Kaskus

Entertainment

corlenteAvatar border
TS
corlente
Yang Tidak Kamu Ketahui Tentang Film The Godfather
HEHEHEHHEHEH iseng2 gan numpang buka lapakk





Vito (Andolini) Corleone, Sang God Father



Don Vito Corleone, ayah dari Michael Corleone, sang God Father, seperti kita ketahui adalah “Man of Reasons”, selalu bertindak berhati-hati, seorang pemimpin organisasi mafia yang bermarkas di New York. tapi kamu pasti tidak tahu, sehati-hati apa dia bertindak untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan yang diperolehnya.

1. Pembunuhan Don Fanucci



Di film kedua, The Godfather Part II kita melihat keberanian Vito Corleone menentang Don Fanucci, mafia yang berkuasa di area itu, kamu pasti berpikir kalau Vito orang yang berani mati, bernyali, dan seorang pejantan tangguh. Tapi sebenarnya dia hanya lebih cerdas dibandingkan teman-teman segeng nya, dan lebih cerdas dari semua orang yang ada di daerah itu.

Karena sebelum memutuskan untuk melawan Don Fanucci, Vito telah melakukan “Pe-eR” nya, yaitu menyelidiki Fanucci dan menemukan bahwa dia sebetulnya bukan benar-benar boss mafia yang patut ditakuti.

BUKTI 1



Vito mendengar dari seseorang bahwa Don Fanucci pernah ditodong oleh 3 orang yang keluarganya diperas olehnya, dan akhirnya Fanucci membunuh salah satu orang itu tapi melepaskan yang lainnya setelah keluarganya itu membayar uang keamanan padanya.

Hal ini membuat Vito sadar kalau Fanucci sebenarnya bukanlah seorang mafia yang perlu ditakuti, dan jelas bukan boss dari organisasi mafia, dia cuma berpura-pura bahwa dia adalah boss mafia untuk menakut-nakuti orang di daerah itu agar mau membayar uang keamanan dengan gertak sambal. Dari pengalaman pribadi waktu masih kecil, Vito tahu bahwa seorang boss mafia tidak akan membiarkan musuh, dan keluarganya hidup, seorang boss mafia tidak akan pernah mau mengambil resiko terjadinya balas dendam dari musuh.

BUKTI 2



Ketika Fanucci minta uang keamanan pada Vito di mobil, Fanucci mengancam akan memberitahu polisi tentang pencurian yang dilakukan Vito dan gengnya, jika mereka menolak untuk membayar.

Hal ini membuat Vito yakin kalau Fanucci benar-benar bukan boss mafia, karena seorang boss mafia tidak perlu bawa-bawa polisi untuk memberi pelajaran pada gerombolan pencuri, dan ini membuat Vito tahu kalau Fanucci tidak punya anak buah.

Tapi ini semua belum cukup untuk Vito, dia harus benar-benar yakin aman, untuk menghabisi Fanucci,

BUKTI 3



Ketika vito cuma memberi $100 dari $600 yang dijanjikan, Fanucci ternyata menerimanya tanpa berani macam-macam.

Ini membuktikan benar 100% kalau dugaannya tentang Fanucci benar, maka Vito memutuskan untuk menghabisi Fanucci tanpa takut kalau anak buahnya akan mengejarnya. Sekaligus menobatkan dirinya sebagai pemimpin di genk nya, dan membangun genk pencuri kelas terinya menjadi organisasi bisnis yang nantinya akan menjadi salah satu organisasi mafia terbesar di New York.

2. Manajemen anak buah



Pada usia awal dari organisasi (baca: Keluarga) mafia yang dibangunnya, Vito mempunyai dua orang kepercayaan, yaitu Peter Clemenza (Fat Clemenza) dan Salvatore Tessio (Sally). Dua orang ini adalah rekan pertamanya. Dalam sebuah pertemuan Vito mengatakan pada Sal dan Clemeza untuk tidak pernah terlihat diluar berdua, atau bertemu berdua di publik, bahwa sebaiknya mereka berpura-pura tidak mengenal. Ia mengatakan bahwa itu harus dilakukan untuk mengamankan organisasi, dan juga untuk melindungi diri mereka masing-masing.

Karena alasan yang masuk akal itu, mereka berdua setuju.

Tapi, sebenarnya ini adalah stategi Vito agar kedua tangan kanannya ini tidak sampai terlalu dekat dan mungkin bisa bekerjasama untuk menjatuhkannya. Sally ahirnya mengetahui alasan yang sebenarnya dari Vito, tapi tidak pernah mengatakannya pada siapapun, mungkin karena takut.

3. Masa depan anak-anaknya.



Vito selalu berpikir kedepan, dan sudah merencanakan masa depan anak-anaknya, terutama Michael. Sonny akan mewarisi bisnisnya, karena kemampuannya memimpin. Fredo, akan di diberikan bisnis yang bukan bisnis inti keluarga, karena kurang berbakat.
Tapi untuk Michael, dia sudah merencanakan hal besar untuk Michael.
Dia ingin Michael menjadi seorang yang benar-benar sah, terpisah dari bisnis mafia yang selama ini dilakuaknnya. Dia ingin Michael menjadi Gubernur, atau Senator, bahkan menjadi Presiden.

Dia tahu Michael adalah anaknya yang paling berbakat, paling cerdas, dan sejak kecil dibilang paling mirip dengan dirinya, baik dalam kecerdasan, stategi, dan kemampuan untuk memimpin.

Alasan Michael kembali ke rumah, dan tidak melanjutkan karir di dunia Militer adalah karena cidera yang dialaminya waktu perang. Walaupun sebenarnya adalah prajurit yang sangat berbakat, bahkan mendapat medali “Navy Cross”, dan masuk ke dalam Life Magazine (majalah yang cukup terkenal) pada tahun 1944. Posisinya sebagai Kapten saat itu harus ditinggalkannya karena cidera yang dialaminya.

Yang tidak diketahui adalah, bahwa dokter rumah sakit dimana Michael dirawat telah disuap oleh ayahnya, Vito Corleone, untuk menyatakan bahwa cidera yang diderita Michael parah.

Kesimpulan: Don Vito bukan cuma ahli bernegosiasi, dengan selalu memberikan penawaran yang tidak bisa ditolak (“An offer you can’t refuse”), tapi selalu mengenal siapa lawan, siapa kawan, tahu segala resiko. Dia juga selalu bertindak ekstra hati hati, dia seperti pemain catur yang sudah berpikir 10 langkah kedepan ketika kamu baru berpikir mau maju dengan pion yang mana.

Luca Brasi

Bagi yang sudah melihat film The God Father, kita mengenal Luca Brasi sebagai seorang Hitman, pembunuh bayaran yang ditakuti, yang langsung bekerja dibawah Vito Corleone. Sebuah posisi yang cukup penting, karena di organisasi mafia biasanya pembunuh bayaran biasa, tidak mendapat perintah secara langsung dari boss.

Luca Brasi begitu ditakuti bukan hanya karena mukanya yang seram, atau karena cara bicaranya yang aneh, tapi kerana Luca Brasi adalah seorang legenda. Legenda tentang keabnormalan dan kegilaan seorang pembunuh bayaran.

1. Luca Brasi, pembunuh bayi.

Luca Brasi selelu menentang bahaya, selalu mencari masalah, dan selalu membunuh tanpa ampun. Saat sebelum bekerja di Keluarga Mafia Corleone, dia menghamili seorang pramuria dari Irlandia, Filomena. Pada hari kelahiran putrinya, Luca Brasi memaksa Filomena untuk melemparkan anaknya itu kedalam tungku/oven, tapi wanita itu menolak, tapi Luca memaksa dan mengancam dan menyakiti wanita itu dengan pisau, sampai akhirnya dia melemparkan anaknya ke tungku. Filomena menangis dan pergi.

Malam itu juga Luca membunuh wanita itu, dan akhirnya ditangkap polisi. Di dalam penjara Luca berusaha untuk bunuh diri dengan menusukkan botol pecah di lehernya sendiri, tapi tidak mati.
Dia dikeluarkan dari penjara oleh Vito Corleone yang melihat potensi dalam diri Luca, dan sejak saat itu Luca Brasi menjadi sangat loyal pada Don Vito.

2. Luca, bakat yang melegenda.



Al Capone, mafia yang ditakuti, mengirimkan 2 pembunuh bayaran untuk membunuh Vito Corleone. Luca menangkap keduanya, dan menyumpal mulut mereka dengan handuk, dan dengan santainya memotong-motong salah satu dari pembunuh itu dengan kapak hidup-hidup. Ketika Luca ingin menghabisi yang seorang lagi, ternyata orang itu sudah mati karena kehabisan nafas. Kabar angin mengatakan bahwa orang itu mati karena ketakutan.

Dia juga berhasil membunuh 6 pembunuh bayaran lain yang berusaha untuk membunuh Don Corleone dalam waktu kurang dari 2 minggu. Sebuah rekor yang luar biasa, mengingat bahwa ia hanya bekerja sendirian.

Bakat Luca Brasi tidak hanya untuk kekejaman, tapi dia benar-benar mampu untuk mengerjakan semua tugas tanpa membutuhkan orang lain untuk membantunya. Luca juga tidak pernah meninggalkan saksi mata, semua saksi akan dibunuh.

Tahukah Kamu?: Luca juga yang memenggal kepala kuda Jack Wolts, pemilik studio yang akhirnya menerima Johny Fountain untuk menjadi aktor di filmnya.

3. Loyalitas pada Sang God Father.



Loyalitasnya pada sang God Father tidak perlu diragukan, karena Vito adalah satu-satunya orang yang memberikan pekerjaan yang dicarinya. Seumur hidupnya dia selalu menentang bahaya maut, dan Vito memberikan itu.

Luca Brasi hanya loyal pada Vito, karena adanya Luca Brasi, keluarga mafia yang lain takut pada Keluarga Corleone.

Di pernikahan Connie, Luca Brasi merasa sangat tersanjung karena diundang, dia tidak menyangka akan diundang ke acara ini.
Dan Luca memberikan sumbangan terbesar, dari semua tamu yang ada.
(bayangkan, dari semua senator, kenalan politik, dan boss-boss mafia yang lain, sumbangan Luca Brasi adalah yang paling besar…)

Kesimpulan: ini orang gila. memaksa seorang ibu untuk membunuh anaknya sendiri? WTF!


[

0
30.3K
66
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
KASKUS Official
924.7KThread89.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.