- Beranda
- The Lounge
Perbaiki cara menyebut nama TUHAN-mu !!
...
TS
Nataliiia
Perbaiki cara menyebut nama TUHAN-mu !!
Welcome gan [/QUOTE]
Taubat orang yang mengolok-olok
Sumber nyaDisini
Mampir juga gan TREAD ane yang lain
Quote:
Ketemu lagi sama Nataliia
Quote:
RULES
No Junker
No SARA
No SPAM
No Junker
No SARA
No SPAM
Quote:
ATTENTION
TREAD INI DIBUAT BUKAN UNTUK SARA . TREAD INI DIKHUSUSKAN UNTUK ISLAM . NON-ISLAM JUGA BOLEH GABUNG KOK
TREAD INI DIBUAT BUKAN UNTUK SARA . TREAD INI DIKHUSUSKAN UNTUK ISLAM . NON-ISLAM JUGA BOLEH GABUNG KOK
Quote:
Nah , ane cuma mau nge-SHARE aja gan , sesuai judul TREAD ane PERBAIKI CARA MENYEBUT TUHAN-mu. Apa maksud nya
Begini , yang beragama Islam tentu tau siapa yang menciptakannya bukan ?? Ya itu adalah ALLAH . Namun fenomena jaman sekarang , ababil sering salah menyebutkan nama ALLAH dengan sengaja .
Seperti contoh , buat Stat di FB "ya olloh , p4nas ny4 duni4 ini . . ."
Dia menuliskan nama ALLAH dengan olloh dengan tidak benar , yang benar adalah ALLAH .
SIlahkan baca penjelasan di bawah ini , yang malas baca berarti gak mau pengetahuan
[QUOTE]
Begini , yang beragama Islam tentu tau siapa yang menciptakannya bukan ?? Ya itu adalah ALLAH . Namun fenomena jaman sekarang , ababil sering salah menyebutkan nama ALLAH dengan sengaja .
Seperti contoh , buat Stat di FB "ya olloh , p4nas ny4 duni4 ini . . ."
Dia menuliskan nama ALLAH dengan olloh dengan tidak benar , yang benar adalah ALLAH .
SIlahkan baca penjelasan di bawah ini , yang malas baca berarti gak mau pengetahuan
[QUOTE]
Quote:
Hukum Mengolok-Olok Allah, Al Qur`an Dan Rasul
Barangsiapa yang mencela Allah Azza wa Jalla atau bersenda gurau ketika menyebut namaNya dan tidak menampakkan penghormatan, atau bersendagurau dengan mengolok-olok Al Qur`an atau Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka dia menjadi kafir, kufur besar, yang berarti keluar dari agama Islam. Dia menjadi kafir jika mengolok-olok tiga hal tersebut, atau olok-olokannya tertuju kepada tiga hal tersebut. Inilah yang dimaksud dalam bab ini.
Berbeda halnya jika mengolok-olok agama. Mengolok-olok agama terdapat perincian. Jika bersenda gurau dengan agama, maka perlu dilihat yang dimaksudkannya asal agamanya ataukah amaliah agama orang yang diolok-oloknya.
Maka dari itu, hendaklah kita menjaga lisan. Sesungguhnya ia merupakan salah satu anggota tubuh yang paling berbahaya dan kebanyakan orang meremehkanya. Hindari perkataan tidak bermanfaat bagi diri, khususnya berkaitan dengan agama, ilmu, wali Allah, para ulama, sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam atau tabiin. Karena bisa jadi akan membesarkan fitnah yang terjadi. Hendaklah kita senantiasa merasa khawatir tehadap diri kita, seperti halnya para salaf yang senantiasa khawatir terhadap diri mereka, sebagaimana yang dikhabarkan oleh Ibnu Abi Mulaikah, katanya: Aku telah menemui tiga puluh orang sahabat Rasulullah n , semuanya takut kalau kemunafikan menimpa diri mereka. Allahu mustaan.
Kesimpulan :
1. Orang yang dengan sengaja bersenda-gurau dengan memperolok-olok nama Allah, ayat-ayatNya atau Rasulullah, adalah kafir.
2. Sama saja apakah yang mengolok-olok itu orang munafik atau bukan, dia menajadi kafir karena perbuatan itu.
3. Terdapat perbedaan antara perbuatan menghasut dan setia kepada Allah dan RasulNya dalam masalah ini. Bahwa melaporkan perbuatan orang-orang fasik kepada waliyul amr untuk mencegah mereka, tidak termasuk perbuatan menghasut, tetapi termasuk kesetiaan kepada Allah, RasulNya, pemimpin umat Islam dam kaum Muslimin seluruhnya.
