- Beranda
- The Lounge
Minuman Bubble Drink BERBAHAYA ????
...
TS
anime50
Minuman Bubble Drink BERBAHAYA ????
Met Malem Agan & Sista semua... baru aja ane jalan2 sama Mbah Google, ane nemu Berita yang cukup menarik... yap sesuai Judul di atas....
Sebelum ane Lanjutin Mohon Maaf akalau Repost, ane hanya sekedar Sharing...
Mohon
Oke gan udah Siap.... Cekibrod....
Spoiler for For News:
Agan & Sista Tau kan Minuman "Bubble Drink" kalau gak tau, Tanya Mbah Google Aja
ni Gan Penampakan "Bubble Drink.
Menyikapi Bahaya Minuman "Bubble Drink"
Semestinya tak perlu bahan kimia berbahaya. Konsumsi yang lulus uji.
Mendengar hasil penelitian University Hospital Aachen Jerman mungkin membuat kita tak lagi tergoda segarnya bubble tea atau bubble drink. Bola-bola kenyal yang menjadi daya pikat minuman itu dikata mengandung senyawa kimia pemicu kanker.
Tak hanya senyawa karsinogen biphenyls aspolychlorinated atau PCB, materi kimia berbahaya lainnya juga terkandung: styrene, acetophenone, dan brominated. "Semua bahan itu seharusnya tak ada dalam makanan," kata peneliti, Manfred Moller, kepada koran Jerman, The Local.
PCB terbukti menimbulkan efek merugikan bagi kesehatan. Menjadi biang keladi pertumbuhan sel-sel kanker, gangguan sistem kekebalan tubuh, gangguan sistem reproduksi, kerusakan sistem saraf, dan kekacauan sistem endokrin.
Styrene tak kalah membahayakan. Senyawa kimia yang banyak dimanfaatkan untuk bahan baku karet sintetis, stereofoam, pelapis kertas, dan plastik ini terbukti menyimpan efek karsinogen dan racun yang memicu gangguan pada ginjal, sistem pencernaan, dan saluran pernapasan.
Acetophenone yang merupakan senyawa aromatik keton inipun memiliki efek serupa. Hasil riset ahli gizi holistik, Michelle Schoffro, menyebut senyawa kimia tersebut berpotensi memicu kanker, kerusakan pembuluh darah, dan gangguan saraf otak jika terhirup.
Sementara efek brominated tak separah tiga senyawa kimia lain. Bahan aditif yang banyak digunakan dalam produk minuman ringan ini rentan memicu gangguan kesehatan seperti tremor, hilangnya memori, dan sakit kepala. Itu terjadi ketika asupan melebihi batas.
Efek lain yang menjadi sorotan dalam penelitian itu adalah risiko tersedak. Terutama di kalangan anak-anak. Menghisapnya melalui sedotan besar, bola-bola kenyal itu rentan masuk ke saluran pernapasan dan paru-paru.
Atas semua itu, otoritas kesehatan Jerman mulai memperingatkan masyarakat untuk menghindari produk minuman tersebut.
Perlukah kita cemas?
Menyimpan kekhawatiran atas informasi tersebut jelas wajar. Mengingat bubble tea atau bubble drink cukup populer di negara kita. Minuman asal Taiwan itu begitu mudah kita jumpai di kedai-kedai minuman. Mulai dari kelas kaki lima hingga level mewah di pusat-pusat perbelanjaan.
Nuri Andarwulan, pakar pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), mengatakan bahwa bola-bola kenyal dalam bubble drink sebenarnya bukan jenis makanan yang memerlukan tambahan bahan kimia berbahaya. Membuatnya cukup dengan campuran senyawa pangan aman seperti alginate dan kalsium.
Melihat bahan kimia berbahaya yang terdeteksi, ia menduga hasil penelitian itu muncul akibat sampel yang terkontaminasi. "Bisa jadi bahan bakunya tercemar bahan lain atau terkontaminasi dari peralatan plastik selama proses pembuatan," ujar Nuri kepada VIVAnews.
Chef Ragil juga memiliki pemikiran sama. Pembuatan bola-bola kenyal dalam minuman modern itu sangat praktis tanpa perlu campuran bahan kimia berbahaya. Ia biasa mengolahnya dari tepung tapioka berpadu pewarna buatan. Persis seperti resep yang tertulis di laman komunitas pecinta masak Natural Cooking Club.
Namun, koki yang menempuh pendidikan di Food Production di STIP Bandung itu tak memungkiri munculnya bubble siap saji di pasaran. Ini membutuhkan kecermatan kita untuk memilih. "Produk kemasan kan biasanya ada yang tetap memakai bahan natural, ada yang kimia," ujarnya.
