21/06/2012
Ide untuk diving di Menjangan yang dilontarkan Bang Jonga sebenarnya adalah perayaan dari suksesnya beliau yang sudah lulus dengan cemerlang Open Water PADI Diver yang dia ambil di Bali. Di secretariat Mahasiswa Pecinta Alam “Wanaprastha Dharma” Universitas Udayana Bang Jonga, saya dan Jaber berdiskusi untuk melancong ke Menjangan. Kalau saya memang berniat untuk sembahyang (mumpung sudah lama dia sembahyang kesana) dan Bang Jonga kekeuh kepingin diving. Al hasil jadilah kami ke Pulau menjangan tapi karena minimnya gear untuk diving ya diputuskan saja untuk freediving dan sembahyang bagi mereka yang mau.

22/06/2012
Setelah sibuk menghubungi beberapa anak-anak Mapala UNUD lainnya dan beberapa teman sejawat akhirnya berangkatlah 15 orang (dua Mobil AVP) dari Denpasar sekitar jam 9 malam menuju Labuan Lalang (pelabuhan resmi menuju Pulau Menjangan). Menempuh ruas jalan antar propinsi Denpasar – Gilimanuk memang sangat cocok dimalam hari, karena selain bebas macet berkepanjangan, adem dan bisa lebih cepat tentunya. Tidak lupa juga untuk singgah ke Pura Rambut Siwi untuk sembahyang dan membeli beberapa logistic (camilan/minuman/nasi bungkus).

23/06/2012 Pukul 02.00 dini hari
Sampai di Labuan Lalang (pelabuhan resmi untuk menuju Pulau Menjangan) suasananya sepi dan gelap (ya iyalah wong masih dini hari). Kami sepakat untuk tidur di kawasan pelabuhan Labuan Lalang, ada yang tidur di mobil, beberapa saung milik pedagang sekitar maupun bangunan yang diperuntukan bagi orang-orang bermalam yang akan sembahyang ke Pura Menjangan.

23/06/2012
Total team bagun jam 08.00 pagi dan langsung mandi dan bersiap untuk berangkat ke Pulau Menjangan. Mereka yang akan sembahyang ya memakai pakaian khas sembahyang umat hindu di Bali dan beberapa anggota team sarapan di warung yang ada di Labuan Lalang. Sarapan selesai saya, Putri & Mang Ayu bertugas untuk membeli tiket dan menjadi team negosiasi (karena harga sewa perahu PP untuk sembahyang berbeda dengan wisata). Tiket terbeli untuk dua buah perahu, karena satu perahu maksimal terisi hanya 10 orang (dewasa). Perjalanan menuju Pulau Menjangan berkisar kurang lebih 1-1,5 Jam dengan laut yang tenang dan tidak berombak. Ramai juga yang ke Pulau Menjangan saat itu, baik untuk sembahyang maupun wisata (diving/snorkeling)

Sesampai di Pulau Menjangan, team terbagi menjadi dua. Ada yang sembahyang (saya,dedy,mang ayu,putri,adya,hady,leony,sanjaya) dan sisanya memulai aktifitas snorkeling dan freediving. Di Pulau Menjangan total ada 7 Pura yang dilewati dengan keunikan masing-masing (disana juga ada klengteng Dewi Kwan Im lho) kurang lebih 2 jam kami sembahyang lalu kami menyusul team 2 yang sedang snorkeling dan freediving. Ternyata mereka sedang rehat karena sudah cukup lama untuk main air. Lansekap bawah laut Pulau Menjangan memang mengagumkan, tidak perlu diving (menurut saya) untuk menikmati hamparan terumbu karang (Pulau Menjangan memang terkenal dengan wall coralnya), melihat ikan-ikan warna warni yang sliweran dan sesekali saya bertemu dengan cumi cumi. Untung Bang Jonga menyewa kamera underwater sehingga kami bisa mengabadikan momen bawah laut yang indah. Teman teman yang lain mencoba menahan napas hingga dikedalaman 5 meter dan mengabadikan beberapa biota laut. Sungguh indah sekali lansekap bawah laut Pulau Menjangan.

23/06/2012 Sore
Cukup lama kami menghabiskan waktu untuk snorkeling dan freediving di Pulau Menjangan. Jam 3 sore kami memutuskan balik ke Labuan Lalang untuk bersiap kembali ke Denpasar. Sampai di Labuan Lalang, mandi dan menuju Denpasar melalui jalur Desa Pupuan untuk menghindari Macet.

- Sewa Mobil AVP Rp 185.000,- (untuk satu mobil/hari)
- Bensin Denpasar – Pulau Menjangan PP Rp 125.000,-
- Tiket Nyebrang ke Pulau Menjangan Rp 180.000,- (untuk sembahyang)
- Tiket Nyebrang ke Pulau Menjangan Rp 350.000,- (untuk wisata)
- Makan Rp 30.000,- (untuk satu orang)
- Sewa Kamera Underwater Rp 200.000,- (sewa di Ditshi Diving Gilimanuk)
- Sewa Alat Diving Rp 250.000,- (info dari Ditshi Diving)