Perkembangan Terbaru Dari Pendapat TS (banyak perubahan )
===

Karena ada yang nyundul....
Komen lagi ahh...

=====

Setelah ane pikir2, ternyata memang aga tepat kalo istilahnya Gaji.
Mungkin lebih tepat Bonus.

Secara yang namanya gaji biasanya dibayarkan secara rutin tiap bulan. Dan orangnya harus pergi dari rumah ke tempat kerja.

=====

Sedangkan momod sepertinya memang susa kalo untuk dijadikan Profesi. Selain momod sendiri sudah punya profesi, mereka juga tersevar di seluruh tanah air termasuk di luar negri.

=====

Jadi mungkin istilahnya kita sebut sebagai Bonus. Dan sistem pemberiannya (ane tidak menyebut sistem pembayaran yah, , Momod bukan dibayar tapi diberi. )

mungkin bisa berdasarkan indikator2 tertentu,

Misalnya (ini masih misal ya )

1. Banyaknya post yang di delete
2. Lamanya online dalam sehari.
3. dan lain2 masih ga kebayang....

Misalnya lagi ya..
1 x ngedelete post, yang dilaporin atau tidak, itu dikasih bonus. Misalnya 1 post = Rp.100 (Ini misalnya aja, kalo kurang besar, bisa dinaikin lagi.. )

So, Katakan momod dalam sehari berhasil ngedelete post 100 buah..
Maka 100x100 = 10,000,
Misalkan momodnya kebetulan rajin, tiap hari konsisten deletein 100 post ;

Jadi, 30 x Rp 10.000 = Rp. 300.000, nah masuklah tuh 300rb ke rekening setiap bulan,, sistem pemberiannya setiap bulan..

Jadi terserah momod...nya...

Kalo, momodnya cuma bisa ngedelete 10 post sehari berarti dikasih bonusnya ya 30.000 kalo sebulan..

Fair Enough?

=================

Beberapa kekurangan:

Abuse, tentu saja bisa jadi disalah gunakan jadi momodnya bsa ngedelete banyak post, yang dibikin sama Bot dia sendiri. tentu saja itu namanya abuse dan ga boleh!.. ya nanti kita pikirkan solusinya bagaimana...

Angka rupiah di ats.. itu baru dari satu indikator loh...
Belom indikato2 lain.. dan masih 100 per post belom gimana kalo lebih dari itu..

pasti makin banyak bonus yang momod dapet..

=====

Remember, jangan komentar soal kemungkinan abuse of power..
karena ane jga tahu kita semua tahu.. setiap sistem pasti bisa dimanipulasi...


yang penting jangan "ah nanti gini: "ah gimana kalo gitu"

jangan cuma gitu doank komennya.. tapi Solusinya juga...

Original Posted By astriddita►Ini dari sudut pandang Ane sebagai user...

Ane sih ga setuju kalo moderator harus dateng jam 7-5. Emangnya PNS? Hari gini udah ga jaman lagi karyawan di jam-jamin & dikurung di ruangan. Biarlah mereka kerja dari manapun tempat yang mereka suka & kapanpun. Mau dari warteg kek, Starbucks kek, WC di rumah kek.. Yang penting performanya.

Satu lagi, gaji itu insentif yang harus ada kaitan sama performa. Jadi gaji sekian juta itu, ada indikatornya dong, misalnya jumlah thread spam di SF yang dia awasi sebulan maksimal sekian thread.. Dll, dsb.. Kalau performanya bisa lebih baik dari standarnya, gajinya harus ditambah dong dengan bonus.. Selayaknya pegawai yang dapet lemburan.

Kalo Ane sih malah kebayang moderasinya sistemnya kayak ada Moderator+beberapa anak buah. Jadi terkoordinasi, dan anak buahnya bisa belasan/puluhan untuk SF yang rame. Itung gaji buat para anak buah ini? Pay-per-click :P alias dibayar per thread/komen spam/aneh yang ditemukan, atau per email/msg komplen yang dibales. Moderator tugasnya mengkoordinir sekian banyak anak buah & nentuin keputusan untuk kasus2 yang sulit & ngecekin anak buahnya pada bener ga kerjanya, apa jangan-jangan pada ngedeletin thread yang ga berdosa.

Overall, sepakat bahwa Kaskus udah saatnya berubah jadi profesional ye (alias pekerjanya pada dibayar).. Meskipun awalnya cuma dari modif2an vBulletin.. Apalagi dengan suntikan modal Djarum. Masa itu duit lo bakar cuma dijadiin kantor Facebook/Google-wannabe di Kuningan? Personnel ga dikembangin. Kayak yang ga mikir panjang.

Intinya, orang-orang yang udah ngebantuin Kaskus dari awal, Ane rasa perlu dihargain, Gan.. Tanpa mereka Kaskus ga akan bisa jadi sebesar sekarang.