Manusia dikenal dengan kebiasaan makan mereka yang luar biasa, didukung oleh kemampuan mereka untuk memakan apa saja yang ada di rantai makanan, mereka adalah puncak dari rantai makanan. Setiap hari kita menemukan bahan makanan baru dan mencoba untuk memakan apapun. Tapi pertanyaannya adalah: Etiskan kita memakan sesuatu di meja yang pada saat yang sama sedang berjuang sekuat tenaga untuk menyelamatkan hidupnya?
1. Ikizukuri (Japan)
Dalam bahasa Inggris juga dikenal dengan Living Sashimi, dalam bahasa kita dikenal dengan kejam
. Kamu pernah makan sashimi? Ini adalah kasus ekstrem dari sashimi. Sashimi yang biasa kamu makan adalah potongan ikan mentah segar yang sudah di iris tipis-tipis dan tinggal lep. Sashimi yang ini adalah potongan daging ikan yang sudah diiris-iris, namun masih menempel pada badan si ikan, yang masih hidup, masih bernafas, dan masih lengkap anggota tubuhnya.. Bisa kamu bayangkan kekejamannya? Berusaha memakan si ikan yang masih berjuang untuk kelangsungan hidupnya?
2. Living Baby Octopus (Korea)
Kalo kamu menganggap makan gurita secara biasa (dimasak) itu sudah menjijikan, kamu harus menjauhi yang ini dulu deh kayaknya. Living Baby Octopus akan menari-nari sebelum akhirnya kamu kunyah dan kamu makan hidup-hidup.
Kunyah disini adalah merupakan keharusan. Kalau kamu tidak mengunyah dengan benar, ada kemungkinan si bayi gurita itu akan berpegangan di tenggorokanmu saat kamu telan dan bisa menyebabkan kematian akibat sulit bernafas.
Ada beberapa pilihan untuk menyajikan bayi gurita ini:
1. Siram dengan minyak wijen, dan mungkin saus sambal untuk penguat rasa.
2. Dengan soru, minuman beralkohol dari Korea. Rendam bayi guritanya terlebih dahulu hingga dia tertidur (katanya sih bakalan tertidur tapi saya juga belum mencoba langsung), baru kunyah.
3. Kamu bisa potong-potong dulu bayi guritanya menjadi kecil-kecil (tapi tetap bergerak-gerak lho), atau langsung dimakan. Pilihan yang manapun bakalan tetap kekejaman bagi si bayi gurita.