Name : Michael Kidd-Gilchrist

Born : September 26, 1993 (age 18)

Camden, New Jersey, United States

Nationality \t: American

Father : Vincent, Michael

Mother : Cindy Richardson

Position : Small Forward

Listed height : \t6 ft 7 in (2.01 m) Standing 6-7 ½ in shoes

Player weight: 232 lb (105 kg)

Wingspan: 7'0"

Standing reach: 8' 8.5"

Body fat: 7-percent

Hand length: 9 inches

Hand width: 10 inches

Pemain basket dengan kemungkinan memiliki bakat paling tinggi diantara pemain non-NBA ini bangun pukul 5 setiap pagi. Sudah keluar dari pintu rumahnya pada pukul 05.30 dan berangkat menuju stasiun kereta yang berjarak sekitar 65 kilometer dari rumahnya di kota South Jersey, Somerdale untuk mengejar kereta pukul 06:24 yang akan mengantarkannya ke bis yang akhirnya membawa ia ke St.Patrick High School yang kecil di daerah kumuh Elizabeth, New Jersey. Setelah sekolah dan latihan basket selesai, ia menumpang kendaraan yang sama dengan urutan berbalik sebelum kemudian dijemput di South Jersey. Ia sampai di rumah lebih dari pukul delapan setiap malam.

Dibutuhkan banyak kerja keras, kedisiplinan dan motivasi, ujar Michael tentang perjalanannya sehari-hari. “Semua itu diperlukan karena dalam kehidupan manusia, kamu harus memiliki hal-hal seperti itu.”

Michael baru 15 tahun, Ia bangun setiap pagi untuk menerima tantangan, sanjung pamannnya. Tidak hanya di dalam lapangan basket tetapi juga di luar lapangan. Michael diajarkan oleh ibunya Cindy Richardson bahwa bermain Basket bukan saja hak seseorang , namun juga sebuah kehormatan. Michael memahami perjuangan berangkat ke sekolah yang jauhnya sekitar 200 km dari rumah. “Putra saya bukan sekedar pemain basket biasa, saya tidak hanya membesarkannya untuk bermain di NBA,” terang ibunya. Pendidikan tetap menjadi yang utama di dalam rumah tangga nyonya Richardson dan suaminya Vincent. Ayah kandung Gilchrist, Michael Senior, dulunya merupakan murid sekaligus pemain kebanggaan Camden High School (almamater bintang high school berbakat lainnya, Dajuan Wagner, adalah pemain favorit Gilchcrist) selama masa kejayaan sekolah tersebut sebagai salah satu program unggulan untuk masuk peruruan tinggi negeri favorit. Sayangnya, Camden, New Jersey, bukanlah tempat paling mudah untuk ditinggali dan Ayah Gilchrist harus tewas terbunuh sebelum putranya menginjak usia 3 tahun. Kota pinggiran Somerdale mengijinkan talenta muda basket ini untuk tumbuh di lingkungan yang relatif damai (mini market di lingkungan tersebut, di mana orang-orang tak dikenal memuji-mujinya). Faktanya, dengan segala publisitas yang ia dapatkan sebagai pemain basket, Michael cenderung merendah dan menjauh dari sorotan luar lapangan.

“Merupakan suatu berkah dapat melihat diri saya dimanapun” ucap Gilchrist yang diyakini banyak pihak akan menjadi pemain terbaik di angkatan high school yang bertaburan bakat tahun 2011. “Tapi saya harus bekerja dalam segala hal karena belum ada satupun yang hebat dari permainan saya”. Dalam ukuran sekitar 2 meter dan 93 kg (dan masih tumbuh), ia bukanlah mahluk raksasa seperti halnya Lebron James. Meskipun ia memiliki kemampuan yang baik dalam mengendalikan bola dengan ukuran tubuhnya itu dan memiliki tembakan yang menjajikan di luar key-hole, daya tarin dari permainannya bukanlah tembakan-tembakan lebih dari 8 meter, passing menarik atau ankle breaker. Yang membuatnya istimewa justru betapa cekatannya dia.

Pertama, bocah ini tidak punya waktu menganggur, ia berlarian menjelajahi lapangan baik di kala offense maupun defense. Walaupun tidak dilengkapi dengan fisik besar, kerja keras Gilchrist bisa disejajarkan dengan lini bawah Celtics yang menempati peringkat tinggi nasional. Ia kerap bertempur melawan pemain besar dan tampak tidak sebanding dengannya selagi mereka memainkan jadwal lintas daerah yang melelahkan sebagai persiapan tambahan untuk menghadapi pertandingan permanen di wilayah jersey/NYC. Ia memiliki kemampuan mengancam papan ring di kedua sisi, memanfaatkan kaki lincahnya, jangkauan luas dan berbagai resolusi sebagai kompensasi keterbatasan kekuatannya. Ia memiliki kemauan dan mahir dalam passing, baik itu passing ke outlet untuk memulai pola fast break andalan timnya maupun memanfaatkan kejeliannya di lapangan untuk menemukan teman setimnya di belahan lain lapangan. Saat transisi, ia selalu siaga apakah menerkam bola rebound lantas membawanya sendirian mengarungi lapangan ataupun mengisi jalur untuk menyelesaikan serangan dengan lay-up tingginya.