4. Perbedaan antara sikap memaafkan yang dicintai Allah dengan sikap keras terhadap musuh-musuh Allah.
5. Tidak semua permintaan maaf mesti diterima, ada juga permintaan maaf yang harus ditolak
Barangsiapa yang mencela Allah Azza wa Jalla atau bersenda gurau ketika menyebut namaNya dan tidak menampakkan penghormatan, atau bersendagurau dengan mengolok-olok Al Qur`an atau Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka dia menjadi kafir, kufur besar, yang berarti keluar dari agama Islam. Dia menjadi kafir jika mengolok-olok tiga hal tersebut, atau olok-olokannya tertuju kepada tiga hal tersebut. Inilah yang dimaksud dalam bab ini.
Berbeda halnya jika mengolok-olok agama. Mengolok-olok agama terdapat perincian. Jika bersenda gurau dengan agama, maka perlu dilihat yang dimaksudkannya asal agamanya ataukah amaliah agama orang yang diolok-oloknya.
Maka dari itu, hendaklah kita menjaga lisan. Sesungguhnya ia merupakan salah satu anggota tubuh yang paling berbahaya dan kebanyakan orang meremehkanya. Hindari perkataan tidak bermanfaat bagi diri, khususnya berkaitan dengan agama, ilmu, wali Allah, para ulama, sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam atau tabiin. Karena bisa jadi akan membesarkan fitnah yang terjadi. Hendaklah kita senantiasa merasa khawatir tehadap diri kita, seperti halnya para salaf yang senantiasa khawatir terhadap diri mereka, sebagaimana yang dikhabarkan oleh Ibnu Abi Mulaikah, katanya: Aku telah menemui tiga puluh orang sahabat Rasulullah n , semuanya takut kalau kemunafikan menimpa diri mereka. Allahu mustaan.
Kesimpulan :
1. Orang yang dengan sengaja bersenda-gurau dengan memperolok-olok nama Allah, ayat-ayatNya atau Rasulullah, adalah kafir.
2. Sama saja apakah yang mengolok-olok itu orang munafik atau bukan, dia menajadi kafir karena perbuatan itu.
3. Terdapat perbedaan antara perbuatan menghasut dan setia kepada Allah dan RasulNya dalam masalah ini. Bahwa melaporkan perbuatan orang-orang fasik kepada waliyul amr untuk mencegah mereka, tidak termasuk perbuatan menghasut, tetapi termasuk kesetiaan kepada Allah, RasulNya, pemimpin umat Islam dam kaum Muslimin seluruhnya.
4. Perbedaan antara sikap memaafkan yang dicintai Allah dengan sikap keras terhadap musuh-musuh Allah.
5. Tidak semua permintaan maaf mesti diterima, ada juga permintaan maaf yang harus ditolak
Taubat orang yang mengolok-olok
Quote:
Taubat Orang Yang Mengolok-Olok
Ayat 65-66 Surat At Taubah di atas merupakan nash, bahwa mengolok-olok Allah, Rasul dan ayat-ayatNya -maksudnya syariat Allah- adalah kafir; tidak diterima udzurnya; meski berkilah hanya bergurau dan bermain-main. Karena mengagungkan Allah dan mentauhidkanNya, mengharuskan seseorang untuk tidak mempermainkan dan mengolok-olokNya.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menyebutkan faidah dari dua ayat surat At Taubah tersebut. Di antaranya, taubat orang yang mengolok-olok Allah diterima, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.
??? ??????? ??? ????????? ????????
Jika Kami mema'afkan segolongan dari kamu (lantaran mereka taubat), [At Taubah : 66]
Dan ini terjadi. Di antara orang-orang yang dimaksudkan oleh ayat itu ada yang dimaafkan oleh Allah dan diberi hidayah kepada Islam. Bertaubat dan Allah menerima taubatnya. Ini merupakan dalil yang kuat, bahwa orang yang mengolok-olok Allah diterima taubatnya. Akan tetapi harus disertai dengan bukti yang nyata atas ketulusan taubatnya, karena kufur akibat mengolok-olok adalah kekufuran yang sangat berat, tidak sebagaimana kufurnya orang yang berpaling (dari Allah) atau menolak (apa yang datang dari Allah).
Dalam menafsirkan ayat di atas, Ikrimah berkata: Ada orang yang termasuk -insya Allah- diampuni berkata, Ya Allah sesungguhnya aku mendengar suatu ayat yang dimaksud dalam ayat itu adalah aku. Sebuah ayat yang membuat kulit merinding dan hati menjadi takut. Ya Allah, jadikanlah kematianku terbunuh di jalanMu, sehingga tidak ada seseorang yang berkata bahwa aku telah memandikannya, aku mengafaninya, atau aku menguburkannya. Maka ia terbunuh pada perang Yamamah, dan tidak seorangpun dari kaum Muslimin menemukan jasadnya.
