Negara-negara Ini Juga Mengenal Tradisi Mudik Lho!
TS
ot1ng
Negara-negara Ini Juga Mengenal Tradisi Mudik Lho!
Setiap kali menjelang hari-hari besar keagamaan, utamanya Lebaran atau libur panjang, aktivitas mudik seolah tak pernah lepas dari masyarakat Indonesia. Namun kegiatan ini bukan hanya milik Indonesia. Kemeriahan mudik pun terjadi di sejumlah negara.
Mudik, menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) berarti pergi ke udik atau pedalaman atau kampung halaman. Sebagaimana di Indonesia, saat arus mudik terjadi, sejumlah moda transportasi di negeri orang diserbu masyarakat. Tiket-tiket alat transportasi laris manis, & sejumlah stasiun atau bandara diserbu para calon penumpang.
Nah, berikut ini kemeriahan mudik yang terjadi di sejumlah negara:
Spoiler for "1. China":
1. China
Pada saat tahun baru Imlek, kemeriahan sangat terasa di China. Saat libur Imlek, sebagian besar dari mereka memutuskan untuk pulang kampung atau pergi ke daerah pedesaan. Konon, mudik Imlek di kampung halaman itu dianggap yang terbesar di dunia. Maklum, China adalah negeri dengan jumlah penduduk terbanyak.
Pada saat Imlek, masyarakat China banyak yang memilih pulang kampung untuk menghadiri perjamuan & perayaan bersama keluarga & teman. Dikutip dari hindustantimes.com (2/1/2012), saat Imlek adalah saat untuk saling terhubung kembali atau silaturahim satu sama lain.
Seiring pertumbuhan ekonomi China yang pesat, masyarakat memiliki banyak pilihan transportasi untuk mudik. KA, jalan darat, atau udara, tinggal pilih saja. Saat mudik, mereka membawa hadiah yang akan dibagikan pada orang tua & kerabat. Mereka juga akan mengenakan pakaian & perhiasan terbaik yang secara langsung atau tidak menggambarkan tingkat kemakmuran di perantauan.
Sebagaimana di Indonesia, para pemudik yang mayoritas pekerja dari daerah rela mengantre berjam-jam atau berhari-hari, demi mengantongi tiket kereta untuk pulang kampung. Diperkirakan ada 3,2 miliar orang yang melakukan perjalanan selama libur Imlek, atau naik 9,1 persen dari tahun 2011.
Untuk mengurangi panjang antrean, otoritas China juga menggunakan sistem online dalam penjualan tiket kereta. Untuk menekan percaloan, diterapkan pula sistem tiket dengan nama asli seperti yang tercantum di KTP. Namun karena ada calon penumpang yang membeli tiket dengan menitip kepada temannya, alhasil kasus nama di tiket berbeda dengan di KTP masih banyak ditemukan.
Spoiler for "2. Korea":
2. Korea
Aktivitas mudik di Korea sangat terlihat saat Chuseok. Chuseok ditetapkan sebagai hari libur resmi di Korea & dirayakan secara besar-besaran pada bulan ke-8 di hari ke-15 penanggalan bulan. Disebut juga Hari Panen, Festival Bulan Musim Panen, atau Hangawi (hari besar di tengah-tengah musim gugur).
Bagi kebanyakan masyarakat Korea, jika mendengar kata Chuseok, maka hal-hal yang terlintas di pikiran mereka adalah kemacetan parah, mudik, & peringatan arwah leluhur. Saat Chuseok, kebanyakan orang Korea akan bepergian dengan keluarga & teman-temannya.
Sebagian orang Korea lainnya akan pulang kampung untuk mengunjungi altar leluhurnya. Menurut wikipedia, di pagi hari orang Korea melakukan penghormatan terhadap arwah leluhur dengan berziarah ke makam. Mereka juga mempersembahkan makanan, buah-buahan, minuman & hasil panen kepada arwah leluhur.
Karena di kesempatan itu masyarakat Korea menyampaikan terimakasihnya kepada leluhur, Chuseok sering dipahami oleh orang asing sebagai hari Thanksgiving atau hari bersyukur versi Korea.
Korea Times menyebut setiap tahunnya saat Chuseok digelar, jutaan orang Korea pulang ke kampung halamannya untuk memberikan penghormatan kepada leluhur & merayakan libur bersama dengan keluarga. Maka itu, kemacetan parah sepanjang jalan tak terhindarkan. Kereta api pun menjadi salah satu moda transportasi yang disasar masyarakat untuk mudik.
