TS
babababy
[Travelista] Masjid Warna-Warni, Saksi Sejarah Islam di Kerinci
-------------------------------------------------------------
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Gan!!
-------------------------------------------------------------
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Gan!!
-------------------------------------------------------------
Kerinci - Kabupaten di Propinsi Jambi - tidak hanya menawarkan keindahan alam dan kekayaan budaya. Arsitektur bangunan masjid tua dengan ornamen ukiran warna-warni merupakan keunikan yang wajib disimak. Masjid-masjid beratap limas khas masjid nusantara , saksi sejarah Islam di Kerinci. Berikut jejak napak tilas masjid-masjid tua di kerinci gan, Check it brot!!!!
Quote:
Original Posted By Masjid Kuno Kota Tua
Masjid Kuno terletak di Dusun Koto Tua Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Pada perkembangannya masjid yang menempati lahan 2.650 m2 dinamai Masjid Keramat. Beberapa fenoman alam seperti gempa bumi tahun 1942 dan 1995 serta kebakaran 1903 dan 1939 tidak meluluh lantakan bangunan masjid yang terbuat dari kayu.
Masjid Keramat didirikan pada tahun 1780 merupakan perlambang kejayaan Islam di Kerinci pada masa itu. Pengagasnya adalah Syech sang ulama Pulau Tengah, terinspirasi Masjid Demak sekembalinya dari Mataram (Jawa) pada tahun 1679.
Bentuk asli Masjid Keramat terdiri dari bangunan induk berukuran 28 x 28 meter serta 25 buah tiang. Jumlah 25 tiang melambangakan jumlah 25 orang Rasul Allah. Sedangkan 5 tiang yang di dalam ruang menggambarkan jumlah Rukun Islam. Selain itu sebuah tiang besar di tengah ruangan (sokoguru) perlambang nabi Besar Muhammad SAW dan empat buah tiang lain di tengah ruang menggambarkan sahabat Nabi: Abu Bakar, Umar, Usman dan ALi.
Keunikan lain masjid ini adalah ornamen eksterior dan interiornya dipenuhi pola bunga berwarna cerah. Keramik motif bunga dapat dijumpai di dinding pintu masuk dan tiang sokoguru. Ukiran bunga juga memenuhi setiap sudut bangunan merupakan pengaruh budaya Arab, Cina dan Melayu. Dahulu semua ukiran dicat dengan perwarna alami yang berasal dari pinang, tahau, jannou, sarayeu atau lembayung , kunyit dan kapur.
Karena nilai historis dan keunikannya, pemerintah menetapkan Masjid Keramat sebagai bangunan bersejarah. Dengan dikeluarkan Monumen Ordonantie STBL 238/1931. Siapapun dilarang merusak , mencoret , memindahkan , mengotori dan mencemarkan masjid tertua di Provinsi Jambi.
Masjid Kuno terletak di Dusun Koto Tua Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Pada perkembangannya masjid yang menempati lahan 2.650 m2 dinamai Masjid Keramat. Beberapa fenoman alam seperti gempa bumi tahun 1942 dan 1995 serta kebakaran 1903 dan 1939 tidak meluluh lantakan bangunan masjid yang terbuat dari kayu.
Spoiler for tiang utama beranda (kiri);pintu masjid (kanan):
Masjid Keramat didirikan pada tahun 1780 merupakan perlambang kejayaan Islam di Kerinci pada masa itu. Pengagasnya adalah Syech sang ulama Pulau Tengah, terinspirasi Masjid Demak sekembalinya dari Mataram (Jawa) pada tahun 1679.
Spoiler for beranda Masjid Keramat:
Spoiler for eksterior ornamen ukiran sulur menjadi ciri khas:
Bentuk asli Masjid Keramat terdiri dari bangunan induk berukuran 28 x 28 meter serta 25 buah tiang. Jumlah 25 tiang melambangakan jumlah 25 orang Rasul Allah. Sedangkan 5 tiang yang di dalam ruang menggambarkan jumlah Rukun Islam. Selain itu sebuah tiang besar di tengah ruangan (sokoguru) perlambang nabi Besar Muhammad SAW dan empat buah tiang lain di tengah ruang menggambarkan sahabat Nabi: Abu Bakar, Umar, Usman dan ALi.
