- Beranda
- The Lounge
[Miris] Kelakuan oknum2 di negeri kita...
...
TS
Assasin87
[Miris] Kelakuan oknum2 di negeri kita...
Sebelumnya maaf klo ane Repost,Soalnya ane ngopi dari web tetangga and biar kaskuser tau mirisnya kelakuan oknum di negeri kita:
Kisahnya :
Berbicara soal oknum dan pengayom masyarakat tidaklah habis-habisnya, mulai dari kinerja, pungli, kasus suap, dan korupsi.
Ada kisah tentang sahabatku si Jarwo, yang meninggal karena kecelakaan baru-baru ini, dan ia mendapat santunan asuransi lumayan total nominalnya tapi uangnya di kompas atau kasarnya dipalak oleh beberapa oknum
Di awal bulan puasa aku terima sms dari Jarwo, mas, anak kucing yang di rumah ambil saja memang 2 hari sebelumnya aku meminta kucing padanya. matur nuwun yo wo, balasku, 30 menit setelah saya terima sms dari Jarwo, berita mengejutkan dari orang tua Jarwo, beliau menelpon ku mengabari bahwa Jarwo anaknya kecelakaan. Lalu kami segera ke TKP, ternyata Jarwo sudah di bawa ke rumah sakit dan nyawanya sudah tidak tertolong lagi.
Betapa sedihnya orang tua Jarwo, mereka tidak menyangka kalau anaknya secepat itu pergi. Jarwo sebagai guru mengaji di kampungnya, ia adalah anak harapan orang tua. Sipenabrak melarikan diri., tak seorangpun dapat mengejarnya termasuk oknum polisi.
Yang nabrak ga tau diri ya.., mana bulan puasa ga tau dosa apa? aku ngedumel dalam hati
Kasihan sekali keluarga Jarwo, walau beberapa menit di RS beliau harus membayar biaya rumah sakit, Jarwo harus di otopsi. permintaan dari pihak kepolisian katanya untuk pengusutan lebih lanjut dan keperluan asuransi jasa raharja
3 hari setelah kecelakaan, kami mengurus surat-surat ke rumah sakit untuk keperluan asuransi, petugas rumah sakit mengetahui lalu ia meminta uang sebesar 2.5 jt, kami agak terkejut, Lho koq besar sekali ya biaya administrasinya? tanya bapak Sukirman, ayah almarhum dengan nada agak keras, lalu petugas rumah sakit menurunkan menjadi 1,5 jt. Kami lalu meninggalkan rumah sakit dan menuju ke kantor polisi
Lain lagi pihak kepolisian ketika kami mengurus surat- surat, petugas meminta uang imbalan sebesar 2,5 jt dan 1 slop rokok keretek, semula mereka meminta 4 jt, tapi bapak Sukirman keberatan.
Pikirku dari mana lagi mereka tau, kalau pak Sukirman akan mendapat santunan yang tidak seberapa itu, ternyata mereka mendapat bocoran dari pihak asuransi berapa jumlah nominal yang akan dibayarkan pada keluarga korban.
wah enak banget orang sudah kesusahan malah di mintai uang. Bukankah polisi itu mengayomi tugasnya, dan bukan meminta uang pada yang susah? kataku dalam hati.
apakah ini termasuk pungli, atau korupsi? apakah sudah tradisi oknum polisi?
Di sampingku ada seorang bapak mengurus kendaraannya yang hilang , beliau mengeluh tentang kinerja polisi. kerjanya hanya uang dan uang bergerak lambat, lalu kamipun terlibat pembicaraan
Saya tidak heran ini memang sudah tradisi para oknum polisi buktinya, kasus pengadaan stimulator, ini biangnya, seorang bapak pengayom masyarakat terlibat kasus, bagaimana ekornya ? seharusnya dia yang memberi contoh hal yang baik bukan yang buruk kata bapak di samping saya, seraya ia memperkenalkan namanya, dirinya Anton, Teddi balasku
Kayanya sudah mendarah daging ya orang Indonesia, gak tua ga muda, apa jadinya generasi kita nantinya, bisa-bisa negara kita negara korup yang terbesar ya pak?.
