" --> analogikan dengan --> Tidak ada kendaraan pemadam kebakaran jika tidak ada kebakaran.

Analogikan juga dengan Frekuensi Kebakaran di Jakarta


Sekian.


* Disini ane tidak bermaksud membuat opini negatif tentang seseorang maupun instansi. Ini hanya berdasarkan logika dan riset ane semata. Mohon di koreksi jika ada pernyataan ane yang menyimpang.
Terimakasih...


Jika berkenan silahkan di rating dan diber cendol segar..