Langsung saja gan silahkan diresapi dan disampaikan ke istri atau calon istri agan-agan semua

MAKNA AKAD NIKAH
Ketika suatu saat agan pengen menikah atau agan-agan semua sudah terikat dalam pernikahan, tentunya harus melalui sebuah prosesi yang dinamakan "AKAD NIKAH" momen ini gan yang pernah saya alami, gugup sekaligus tidak terasa air mata ini bisa keluar sendiri gan, oke gan langsung saja.

pada saat akad nikah itu itu diucapkan sama naib / penghulu "aku nikahkan kamu dengan dengan a bin b dengan mahar dan seterusnya sampai akhir,........"

lalu kita jawab " AKU TERIMA NIKAHNYA SI DIA BIN AYAHNYA DENGAN MAS kimpoi Dst sampai akhir"

Singkat, Padat dan Jelas : kemudian SAH.......

Tapi Tahukah Agan semua makna dari perjanjian tersebut ?
Ini dia Maknanya ----->

Ketika kita ucapkan "AKU TERIMA NIKAHNYA" itu maknanya : aku tanggung dosa si dia, dari ayah dan ibunya, dosa apa saja yang telah dia lakukan, dosa apa saja dari tidak menutup aurat sampai meninggalkan sholat.
bukan dosa saja gan tapi semua yang berhubungan dengan si dia aku tanggung bukan menjadi tanggungan ayah dan ibunya lagi yang menanggung, serta aku tanggung semua dosa-dosa calon anak-anakku.

Jika Aku Gagal ??
maka aku adalah suami yang fasik, ingkar dan rela masuk neraka, aku rela malaikat menyiksaku hingga hancur tubuh ini (H.R. Muslim)

Duhai Para Istri :
Begitu beratnya pengorbanan suamimu dari mencari nafkah sampai mendidikmu dan menanggung dosamu dan anak-anak. SAKING BERATNYA JANJI YANG TERKANDUNG DALAM AKAD NIKAH, sampai-sampai Arsy (Tempat Dimana Tuhan Bertahta) Terguncang akibat janji yang diucapkan laki-laki didepan Tuhan dan Malaikatnya. MAKA :
Andai saja kamu menghisap darah dan nanah dari hidung suamimu. maka itu tidak akan pernah cukup untuk menebus pengorbanan yang telah dilakukan oleh suamimu

tambahan dari habib mundzir :

Jika diperbolehkan pada ummatku sujud pada selain Allah, maka akan kuperintahkan istri sujud pada suaminya.
yg dimaksud adalah : suami adalah guru bagi istrinya, bertanggungjawab akan agamanya dan dunianya, dan pelindungnya, namun jika suami seorang fasiq dan banyak berbuat dosa besar, atau memerintahkan istrinya berbuat dosa, melarangnya shalat dll, maka ia tidak di posisi hadits tsb, bahkan istri tidak wajib taat padanya, karena tiada taat pada mahkluk untuk bermaksiat pada Al Khaliq swt.

Demikian gan untuk menjadi peringatan bagi kita semua

Terima Kasih gan sudah mau meluangkan waktu untuk membaca tread saya
Atau Membagi