Wong di negara kita ini, istri pejabat polisi ikut terima suap, segala cara dihalalkan untuk mempercepat kekayaan, rakyat diperas dengan menaikkan harga-harga bahan kebutuhan pokok. sela pak Anton seraya menyeka keringat di wajahnya.menunggu antrian, wajahnya nampak lelah mungkin karena puasa.
Yang kaya makin kaya dan yang miskin semakin miskin, dan bisa dikategorikan mereka adalah oknum rakus sambungnya kembali
Aku hanya mendengarkan kata-katanya, sambil mengangguk mengiyakan bapak Anton, lalu aku berpikir , wah bener juga
Kemudian terdengar panggilan petugas, bapak Sukiman, ayahanda Sujarwo di panggil aku diminta untuk mendampingi maklum bapak Sukirman hanya lulus SD.
Pak kami duluan ya pak, kami sudah dipanggil akupun pamitan pada pak Anton.
Ketika di dalam ruang administrasi kantor POLRES setempat, bapak polisi terang-terangan minta uang seraya mengingatkan pada kami, lalu bapak Sukirman hanya mengangguk. nggih pak sahutnya pada pak polisi
Setelah kami selesai mengurus surat-surat kepolisan dan rumah sakit, keesokan harinya kami ke kantor asuransi
5 hari setelah kami mengurus claim asuransi, uang santunan kecelakaan atas nama Jarwo, keluar dan bapak Sukirman yang lugu itu, memberikan juga uang pada petugas kepolisian 2.5 jt + 1 slop rokok, juga pada petugas rumah sakit sebesar 1,5 jt
Aku hanya bisa menggeleng, orang kecil yang sedang ditimpa kesusahan, kehilangan nyawa anaknya, masih diperas juga oleh oknum-oknum yang rakus. Lagi-lagi oknum polisi yang terlibat, padahal perutnya sudah pada gendut penuh uang.
SUMBER :
Kisahnya :
Berbicara soal oknum dan pengayom masyarakat tidaklah habis-habisnya, mulai dari kinerja, pungli, kasus suap, dan korupsi.
Spoiler for penampakan:
Ada kisah tentang sahabatku si Jarwo, yang meninggal karena kecelakaan baru-baru ini, dan ia mendapat santunan asuransi lumayan total nominalnya tapi uangnya di kompas atau kasarnya dipalak oleh beberapa oknum
Di awal bulan puasa aku terima sms dari Jarwo, mas, anak kucing yang di rumah ambil saja memang 2 hari sebelumnya aku meminta kucing padanya. matur nuwun yo wo, balasku, 30 menit setelah saya terima sms dari Jarwo, berita mengejutkan dari orang tua Jarwo, beliau menelpon ku mengabari bahwa Jarwo anaknya kecelakaan. Lalu kami segera ke TKP, ternyata Jarwo sudah di bawa ke rumah sakit dan nyawanya sudah tidak tertolong lagi.
Betapa sedihnya orang tua Jarwo, mereka tidak menyangka kalau anaknya secepat itu pergi. Jarwo sebagai guru mengaji di kampungnya, ia adalah anak harapan orang tua. Sipenabrak melarikan diri., tak seorangpun dapat mengejarnya termasuk oknum polisi.
