Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

iseng2010Avatar border
TS
iseng2010
PARAH : DPR ke Luar Negeri, Cari Lambang Palang Merah
Jakarta - Badan Legislatif (Baleg) DPR kembali melakukan perjalanan ke luar negeri, kali ini ke Denmark dan Turki. Tujuannya, mencari lambang palang merah yang akan digunakan Indonesia.

Perjalanan yang dikemas dalam studi banding itu dinilai Koordinator Investigasi dan advokasi FITRA Uchok Sky Khadafi, terlalu mengada-ngada dan tidak masuk akal. "Masa mau menentukan lambang palang merah saja, harus berkunjung ke dua negara tersebut," kata Uchok, di Jakarta, Rabu (5/9/2012).

DPR, kata dia, semestinya bisa menghemat anggaran dan membuang agenda-agenda yang tidak penting. Agenda Baleg ke Denmark dan Turki ini pun dinilai hanya untuk berlibur. "Baleg hanya ingin senang-senang sendiri saja," tegas Uchok.

Menurutnya, studi banding tersebut menelan biaya Rp1,2 miliar. Secara rinci alokasi anggaran ke Denmark, menurut Uchok menghabiskan alokasi anggaran sebesar Rp666,2 juta untuk 10 anggota DPR.

"Jadi, setiap satu anggota dewan akan menghabiskan anggaran sebesar US$6.917 atau sekitar Rp62,2c juta untuk ongkos pesawat yang duduk di kelas eksekutif, dan satuan biaya harian akan menghabiskan anggaran sebesar US$472 atau sekitar Rp4,2 juta per hari," paparnya.

Sedangkan anggaran untuk ke negara Turki, menurut Uchok, menghabiskan Rp636,7 juta untuk 10 anggota DPR, tanpa ada staf, ataupun keikutsertaan keluarga mereka.

"Setiap satu anggota dewan akan menghabiskan anggaran sebesar US$6.641 atau sekitar Rp59,8 juta untuk kelas eksekutif, dan untuk satuan biaya harian akan menghabiskan anggaran sebesar US$365 atau sebesar Rp3,2 juta per hari," jelasnya.

DPR merasa perlu mengunjungi kedua negara itu karena di dunia saat ini ada dua lambang palang merah. Yakni, palang merah (red cross) dan bulan sabit merah (red crescent). Denmark merupakan negara asal lambang palang merah dan Turki negara asal bulan sabit merah. Kepergian DPR ke kedua negara itu nantinya diharapkan bisa membawa oleh-oleh lambang mana yang akan digunakan Indonesia.

"Ke sana mereka untuk pemilihan lambang palang merah, karena perdebatan di Baleg tidak selesai-selesai. Ada yang minta lambang bulan sabit merah dan palang merah, makanya kita mengecek ke negara asal lambang tersebut," ujar Ketua Baleg Ignatius Mulyono, Selasa (5/9/2012)
0
3.2K
45
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.