Orang Korea merayakan Chuseok dengan melakukan ritual seperti charye & seongmyo & menghabiskan waktu dengan makan & minum bersama keluarga. Makanan khas saat Chuseok adalah kue songpyeon yang terbuat dari tepung beras & diisi kacang atau wijen. Biasanya di malam sebelum Chuseok, semua anggota keluarga akan duduk bersama membuat songpyeon sembari melihat bulan. Bagi yang masih single, mereka akan membuat songpyeon sebagus mungkin karena konon bisa membuat mereka mendapatkan pasangan yang cantik atau tampan.
Selain makan bersama, mereka juga melakukan permainan & kesenian tradisional bersama seperti sonori (permainan sapi), geobuknori (permainan kura-kura), ganggangsullae (tarian melingkar) & ssireum (bergulat). Tak heran, kesempatan ini banyak dinantikan orang-orang Korea.
Spoiler for "3. India":
3. India
Tiap tahun, masyarakat India pulang ke kampung halaman untuk merayakan Festival Cahaya atau Diwali (Deepavali). Menurut kalendar Gregorian, biasanya perayaan ini jatuh pada bulan Oktober atau November, & dirayakan selama lima hari berturut-turut
Diwali digelar untuk memperingati kembalinya Rama yang merupakan Raja Ayodhya, istrinya, Sinta, & adiknya Laksamana ke Ayodhya dari perang di mana Rama membunuh Rahwana. Festival ini juga menandakan kemenangan kebaikan atas kejahatan.
Saat perayaan, rumah-rumah didekorasi dengan kilauan di mana-mana. Malam Diwali pun meriah dengan petasan-petasan di sepanjang jalan.
Nah, menjelang Diwali, biasanya kereta akan sangat ramai. Sebab perjalanan ke kampung halaman atau mudik sudah menjadi semacam ritual, lantaran banyak yang ingin merayakannya bersama keluarga & teman dekat.
Jika tak ingin kehabisan tiket kereta, maka calon penumpang harus memesannya sejak jauh hari. Bahkan kerap kali tiket kereta sudah habis jauh sebelum arus mudik berlangsung. Saat arus mudik, kereta-kereta sedikit tertunda perjalanannya karena kenaikan volume perjalanan.
Pemudik ini masih harus ditambah sejumlah wisatawan yang ingin berlibur pada saat perayaan digelar. Bisa dibayangkan bukan bagaimana sibuknya transportasi di India?
Spoiler for "4. Bangladesh":
4. Bangladesh
Mudik saat Idul Fitri juga menjadi rutinitas yang dilakukan warga Bangladesh setiap tahunnya. Di negara yang mayoritas Muslim ini, banyak warga yang ingin ber-Idul Fitri bersama dengan orang-orang yang mereka cintai di kampung halaman.
Xinhua pada pada 8 Agustus lalu melaporkan warga Bangladesh merayakan Idul Fitri dengan tambahan tiga hari libur sejak 19 Agustus mendatang. Beberapa hari sebelum Idul Fitri, arus mudik di Bangladesh sudah terlihat di mana ribuan orang berbondong-bondong menyerbu terminal bus, stasiun kereta api & perahu sungai demi mendapatkan tiket mudik.
Sejak 5 Agustus, Bangladesh Railway (BR) mulai menjual tiket untuk memudahkan perjalanan sekitar 300 ribu orang dengan lusinan kereta khusus. Rupanya KA menjadi moda transportasi favorit, karena banyak orang yang menyerbu stasiun Kereta Api utama Dhaka Kamalapur. Mereka memilih kereta api lantaran ingin menghindari perjalanan darat yang buruk akibat jalan yang rusak parah & bergelombang selama musim hujan.
Demi mendapatkan tiket kereta, calon penumpang bahkan rela mengantre sejak pagi, & berganti-gantian dengan kerabatnya agar tak terlalu lelah. Bangladesh menerapkan kebijakan satu orang hanya boleh membeli maksimal empat tiket di loket tiket yang buka sekitar 8 jam dalam sehari.
Antrean panjang juga terlihat di counter perusahaan bus swasta. Calon penumpang tidak kehilangan minat mengantre demi bisa mudik meski harga tiket melambung. Meningkatnya harga tiket ini juga dimaksudkan untuk menutup kerugian lantaran sebelum Idul Fitri, penumpang bus sangatlah sedikit.
Karena membeludaknya jumlah pemudik, pemerintah Bangladesh pun berupaya untuk menambah armada. Apalagi dalam 7 hari diperkirakan 4 hinggga 5 juta orang akan mudik ke kampung halamannya. Bagi yang tidak terakomodasi angkutan umum, mereka memilih mudik dengan kendaraan pribadi.
Bersambung...
0
3.6K
Kutip
34
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!