Di tengah dilema ini, Nuri mengajak masyarakat tetap waspada memilih produk makanan. Jika membeli produk kemasan, yang paling mudah dilakukan adalah memerhatikan penanda sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau Depatemen Kesehatan.
Ref. Vivanews
Kalau berkenan ane mohon
Kalau Repost / kurang berkenan ane Mohon "JANGAN" di kasih
Kalau Repost / kurang berkenan ane Mohon "JANGAN" di kasih
=-Semoga berkenan=-
Ternyata masih ada yang respon...
#UPDATE#
Quote:
APAKAH BENAR-BENAR BERBAHAYA??
Dunia kuliner khususnya untuk penyedia Bubble Drink kini terguncang, pasalnya hasil penelitian ahli gizi di Jerman membuahkan hasil yang diluar perkiraan. Awalnya bubble drink yang kain laris di Eropa dan Amerika ini memiliki bahaya berupa tersedaknya bubble yang disedot oleh anak kecil. Kasus ini banyak menimpa anak-anak di Eropa sehingga penelitian pun di usung.
Namun setelah penelitian diusung, hasilnya tidak lagi bubble bisa menyebabkan tersedak, malah lebih parah, yakni zat-zat kimia yang terkandung didalamnya bisa membuat tubuh kian teracuni. Zat yang disebut-sebut karsinogen biphenyls aspolychlorinated atau PCB dibuktikan terkandung didalamnya dari beragam jenis minuman bubble yang dikumpulkan di Jerman. Hal inilah yang membuat media kian menerbitkan berita akan paduan minuman teh tersebut.
Entah darimana asal bahan kimia tersebut bisa masuk kedalam pembuatan bubble. Mungkin saja dengan meledaknya pasar bubble drink menjadikan permintaan dalam jumlah besar hingga dipakailah cara curang tersebut. Padahal jika ketahui, pembuatan bubble sangatlah sederhana, hanya dengan mengentalkan tepung tapioka yang diseduh dengan air panas lalu diwarnakan dengan pewarna makanan dan dibulatkan satu per satu. Hal ini justru tidak menjadikan bubble berbahaya. Bisa jadi bubble yang menjadi sample dalam penelitian memang diambil dari bubble drink yang sering bermasalah.
Tepung tapioka yang menjadi dasar pembuatan bubble ini berasal dari singkong yang diekstrak dengan air lalu diendapkan, dan hasil pengendapan itulah yang diolah menjadi bubuk berbentuk tepung. Tapioka sering digunakan untuk pengental atau bahan pengikat seperti puding, agar, dan lainnya. Di Amerika sendiri, tepung ini sering disebut sebagai rice pudding yang umum digunakan untuk membuat puding.
Khasiat yang terkandung dalam tapioka sendiri memiliki tidak memiliki kandungan gluten sehingga aman bagi mereka yang alergi. Bahkan Prof. Monica Hughes dari Newcastle University, menemukan bahwa tapioka berpotensi melawan sel kanker. Hal tersebut disebabkan tanaman singkong segar, termasuk olahannya, mengandung komponen linamarin. Makanya olahan singkong ini juga menjadi sumber tenaga dan karbohidrat. Apakah masih bisa dikatakan berbahaya?
Kesimpulannya bubble drink yang penting diperhatikan adalah topping pilihannya. Pearl atau Boba yang menjadi titik perhatian penelitian memang menghasilkan opini yang luar biasa bagi dunia kuliner,, apalagi ditengah popularitasnya yang kian menggunung. Ane pun hanya bisa mengingatkan kepada agan sekalian yang sering menikmati bubble drink untuk lebih cermat lagi memilih, pilihlah yang kualitasnya sudah terjamin, baik itu berlabel Halal dan mendapatkan pengawasan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
INTINYA "Tidak semua Bubble Drink Berbahaya"
Apabila ada keanehan saat Agan / Sista menikmati Bubble drink tersebut sebaiknya segera dihentikan
Quote:
Pengalaman Ane: ane pernah beli Bubble Drink di sekitaran daerah Cengkareng ane gak mau nyebutin persisnya. pas ane jalan2 ma Ponakan, ponakan ane liat tu Both Bubble Drink, akhirnya dia merengek minta, padahal ane dah tau kalau itu kurang baik khususnya untuk anak2.
ya sudahlah ane beliin, ponakan ane cukup menikmati, tapi baru 1/4 gelas ponakan ane dah bosen. ane iseng nyobain. ternyata bener gan. rasanya aneh. Manisnya terlalu, seperti bukan manis Gula (Sakarin) coz semakin lama rasa manisnya pudah n berganti pahit. untuk Bubble nya sendiri ane kurang bisa kasih kesimpulan. Intinya minuman Bubble yang ane maksud mengandung "Pemanis Buatan"
Diubah oleh anime50 30-10-2013 01:04
0
6.5K
Kutip
153
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.4KThread•84.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya