Vilin menyambut suaminya, Andre yang baru pulang kantor dengan senyum mesra di rumah nomor 04.

Vilin : “Bang, aku terlambat satu bulan. Kita akan punya bayi. Tadi aku baru test ke dokter. Tapi jangan kasih tau siapapun ya. Entar malu kalau nggak jadi”.

Andre pun senyum dan memeluk Si Vilin.

Besok paginya, Marsono , si tukang tagih listrik mengetok pintu. Setelah dibukakan, Marsono bilang ke Si Tiur……
Marsono : “Bu, Anda terlambat satu bulan”
Vilin : “Hah! Dari mana Anda tau?”
Marsono : “Ini ada di catatan kami!”
Vilin : “Haaah… Masa sampai ada di catatanmu?”
Besok paginya Andre pergi ke kantor PLN dengan marahnya.
Andre : “Bagaimana ini! Kok Anda bisa tau istri saya terlambat satu bulan?”
Marsono : “Sabar, sabar Andre… Kalau Anda ingin catatan itu dihapus, Anda tinggal bayar saja kepada kami…”.

(Wah… pemerasan nih !) pikir si Andre.

Andre : “Lalu, kalau saya nekat nggak mau bayar?”
Marsono : “Punya Anda akan saya putus…!!!”
Andre : “Wah… kalau punya saya diputus, istri saya di rumah pakai apa?”
Marsono : “Yaaa… istri Anda kan bisa pakai lilin !
Andre : +*&%$#@%&*%$@#4&7*

Seorang sekretaris nan cantik bernama Vilin ditugaskan oleh bosnya untuk menemani Andre, pengusaha kaya yg menjadi klien penting bagi perusahaannya. Tertarik oleh kecantikannya, Andre malah melamar Vilin untuk menjadi istrinya.

Tentu saja Vilin terkejut. Namun ia teringat perintah bosnya untuk tidak mengecewakan kliennya itu. Karena itu, ia memikirkan cara untuk menolak ajakannya dengan halus.

Vilin : “Baiklah, aku mau menikah denganmu dengan 3 syarat. Pertama, aku mau cincin berlian 75 karat yang bertahtakan intan bermahkota tiga 200 karat.”

Andre berpikir sejenak dan kemudian mengangguk.

Andre : “Ok, saya belikan”

Vilin terkejut, namun ia kembali memikirkan syarat yang lebih susah.

Vilin : “OK, syarat kedua, aku mau kamu buatkan rumah mewah di Bali berkamar 100 dengan 200 pelayan, 10 Ferarri dan 5 pesawat jet pribadi.”

Andre kembali berpikir, mengambil hand-phonenya dan mengontak sana sini.

Andre : “Ok, semua akan saya berikan.”

Vilin jadi panik. Ia lantas kembali memikirkan syarat terakhir. Akhirnya, ia merasa mendapatkan syarat yang nyaris mustahil bisa dikabulkan.

Vilin : “Oh, baiklah. Aku suka sekali dengan seks. Makanya sebagai syarat terakhir aku mau laki-laki yg menjadi suamiku mempunyai “anu” sepanjang 30 cm.”

Andre tampak kecewa sekali. Ia menutup wajahnya dengan kedua tangan sambil sesenggukan. Akhirnya, sambil mengusap air mata dan menatap wanita itu dengan sedih, ia berkata,

Andre : “Ok, ok, akan saya potong punya saya.”

Jono bepergian ke luar negri. Dia beruntung karena diajak saudaranya yang konglomerat. Di negri orang, Lae Togar mencoba sejumlah hal baru yang tak diperolehnya di Indonesia. Salah satunya naik bus bertingkat.

Dengan perasaan takut, dia memberanikan diri naik ke bus yang di atas. “Aku mau coba naik yang di atas ya,”katanya pada saudaranya.”Coba aja, karena aku takut ketinggian jadi aku naik yang di bawah aja, jelas saudaranya.

Setelah naik melewati tangga, tak lama kemudian tiba-tiba jono lari dan turun ke bawah tempatnya semula. “Gawat, bus yang di atas nggak ada sopirnya,” ucapnya gemetar.(*)

Andre dan istrinya, Vilin, marah besar. Soalnya putri mereka semata wayang, hamil di luar nikah. “Siapa si bedebah itu?” tanya Andre, sedangkan Tiur menangis, “Suruh dia datang ke sini!!”. Si anak lalu menghubungi pria yang menghamilinya.

Setengah jam kemudian, Ferrari baru warna merah berhenti di depan rumah. Pria paruh baya keluar dari mobil mewah itu lalu menyalami Andre dan Vilin. “Saya adalah lelaki yang telah menghamili anak Anda. Tapi terus terang saya katakan, saya tak bisa menikahi anak Anda, karena istri saya tak mengizinkan. Tapi, saya akan bertanggungjawab,” ujarnya.

“Tanggung jawab apa?” bentak Andre. “Sekiranya anak Anda melahirkan bayi perempuan, saya akan wasiatkan untuknya 2 supermarket, sebuah hotel dan uang tunai Rp5 miliar. Kalau laki-laki, saya wasiatkan 2 kilang minyak, 2 supermarket, 2 hotel dan uang Rp10 miliar. Tapi, bila anak Anda keguguran, saya bingung harus memberikan apa?” jawab pria itu.

Andre berfikir sejenak dan tangisan Vilin juga berhenti mendengar penjelasan pria itu. Akhirnya, sambil menepuk bahu si lelaki itu, Andre berkata lembut, “Kalau keguguran, kamu coba lagi ya. Pasti bisa…!!!” (*)

Suatu hari Jono curhat dengan mamanya terkait mobil dinas yang baru saja diterima papanya karena naik pangkat:

Jono: “Mama, katanya papa naik pangkat dan dapat mobil dinas dari kantornya ya?”

Mama :”Iya Gar, emang kenapa?”

Jonor: “Kok mobilnya tidak pernah dibawa pulang sih, Ma? Mama bilang dong ke Papa supaya mobil dibawa pulang, kan lumayan sekali-sekali bisa Jono bawa ke kampus danjono pakai ke rumahnya si Tina kalau malem mingguan…”

Mama: “Mama sih sama papa sebenarnya ingin sekali mobil itu dibawa pulang, tapi tidak enak sama tetangga, Jon…”

Jono : “Lha memang kenapa, Ma, pakai acara tidak enak sama tetangga? terserah kita dong…”

Mama pun menyampaikan ke papa.

Besoknya, pulang kuliah, Jono teriak dari luar, “Mama, itu kenapa mobil tinja parkir di depan rumah kita?”

Mama: “Nah, katamu ayah harus bawa mobil dinas ke rumah. Nah, mama sudah minta ijin ke papa kamu, kalau kamu mau pakai buat ngapelin si Tina, kata papamu hati-hati kalau bawa mobilnya!”

JOno :…(&$#@@#