Yang nabrak ga tau diri ya.., mana bulan puasa ga tau dosa apa? aku ngedumel dalam hati
Kasihan sekali keluarga Jarwo, walau beberapa menit di RS beliau harus membayar biaya rumah sakit, Jarwo harus di otopsi. permintaan dari pihak kepolisian katanya untuk pengusutan lebih lanjut dan keperluan asuransi jasa raharja
3 hari setelah kecelakaan, kami mengurus surat-surat ke rumah sakit untuk keperluan asuransi, petugas rumah sakit mengetahui lalu ia meminta uang sebesar 2.5 jt, kami agak terkejut, Lho koq besar sekali ya biaya administrasinya? tanya bapak Sukirman, ayah almarhum dengan nada agak keras, lalu petugas rumah sakit menurunkan menjadi 1,5 jt. Kami lalu meninggalkan rumah sakit dan menuju ke kantor polisi
Lain lagi pihak kepolisian ketika kami mengurus surat- surat, petugas meminta uang imbalan sebesar 2,5 jt dan 1 slop rokok keretek, semula mereka meminta 4 jt, tapi bapak Sukirman keberatan.
Pikirku dari mana lagi mereka tau, kalau pak Sukirman akan mendapat santunan yang tidak seberapa itu, ternyata mereka mendapat bocoran dari pihak asuransi berapa jumlah nominal yang akan dibayarkan pada keluarga korban.
wah enak banget orang sudah kesusahan malah di mintai uang. Bukankah polisi itu mengayomi tugasnya, dan bukan meminta uang pada yang susah? kataku dalam hati.
apakah ini termasuk pungli, atau korupsi? apakah sudah tradisi oknum polisi?
Di sampingku ada seorang bapak mengurus kendaraannya yang hilang , beliau mengeluh tentang kinerja polisi. kerjanya hanya uang dan uang bergerak lambat, lalu kamipun terlibat pembicaraan
Saya tidak heran ini memang sudah tradisi para oknum polisi buktinya, kasus pengadaan stimulator, ini biangnya, seorang bapak pengayom masyarakat terlibat kasus, bagaimana ekornya ? seharusnya dia yang memberi contoh hal yang baik bukan yang buruk kata bapak di samping saya, seraya ia memperkenalkan namanya, dirinya Anton, Teddi balasku
Kayanya sudah mendarah daging ya orang Indonesia, gak tua ga muda, apa jadinya generasi kita nantinya, bisa-bisa negara kita negara korup yang terbesar ya pak?.
Wong di negara kita ini, istri pejabat polisi ikut terima suap, segala cara dihalalkan untuk mempercepat kekayaan, rakyat diperas dengan menaikkan harga-harga bahan kebutuhan pokok. sela pak Anton seraya menyeka keringat di wajahnya.menunggu antrian, wajahnya nampak lelah mungkin karena puasa.
Yang kaya makin kaya dan yang miskin semakin miskin, dan bisa dikategorikan mereka adalah oknum rakus sambungnya kembali
Aku hanya mendengarkan kata-katanya, sambil mengangguk mengiyakan bapak Anton, lalu aku berpikir , wah bener juga
Kemudian terdengar panggilan petugas, bapak Sukiman, ayahanda Sujarwo di panggil aku diminta untuk mendampingi maklum bapak Sukirman hanya lulus SD.
Pak kami duluan ya pak, kami sudah dipanggil akupun pamitan pada pak Anton.
Ketika di dalam ruang administrasi kantor POLRES setempat, bapak polisi terang-terangan minta uang seraya mengingatkan pada kami, lalu bapak Sukirman hanya mengangguk. nggih pak sahutnya pada pak polisi
Setelah kami selesai mengurus surat-surat kepolisan dan rumah sakit, keesokan harinya kami ke kantor asuransi
5 hari setelah kami mengurus claim asuransi, uang santunan kecelakaan atas nama Jarwo, keluar dan bapak Sukirman yang lugu itu, memberikan juga uang pada petugas kepolisian 2.5 jt + 1 slop rokok, juga pada petugas rumah sakit sebesar 1,5 jt
Aku hanya bisa menggeleng, orang kecil yang sedang ditimpa kesusahan, kehilangan nyawa anaknya, masih diperas juga oleh oknum-oknum yang rakus. Lagi-lagi oknum polisi yang terlibat, padahal perutnya sudah pada gendut penuh uang.
SUMBER :
Spoiler for Sumber:
0
2.4K
21
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.1KThread•91KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya