nyamuCkAvatar border
TS
nyamuCk
Sekilas tentang Lintas Alam Roh
Perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, berlangsung secara bersamaan dan menyeluruh. Salah satunya adalah perjuangan yang terjadi di Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan.

ALRI Div. IV Pertahanan Kalimantan adalah batalyon rahasia yg mengkoordinir organisasi2 perjuangan di Kalimantan, yang dibentuk atas usulan Ikatan Perjuangan Kalimantan dalam kongresnya di Surabaya, dengan Let.Kol.Zakaria Madun sebagai Panglima dan Mayor Firmansyah sebagai Kepala Staf. Pelantikan ALRI Div.IV yaitu pd tgl 4 April 1946 di Palace Hotel Malang. baru pada November 1946 dibentuk 4 batalyon rahasia oleh Markas Besar Div.IV ALRI yang berkedudukan di Mojokerto, yaitu
1. ALRI Div.IV (A) di Kalsel
2. ALRI Div.IV (B) di Kalbar
3. ALRI Div.IV (C) di Kaltim
4. ALRI Div.IV (D) di Riau

nah yg A itulah yg ada di Kalsel dengan kedudukan resmi di Kandangan yg berdiri dan diresmikan pada tgl 18 November 1946, yang kemudian dipindah ke Banjarmasin dengan nama sandi Alam Roh, dipimpin oleh Saudara Munir atau Pangeran Arya/ Mayor. Nama Alam Roh ini diberikan oleh Daeng Ladjida/ Lts, suatu nama yang membayangkan kesucian dan kerahasiaan tapi menakutkan.

“Apa itu maksud dari Alam Roh, adapun Alam Roh ini sama dengan Alam Gaib, tidak dapat dilihat dengan panca indra, dan apabila ditemui seorang mata-mata musuh/ sepion Belanda atau penghianat perjuangan, dan dinyatakan dengan bukti-bukti yang kuat dan melalui penelitian seksama, dan pemeriksaan, maka orang yang tertangkap tersebut segera dikirim ke Alam Barzah, dieksekusi hukuman mati, meskipun tadinya orang itu kawan apalagi jika benar-benar musuh.” (Depdikbud, 1995:5)

Markas Besar Alam Roh ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1949 pada pukul 16.00 WITA di Sungai Lulut, Banjarmasin. Daerah Alam Roh adalah daerah yang tidak pernah diganggu oleh Belanda, mulai dari Sungai Jingah dan sepanjang Sungai Martapura dan jalan Martapura Lama, dari Jembatan Besi sampai ke Martapura.
Adapun alasan kenapa Markas Besar Selatan dipindahkan dari Kandangan ke Banjarmasin, adalah karena pusat pemerintahan Belanda terletak di Banjarmasin yang dikuasai oleh Residen Veenendal.

“Dalam suatu perjalanan setelah penandatanganan Teks Proklamasi, P.Arya bersama Gt.Aman (Gusti Abdurrahman) berangkat menuju daerah selatan. Antara P.Arya dan Gt.Aman terjadi pertukaran pendapat antara merebut Kandangan sebagai pusat Markas Besar Selatan, dengan merebut Banjarmasin.” (Depdikbud, 1991:140-142)

“P.Arya berpendapat bahwa apabila berhasil merebut Banjarmasin akan mempunyai arti yang sangat besar daripada berhasil merebut Kandangan. Dari pertukaran pendapat disetujui untuk memusatkan perhatian pada ibu kota pusat kekuasaan Belanda Banjarmasin, karena itu tanggal 31 Mei 1949 berangkatlah Gt.Aman dan P.Arya menuju daerah Selatan dengan melintasi : melalui Simpur, Matang Karangan, Kalumpang, Gadung, Paul Parigi, Kepayang, Pandulangan, daerah danau Kalambu dekat Binuang, Paku, Cinta Puri, Kampung Baru, Galam Rabah, Antasan Suton Tabing Rimbah, Lok Baintan yaitu daerah rawa yang penuh dengan nyamuk, di beberapa tempat terdapat ular dan buaya. Setiap ada kesempatan dalam perjalanan selalu diadakan rapat atau pertemuan untuk menjelaskan tentang perjuangan.” (Depdikbud, 1991:142)

Perjalanan ini ditempuh selama 125 jam nonstop.

Untuk memperingati peristiwa bersejarah di Markas Besar Alam Roh, didirikanlah sebuah monumen peringatan secara swadaya pada tanggal 16 Mei 1983 di desa Paku Alam Kec.Sungai Tabuk Kab.Banjar Kalimantan Selatan yang diresmikan oleh Gubernur Prov. Kalsel kala itu yaitu Bapak Gt.Syamsir Alam.
Berdasarkan perjalanan inilah kegiatan Lomba Kebut Rawa Lintas Alam Roh diinspirasikan. Mungkin perjalanannya tidak akan sama seperti dulu, jarak dan waktunya tidak lagi sesulit dulu, namun semangat dalam menjalaninya diharapkan tidak akan berubah. Disinilah Napak Tilas perjuangan gerilya para pejuang Markas Besar Alam Roh tempo dulu, benar-benar diimplikasikan pada kegiatan nyata di era modern.

Kegiatan Lintas Alam Roh yang diadakan oleh organisasi mapala Ikatan Pecinta Alam. Seni, dan Budaya (IMPAS-B) ini adalah kegiatan yang telah terkonsep sejak beberapa tahun yang lalu, namun baru tahun 2012 inilah kegiatan ini dapat diwujudkan pelaksanaannya.

Kegiatan ini lebih menitikberatkan pada Lomba Kebut Rawa, yang disisipi dengan acara Bakti Sosial dan peringatan Dies Natalis organisasi IMPAS-B. Yang akan dilaksanakan dari tanggal 26-30 Juni 2012. Kegiatan ini ditujukan untuk Organisasi Pecinta Alam di seluruh Indonesia tanpa kategori khusus. Walaupun begitu, tidak menutup kemungkinan untuk kelompok-kelompok umum untuk ikut berpartisipasi, yang tentu saja harus dengan beberapa pertimbangan dari pihak penyelenggara.

Dan untuk brosur, juknis, dan formulir pendaftaran dapat di download [URL="http://www.media*fire..com/?1hpsv3p8s2tqy9o"]disini[/URL] agar lebih memudahkan proses pendaftaran, karena keterbatasan ruang dan waktu yang dipunyai pihak penyelenggara.
emoticon-I Love Indonesia (S)

Sumber :
Tim Penulis, 1991. Sejarah Revolusi Kemerdekaan (1945-1949) Daerah Kalimantan Selatan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : Banjarmasin.

Iskandar, 1995. Sejarah Revolusi Kemerdekaan (1945-1949) Markas Besar Alam Roh Sungai Tabuk. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : Banjarmasin.
0
6.1K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Outdoor Adventure & Nature Clubs
Outdoor Adventure & Nature ClubsKASKUS Official
2.9KThread4.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.