Spoiler for sisi lain-Masjid Keramat Pulau Tengah:
Keunikan lain masjid ini adalah ornamen eksterior dan interiornya dipenuhi pola bunga berwarna cerah. Keramik motif bunga dapat dijumpai di dinding pintu masuk dan tiang sokoguru. Ukiran bunga juga memenuhi setiap sudut bangunan merupakan pengaruh budaya Arab, Cina dan Melayu. Dahulu semua ukiran dicat dengan perwarna alami yang berasal dari pinang, tahau, jannou, sarayeu atau lembayung , kunyit dan kapur.
Spoiler for tiang sokoguru di tengah ruangan Masjid Keramat:
Karena nilai historis dan keunikannya, pemerintah menetapkan Masjid Keramat sebagai bangunan bersejarah. Dengan dikeluarkan Monumen Ordonantie STBL 238/1931. Siapapun dilarang merusak , mencoret , memindahkan , mengotori dan mencemarkan masjid tertua di Provinsi Jambi.
Quote:
Original Posted By Masjid Agung Pondok Tinggi
Masjid yang terletak di jantung kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi merupakan salah satu masjid tua di Propinsi Jambi. Menjadi ikon kota Sungai Penuh yang berpisah administratif dengan Kabupaten Kerinci pada tahun 2008. Terbukti gambar masjid beratap tiga susun ini terdapat pada logo kota Sungai Penuh.
Arsitekur Masjid Agung Pondok Tinggi dibangun mengikuti model arsitektur masjid asli Nusantara dengan ciri atap limas tumpang tiga, bagian atasnya dihiasi dengan lambang bulan sabit dan bintang. Bagi masyarakat setempat, tiga tingkat atap tersebut berkaitan dengan 3 filosofi hidup yang mereka jalankan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu bapucak satu (berpucuk satu), berempe Jurai (berjurai empat), dan batingkat tigae (bertingkat tiga). Berpucuk satu melambangkan bahwa masyarakat setempat mempunyai satu kepala adat dan beriman kepada Tuhan Yang Esa (satu); berjurai empat, lambang dari 4 jurai yang terdapat di Pondok Tinggi tempat masjid dibangun; dan batingkat tiga ialah simbolisasi dari keteguhan masyarakat dalam menjaga 3 pusaka yang telah diwariskan secara turun-temurun, yaitu pusaka tegenai, pusaka ninik mamak, dan pusaka depati.
Masjid Agung Pondok Tinggi ditopang 36 tiang penyangga. Ke 36 tiang tersebut dibagi menjadi 3 kelompok tiang, yaitu tiang panjang sembilan (tiang tuo), tiang panjang limau (panjang lima), dan tiang panjang duea (tiang panjang dua). Tiang-tiang tersebut ditata sesuai dengan ukuran, komposisi, dan letaknya masing-masing. Tiang panjang sembilan (tiang tuo) sebanyak empat buah tertata membentuk segi empat yang terletak di ruangan bagian dalam. Tiang tuo tersebut diberi paku emas untuk menolak bala, dan pada puncaknya diberi kain berwarna merah dan putih sebagai lambang kemuliaan.Untuk tiang panjang limau (panjang lima) sebanyak 8 buah tertata membentuk segi empat dan tiang-tiang ini terletak di ruangan bagian tengah. Sementara itu, tiang panjang duea (panjang dua) sebanyak 24 buah tertata membentuk segi empat dan terletak di ruangan bagian luar.
Masjid Agung Pondok Tinggi berukuran 30 x 30 meter dengan tinggi bangunan setinggi 100 kaki atau sekitar 30,5 meter dari lantai dasar hingga ke puncak atap. Dinding masjid terbuat dari kayu dan dihias dengan ukiran motif tumbuhan dan mempunyai kisi-kisi yang berfungsi sebagai ventilasi. Dilengkapi dengan berbagai hiasan motif geometris. Pada setiap sudut dinding terdapat hiasan motif sulur-suluran. Sedangkan lantai masjid terbuat dari ubin. Masjid ini mempunyai 2 buah pintu masuk berdaun ganda yang berhiaskan ukiran motif tumpal dan sulur-suluran.