Demikian halnya taubat dari mencela rasul. Diterima taubatnya, tetapi wajib dieksekusi (hukum bunuh) setelahnya. Berbeda dengan mencela Allah yang diterima taubatnya tanpa eksekusi. Hal ini bukan karena hak Allah lebih rendah dari Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam, tetapi karena Allah mengabarkan berkenaan dengan hakNya, bahwa Dia mengampuni semua dosa. Sedangkan mencela Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkaitan dengan dua hal.
Pertama : Merupakan perkara syari. Kaitannya Muhammad sebagai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dari sisi ini jika bertaubat, ia diterima taubatnya.
Kedua : Perkara pribadi. Ini berkaitan, bahwa Muhammad sebagai utusan. Dari sisi ini, wajib mengeksekusinya karena berkenaan dengan hak Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam. Setelah bertaubat, dilaksanakanlah hukuman mati, dan orang mengolok-olok tersebut tetap seorang sebagai muslim; dia dimandikan, dikafankan dan dishalatkan. Jasadnya ditanam di pekuburan muslimin
Ayat 65-66 Surat At Taubah di atas merupakan nash, bahwa mengolok-olok Allah, Rasul dan ayat-ayatNya -maksudnya syariat Allah- adalah kafir; tidak diterima udzurnya; meski berkilah hanya bergurau dan bermain-main. Karena mengagungkan Allah dan mentauhidkanNya, mengharuskan seseorang untuk tidak mempermainkan dan mengolok-olokNya.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menyebutkan faidah dari dua ayat surat At Taubah tersebut. Di antaranya, taubat orang yang mengolok-olok Allah diterima, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.
??? ??????? ??? ????????? ????????
Jika Kami mema'afkan segolongan dari kamu (lantaran mereka taubat), [At Taubah : 66]
Dan ini terjadi. Di antara orang-orang yang dimaksudkan oleh ayat itu ada yang dimaafkan oleh Allah dan diberi hidayah kepada Islam. Bertaubat dan Allah menerima taubatnya. Ini merupakan dalil yang kuat, bahwa orang yang mengolok-olok Allah diterima taubatnya. Akan tetapi harus disertai dengan bukti yang nyata atas ketulusan taubatnya, karena kufur akibat mengolok-olok adalah kekufuran yang sangat berat, tidak sebagaimana kufurnya orang yang berpaling (dari Allah) atau menolak (apa yang datang dari Allah).
Dalam menafsirkan ayat di atas, Ikrimah berkata: Ada orang yang termasuk -insya Allah- diampuni berkata, Ya Allah sesungguhnya aku mendengar suatu ayat yang dimaksud dalam ayat itu adalah aku. Sebuah ayat yang membuat kulit merinding dan hati menjadi takut. Ya Allah, jadikanlah kematianku terbunuh di jalanMu, sehingga tidak ada seseorang yang berkata bahwa aku telah memandikannya, aku mengafaninya, atau aku menguburkannya. Maka ia terbunuh pada perang Yamamah, dan tidak seorangpun dari kaum Muslimin menemukan jasadnya.
Demikian halnya taubat dari mencela rasul. Diterima taubatnya, tetapi wajib dieksekusi (hukum bunuh) setelahnya. Berbeda dengan mencela Allah yang diterima taubatnya tanpa eksekusi. Hal ini bukan karena hak Allah lebih rendah dari Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam, tetapi karena Allah mengabarkan berkenaan dengan hakNya, bahwa Dia mengampuni semua dosa. Sedangkan mencela Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkaitan dengan dua hal.
Pertama : Merupakan perkara syari. Kaitannya Muhammad sebagai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dari sisi ini jika bertaubat, ia diterima taubatnya.
Kedua : Perkara pribadi. Ini berkaitan, bahwa Muhammad sebagai utusan. Dari sisi ini, wajib mengeksekusinya karena berkenaan dengan hak Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam. Setelah bertaubat, dilaksanakanlah hukuman mati, dan orang mengolok-olok tersebut tetap seorang sebagai muslim; dia dimandikan, dikafankan dan dishalatkan. Jasadnya ditanam di pekuburan muslimin
Quote:
F.A.Q
A: TS nya sendiri gimane
Q : Allhamdulillah ane menyebut nama ALLAH dengan sebagaimana semestinya
A: TS nya sendiri gimane
Q : Allhamdulillah ane menyebut nama ALLAH dengan sebagaimana semestinya
Quote:
Nah , bagaiman gan , adakah agan orang yang menyebut/menulis nama ALLAH tidak dengan semestinya . Segeralah bertaubat dan perbaiki cara menyebut nama-Nya . Kalo ada teman agan yang begini tolong di tegur
Quote:
Demikian gan , semoga bisa berguna dan menambah wawasan .
ISO =
Non-ISO =
Silahkan bertukar pikiran di sini dengan komeng yang bermutu
ISO =
Non-ISO =
Silahkan bertukar pikiran di sini dengan komeng yang bermutu
Sumber nyaDisini
Mampir juga gan TREAD ane yang lain
Quote:
0
5.8K
Kutip
38
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.9KThread•82.8KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru