• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Melawan Lupa Untuk Kematian Munir dan Semua Yang Meninggal dalam Ketidakadilan

KeiraAtlantikAvatar border
TS
KeiraAtlantik
Melawan Lupa Untuk Kematian Munir dan Semua Yang Meninggal dalam Ketidakadilan
Sejak tanggal 1 September kemarin, timeline twitter mulai ramai dengan tulisan mengenai Munir, bahkan seorang jurnalis Dandhy Laksono melalui akun twitternya @Dandhy_Laksono menghimbau siapa pun yang ingin turut peduli pada Munir untuk memasang avatarnya dengan wajah Munir selama 8 hari kedepan.

Yups, untuk memperingati kematian Munir pada tanggal 7 September 2012 yang sudah menginjang usia 8 tahun. Namun mirisnya hingga detik ini kasus kematian aktivis HAM itu belum juga menemukan titik terang tentang skenario pembunuhan yang terjadi di dalam sebuah pesawat terbang yang menjadi ciri khas Indonesia.

Menyadari hal itu, saya secara pribadi amat kecewa dengan pergerakan sistem hukum dan peradilan yang ada di Indonesia. Tapi sayang, siapa saya?

Saya hanya orang biasa, tak ada hal besar yang dapat saya lakukan, selain berspekulasi melihat perkembangan berita kematian seorang idealis yang bahkan tak ada perkembangannya.
Saya hanya seorang mahasiswa lulusan jurnalistik yang mengagumi sosok seorang Munir yang idealis.
Kadang saya berpikir bahwa seorang idealis di dunia ini itu amat mengerikan. Saya mendefinisikan sebuah kata idealis dengan kata pembunuhan, terali besi, penculikan, mati muda, diasingkan, kemiskinan, bahkan ancaman seumur hidup yang akan menghantui.

Lihat saja apa yang terjadi pada Munir, seorang aktivis HAM yang pada akhirnya dibunuh. Marsinah, seorang aktivis buruh yang ditemukan tewas pada 8 Mei 1993 di sebuah hutan di Nganjuk. Puluhan mahasiswa dan aktivis lainnya yang hilang dalam penculikan, mendekam di penjara karena kekritisan mereka menghujat pihak-pihak tertentu. Atau Soe Hok Gie yang mati muda di Gunung Semeru.

Kasus-kasus itu hanya akan diendapkan, menguap, dan menunggu waktu untuk dilupakan oleh dunia, atau bahkan ditutup dengan sendirinya layaknya sebuah film yang berakhir "menggantung".

Kalau hal seperti ini yang terjadi, maka setiap orang akan menyangsikan bagaimana peradilan yang ada yang berkata "adil", mungkin harus diganti dengan "pertidakadilan".

Marilah kita generasi muda untuk menolak melawan lupa, jangan pernah melupakan mereka yang meninggal dengan ketidakadilan #MelawanLupa #MenolakLupa








"Lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan" Soe Hok Gie.
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
3.4K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.