Bagaimanapun juga, kemampuan defense-nya lah yang membedakan Gilchrist dengan pemain lainnya. Menggantungi kemampuan menjaga pemain posisi apapun di level high school, kecepatan kakinya, jangkauan yang luar biasa, kebuasan dan IQ yang tinggi membuat kehidupan siapapun pemain di tim lawan terasa sulit.

Ringkasnya, ia memiliki apa yang pemandu bakat sebut sebagai motor. “Bagi saya tenaga yang saya miliki datang secara alamiah,” ujar Gilchrist.”itu hanyalah sesuatu yang selalu saya lakukan.” Awalnya, perhatian saya jatuh kepada kemungkinan bahwa ia terlalu bagus sebagai seorang bocah untuk menjadi pemain hebat, tapi ia memiliki karaktertistk yang menjadikannya sangat kompetitif,” komentar Kevin Boyle, pelatih High schoolnya yang telah menghasilkan banyak pemain NBA dan college. “Ia adalah suatu gambaran bahwa untuk mencapai sesuatu yang hebat kamu harus melakukan perjuangan besar.”

Michael telah menunjukan sesuatu yang menjanjikan pada Lebron James Skills Academy musim panas lalu, penampilan Gilchrist sebagai pemain hebat masa kini telah diumumkan di musim ini. Melawan pemain-pemain terbaik skala nasional, Gilchrist menunjukan kilatan kehebatan – termasuk total 30 poin yang ia kumpulkan dan 14 rebound dalam penampilannya melawan point guard senior ternama John Wall dari tim Word of God serta 31 poin dan 14 rebound saat melawan Wheeler High school (yang memiliki 2 pemain senior bertingi 2,1 meter lulusan basket Atlantic Coast Conference). “Ia sangat unik. Ia benar-benar memenuhi lembaran statistiknya di mana ia dapat menyakitimu meskipun misalnya ia tidak menghasilkan banyak poin, “ucap Boyle, yang menambahkan bahwa menurutnya Gilchrist bisa saja mencetak 35 ppg di “situasi high school regular.”

Kesimpulan Boyle, “ Ia adalah teman setim yang super dan bermain sebaik sophomore manapun yang pernah saya lihat jika dinilai dari apa yang ia berikan bagi timnya.” Pikirkan Scottie Pippen, dengan tambahan kesempatan untuk dapat lebih berkembang offensenya. Saat Pippen berusia 15 tahun, tingginya masih dibawah 6 ft dan jelas tidak bermain di high school dengan program unggulan maupun melawan saingan hebat. “Kamu mencari seorang anak yang bakatnya belum terjamah” Masa depan tampak cerah bagi Michael Gilchrist”.



Writer : Aggrey Sam
Source : Slam Magz 2009

High school : St. Patrick

Pemain dengan Peringkat ketiga oleh s Top, ESPNU 100, kelima oleh Scout.com, dan ketiga oleh Rivals.com.

Menerima 2011-American McDonald Honors dan Mencetak 16 poin,12 rebound dan 4 assist dalam All-American Game McDonald.

Mencetak 12 poin dan tujuh rebound dalam permainan Jordan Brand Klasik All-American.

Mencetak 16 poin, lima rebound, dan lima assist untuk tim Amerika Serikat dalam KTT Hoops Nike.

2009 New Jersey Gatorade Player of the Year ...

Terpilih tiga kali di New Jersey All-State Selection.

Pada bulan Juli 2010, Gilchrist bersama dengan mantan rekan setimnya Marquis Teague , membawa tim USA memenangkan medali emas di FIBA U-17 Kejuaraan Dunia di Hamburg, Jerman.

College : Kentucky Wildcats
Pada 14 April 2010, Gilchrist berkomitmen untuk meneruskan kuliah di Universitas Kentucky,

Pada pertandingan pertama musim 2011-12 melawan Marist Red Foxes, karirnya sebagai seorang Wildcat, Michael mencetak 15 poin pada 5 dari 9 penembakan.

Melawan Cardinals Louisville yang merupakan peringkat 4 saat itu, performa Kidd-Gilchrist berubah dalam kinerja yang paling mendominasi musim dengan 24 poin dan 19 rebound, Shooting career high free throw 13 dan 0 turnover. Ini sudah cukup untuk memimpin Kentucky meraih kemenangan 69-62 di Lexington. Pelatih Kentucky Calipari, Mengatakan bahwa Michael merupakan anggota yang paling bekerja keras di tim elit nya.

Saat final turnamen NCAA melawan Kansas, Kidd-Gilchrist membantu kampusnya Kentucky menjadi juara NCAA musim 2011/2012 dengan perolehan 11 poin, 5 rebound dan 1 assist. Rekan setimmnya Anthony Davis terpilih menjadi MVP.



Professional Career : In April 2012, Michael declared for the 2012 NBA Draft. On June 28th, he was drafted second overall by the Charlotte Bobcats.[8]

On July 7, 2012, the Bobcats signed Kidd-Gilchrist to a rookie scale contract