Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

irfan58Avatar border
TS
irfan58
FUCK FIGC MERDA
Kasus Conte: Sebuah Dagelan Ala FIGC


Spoiler for Antonio-Conte:


Mengapa kasus Conte terkesan aneh dan seperti dibuat-buat?

Kasus skandal Scommessopoli yang kini juga menjerat pelatih Juventus, Antonio Conte, sepertinya akan segera memasuki babak akhir. Menurut Eurosport, juru bicara FIGC telah menyatakan bahwa Jumat ini adalah hari penentuan bagi Conte, begitu pula dua anak asuhnya, Leonardo Bonucci dan Simone Pepe. Media-media Italia telah memberitakan bahwa kemungkinan besar Conte akan mendapatkan sanksi 10 bulan. Jumlah hukuman yang membuat Conte kabarnya siap mundur dari posisinya di Juve.

Kasus ini sendiri masih belum tentu akan berakhir begitu saja pada hari ini. Pasalnya, Conte masih akan memiliki dua kesempatan untuk mengajukan banding atas putusan pengadilan. Artinya, persidangan perihal nasib Conte ini bisa jadi masih akan panjang.

Tidak mengherankan jika pun Conte pada akhirnya nanti akan tetap mengajukan banding. Sejak awal kasusnya bergulir, Conte memang secara lantang mengatakan bahwa dirinya tidak bersalah dan tidak tahu apa-apa soal kasus ini. Dukungan pun banyak diberikan oleh pihak Juventus, yang berulang kali mengecam FIGC dan sistem peradilan olahraga di Italia karena dianggap tidak adil.

Mengapa FIGC dan pengadilan dianggap tidak adil, bahkan sampai dibilang “diktatorial” oleh Presiden Juve, Andrea Agnelli? Bukan tanpa alasan, tentu. Menarik rasanya untuk menyimak apa yang disampaikan oleh eks direktur Juve, Luciano Moggi.

“Memberikan jalan bagi seseorang yang mengakui bahwa ia (Conte) mengatur pertandingan sementara 13 rekan setimnya mengatakan hal itu tidak benar sepertinya sudah menjadi ciri khas dari Federasi saat ini,” kata Moggi kepada Radio Kiss Kiss.

Conte memang harus terseret masuk ke dalam skandal besar yang menerjang dunia sepakbola Italia ini hanya karena kesaksian satu orang saja, yaitu mantan pemainnya di Siena, Filippo Carobbio. Carobbio, yang terlibat aktif dalam kasus ini, langsung mengungkap bahwa Conte pernah mengatakan kepada anak-anak asuhnya di Siena saat ia melatih tim tersebut di musim 2010/11 bahwa pertandingan sudah diatur. Kesaksian Carobbio ini sendiri diberikan saat ia juga diperiksa karena kasus yang sama. Ucapan sang pemain pun langsung membuat Conte diperiksa dan disidang.

Ucapan Moggi memang benar. Ada hal yang janggal dari sikap FIGC dan pengadilan olahraga. Mengapa mereka harus memeriksa Conte dan berniat menghukumnya dengan cukup berat padahal hanya karena kesaksian satu orang saja? Sementara semua pemain yang saat itu bermain untuk Siena selain Carobbio mengatakan bahwa Conte tidak pernah berbicara apapun soal hasil pertandingan yang diatur. Padahal, Carobbio menyatakan bahwa Conte mengatakan hal tersebut di depan seluruh skuat sebelum pertandingan berlangsung. Lho?

Patut dicatat di sini bahwa Carobbio sendiri terlibat aktif dalam kasus ini dan terancam mendapatkan hukuman yang berat. Bukan tidak mungkin jika Carobbio berusaha menyeret nama Antonio Conte agar ia sendiri bisa mendapatkan potongan hukuman, bukan? Toh hal seperti itu sepertinya sudah biasa terjadi di dunia ini.

Hal janggal yang lainnya adalah, mengapa FIGC menolak tawaran penyesuaian hukuman yang diajukan oleh Conte? Padahal, sebelumnya jaksa “menurunkan” kejahatan Conte dari sebagai salah satu pelaku utama skandal Scommessopoli ini menjadi seseorang yang mengetahui kasus ini tetapi tidak melaporkannya. Selain itu, jaksa kasus ini jugalah yang sebelumnya malah menawarkan Conte untuk melakukan penyesuaian hukuman, sehingga Conte bisa hanya dihukum selama tiga bulan plus membayar denda.

Adalah sesuatu yang aneh bila pengadilan memberikan jalan agar Conte bisa hanya dihukum tiga bulan, lalu menolak permohonan Conte agar bisa menggunakan jalan itu, dan akhirnya berusaha menghukum Conte hingga 10-15 bulan. Pengadilan dan FIGC pun terkesan plin-plan.

Pada akhirnya, pengadilan bukannya berhasil membuktikan Conte bersalah, tapi malah membuat banyak orang merasa yakin jika Conte sebenarnya tidak bersalah. Dan bagi sebagian yang lain, kasus ini terlihat seperti dibuat-buat dan seperti upaya untuk menjatuhkan Juventus. Well, hal seperti itu bisa saja terjadi, bukan?

SUMBER : http://www.supersoccer.co.id/berita/...elan-ala-figc/

SUARA PARA JUVENTINI :

Kami mencintai Juve lebih dari cara kalian. Kami bisa saja mengatakan 'putus' ketika Juve didegradasikan secara paksa lalu berpaling kepada klub lain. Kami bisa saja mengakhiri cinta ini ketika dua tahun beruntun terjerembab di posisi 7 sementara rival kami mendapat treble.
Tapi sayangnya, kami tidak berpikir untuk mengakhiri kisah cinta kami. Biarkan dia tetap mewangi seperti misk. Kami memilih jalan untuk setia.

Yaa, cinta kami tumbuh bukan sekedar karena raihan gelar, investasi yang melimpah atau seorang bocah ajaib asal Argentina.

Cinta kami tumbuh bersama perasaan benci dan iri dari rival-rival kami. Yang ironisnya ditunjukkan di luar 2 x 45 menit.

Cinta kami tumbuh bersama intrik yang ingin menjerumuskan kami.

JUVE...JUVE...JUVE perSEMPRE!!!!!!!!!!!!!!

0
2K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.