Mesjid Agung Pondok Tinggi mempunyai dua beduk besar. Yang besar disebut Tabuh Larangan. Beduk ini dibunyikan, apabila ada kejadian seperti kebakaran, banjir, dan lain-lain. Beduk besar ini berukuran : panjang 7,5 m, garis tengah bagian yang dipukul 1,15 m, dan bagian belakang 1, 10 m. Beduk yang kecil berada di luar mesjid dengan ukuran : panjang 4, 25 m, garis tengah yang dipukul (bagian depan 75 cm dan bagian belakang 69 cm). Beduk ini dibuat dari kayu yang sangat besar, ditarik beramai-ramai dari rimba, dan dilubangi bergotong-royong.
Masjid yang terletak di jantung kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi merupakan salah satu masjid tua di Propinsi Jambi. Menjadi ikon kota Sungai Penuh yang berpisah administratif dengan Kabupaten Kerinci pada tahun 2008. Terbukti gambar masjid beratap tiga susun ini terdapat pada logo kota Sungai Penuh.
Spoiler for beduk kecil berada di halaman masjid terbuat dari kayu utuh yang dilubangi:
Arsitekur Masjid Agung Pondok Tinggi dibangun mengikuti model arsitektur masjid asli Nusantara dengan ciri atap limas tumpang tiga, bagian atasnya dihiasi dengan lambang bulan sabit dan bintang. Bagi masyarakat setempat, tiga tingkat atap tersebut berkaitan dengan 3 filosofi hidup yang mereka jalankan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu bapucak satu (berpucuk satu), berempe Jurai (berjurai empat), dan batingkat tigae (bertingkat tiga). Berpucuk satu melambangkan bahwa masyarakat setempat mempunyai satu kepala adat dan beriman kepada Tuhan Yang Esa (satu); berjurai empat, lambang dari 4 jurai yang terdapat di Pondok Tinggi tempat masjid dibangun; dan batingkat tiga ialah simbolisasi dari keteguhan masyarakat dalam menjaga 3 pusaka yang telah diwariskan secara turun-temurun, yaitu pusaka tegenai, pusaka ninik mamak, dan pusaka depati.
Spoiler for motif sulur dan flora keunikan ukiran tiang masjid:
Masjid Agung Pondok Tinggi ditopang 36 tiang penyangga. Ke 36 tiang tersebut dibagi menjadi 3 kelompok tiang, yaitu tiang panjang sembilan (tiang tuo), tiang panjang limau (panjang lima), dan tiang panjang duea (tiang panjang dua). Tiang-tiang tersebut ditata sesuai dengan ukuran, komposisi, dan letaknya masing-masing. Tiang panjang sembilan (tiang tuo) sebanyak empat buah tertata membentuk segi empat yang terletak di ruangan bagian dalam. Tiang tuo tersebut diberi paku emas untuk menolak bala, dan pada puncaknya diberi kain berwarna merah dan putih sebagai lambang kemuliaan.Untuk tiang panjang limau (panjang lima) sebanyak 8 buah tertata membentuk segi empat dan tiang-tiang ini terletak di ruangan bagian tengah. Sementara itu, tiang panjang duea (panjang dua) sebanyak 24 buah tertata membentuk segi empat dan terletak di ruangan bagian luar.
Spoiler for interior masjid ditopang oleh 36 tiang penyangga:
Masjid Agung Pondok Tinggi berukuran 30 x 30 meter dengan tinggi bangunan setinggi 100 kaki atau sekitar 30,5 meter dari lantai dasar hingga ke puncak atap. Dinding masjid terbuat dari kayu dan dihias dengan ukiran motif tumbuhan dan mempunyai kisi-kisi yang berfungsi sebagai ventilasi. Dilengkapi dengan berbagai hiasan motif geometris. Pada setiap sudut dinding terdapat hiasan motif sulur-suluran. Sedangkan lantai masjid terbuat dari ubin. Masjid ini mempunyai 2 buah pintu masuk berdaun ganda yang berhiaskan ukiran motif tumpal dan sulur-suluran.
Spoiler for dinding masjid-bermotif flora berwarna cerah:
Mesjid Agung Pondok Tinggi mempunyai dua beduk besar. Yang besar disebut Tabuh Larangan. Beduk ini dibunyikan, apabila ada kejadian seperti kebakaran, banjir, dan lain-lain. Beduk besar ini berukuran : panjang 7,5 m, garis tengah bagian yang dipukul 1,15 m, dan bagian belakang 1, 10 m. Beduk yang kecil berada di luar mesjid dengan ukuran : panjang 4, 25 m, garis tengah yang dipukul (bagian depan 75 cm dan bagian belakang 69 cm). Beduk ini dibuat dari kayu yang sangat besar, ditarik beramai-ramai dari rimba, dan dilubangi bergotong-royong.
Quote:
Original Posted By Masjid Keramat Tuo Lempur Mudik
Kerinci merupakan tempat menarik bagi peneliti arkeologi peninggalan masa Islam. Dataran tinggi di lereng bukit barisan Seblat tersebar masjid-masjid kuno bukti peninggalan aktivitas penyebaran agama Islam di Sumatra. Salah satunya adalah Masjid Keramat Tuo Lempur Mudik yang berada di kecamatan Gunung Raya.
Kecamatan Gunung Raya berada 35 km di sebelah Selatan Kota Sungai Penuh. Berada di ketinggian 1000 meter sampai 1600 meter dpl, Lempur Mudik menyimpan kekayaan alam dan budaya. Daerah pertanian subur beriklim sejuk daya potensi wisata yang belum tergali maksimal.
Masjid Keramat Tuo memiliki aristektur atap tumpang bersusun dua bujur sangkar, mirip masjid Demak. Dindin dan pilarnya terbuat dari kayu tanpa paku, hanya pasak. Seperti kebanyakan masjid kuno di Kerinci ornamen flora , sulur dan bentuk geometris menghiasai interior dan eksterior. Warna cerah seperti: hijau, kuning, merah dan putih mendominasi ornamen masjid.
Masjid Keramat Tuo dibangun tahun 1887, berada di pemukiman penduduk bergaya tradisional. Kawasan ini mengingatkan saya suasana kampung tua di Indonesia lainnya.
Kerinci merupakan tempat menarik bagi peneliti arkeologi peninggalan masa Islam. Dataran tinggi di lereng bukit barisan Seblat tersebar masjid-masjid kuno bukti peninggalan aktivitas penyebaran agama Islam di Sumatra. Salah satunya adalah Masjid Keramat Tuo Lempur Mudik yang berada di kecamatan Gunung Raya.
Spoiler for ornanem geomteris dan flora di Masjid Keramat Tuo:
Kecamatan Gunung Raya berada 35 km di sebelah Selatan Kota Sungai Penuh. Berada di ketinggian 1000 meter sampai 1600 meter dpl, Lempur Mudik menyimpan kekayaan alam dan budaya. Daerah pertanian subur beriklim sejuk daya potensi wisata yang belum tergali maksimal.
Spoiler for bangunan masjid di dominasi material kayu:
Masjid Keramat Tuo memiliki aristektur atap tumpang bersusun dua bujur sangkar, mirip masjid Demak. Dindin dan pilarnya terbuat dari kayu tanpa paku, hanya pasak. Seperti kebanyakan masjid kuno di Kerinci ornamen flora , sulur dan bentuk geometris menghiasai interior dan eksterior. Warna cerah seperti: hijau, kuning, merah dan putih mendominasi ornamen masjid.
Spoiler for masjid beratap susun terpengaruh gaya Masjid Demak:
Masjid Keramat Tuo dibangun tahun 1887, berada di pemukiman penduduk bergaya tradisional. Kawasan ini mengingatkan saya suasana kampung tua di Indonesia lainnya.
Spoiler for sumber dan foto :
0
24.5K
Kutip
218
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Domestik
10.2KThread•4KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya