Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

brilianoAvatar border
TS
briliano
[Analisa HOAX] Gempa di Indonesia disebabkan oleh HAARP
Pemberitaan yang cenderung tanpa bukti, kemudian di forward/share banyak orang melalui media social cenderung meresahkan, apalagi dikemas seolah ilmiah untuk menggiring opini publik. Apalagi yang nge-share adalah pemuda-pemudi masa depan bangsa yang perpendidikan tinggi emoticon-Big Grin dan tidak dengan pengetahuan yang cukup, langsung mempercayainya begitu saja.

Salah satu isu lama dan heboh kembali adalah tentang HAARP (High Frequency Active Auroral Research Program) yang menjadi pemicu gempa di Indonesia dan beberapa daerah lainnya di dunia.

Karena TS pernah belajar di bidang telekomunikasi, dan pernah bekerja di komunikasi satelit dengan bermain di frekuensi sampai sekitar 8 GHz yang ditembakkan ke angkasa (satelit), maka ijinkan TS memberikan analisa pemberitaan tersebut yang cenderung HOAX dan tidak berdasar.

Seperti isu yang dishare banyak yang dari
Spoiler for "sumber isu":

baik, mari kita kupas satu-satu.

Quote:


Karena bukan ahli gempa, maka TS akan merujuk pada analisa awan gempa yg dikupas tuntas oleh ahlinya, yaitu Pakdhe Rovicky, pakar Geologi asal Jogja, di blognya:
Spoiler for "blognya pakdhe ahli geologi buat dongeng bacaan":


Pada intinya, mitos awan gempa ini tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, karena sampai saat ini dari analisa atrofisika - meteorologi (tentang awannya), dan geologi - geofisika (tentang gempanya), tidak ditemukan korelasinya.

Dijelaskan secara sederhana oleh Pakdhe Rovicky, tentang awan kobe di Jepang sbb:

Kalau memang benar di Kobe ada awan sebelum gempa, sangat mungkin itu hanyalah kebetulan saja. Kebetulan ada awan, kebetulan setelah itu ada gempa. Tetapi bahwa awan itu pertanda gempa sama sekali tidak berdasar. Sama halnya ketika saya sedang duduk menghadap ketimur kemudian ada hujan deres setelah itu, tetapi saya yg sedang duduk santai jelas tidak ada hubungan dengan hujan deres disitu kan ? Walopun aku mengalaminya sudah 37 kali !

TS setuju logika yang dijelaskan Pakdhe. Sama halnya kepercayaan orang dulu, kalau dalam perjalanan ada ular melintas maka akan sial kalau perjalanan dilanjutkan entah nabrak atau apa. tapi apakah akhirnya sialnya orang yg melanjutkan perjalanan ada korelasinya sama ular yang lewat? emoticon-Big Grintentu tidak akan bisa dibuktikan secara ilmiah bukan?


Mari dilanjut.
Quote:


Karena TS tidak ada di lokasi gempa, berikut komentar dari orang yang ada di sana pada saat gempa terjadi.
Spoiler for "komentar saksi mata saat kejadian":


Dan perlu diketahui, untuk sistem emergency seperti pada Pembangkit listrik, pemancar dan lift gedung misalnya, wajar diterapkan otomasi power shutdown, demi menghindari hal yang tidak diinginkan.

Selain itu, banyak berita liputan dari kontributor TV di lokasi maupun para wartawan yang merekam saat kejadian gempa. artinya alat elektronik yang mati saat gempa patut disangsikan kebenarannya, karena video dan foto dapat merekam/memfoto kejadian dengan baik pada saat gempa terjadi.

Mari dilanjut ke paragraph selanjutnya..
Quote:


Ini versi yang tercatat: 8.9 SR (USGS) dan 8.1 SR (BMKG), sangat wajar terjadi kemungkinan bisa karena perbedaan metode pengukuran. OK lah gak ada yang aneh dari informasi ini.

Quote:


Ini yang mulai agak lucu. HAARP untuk penelitian ionosfer oleh Amerika bisa jadi benar adanya, namun korelasi antara cuaca dengan Gempa bumi itu masih sangat jauuuuuhhhh dari bukti ilmiah.
Kalau benar seandainya HAARP bisa mengendalikan cuaca, lha wong terjadinya gempa bumi terjadi pada saat cuaca cerah terang benderang. apakah benar ada kaitannya cuaca sama gempa. bahkan seperti awan gempa saja tidak dapat dibuktikan korelasinya dengan gempa bumi.

mari dibahas lebih dalam tentang energi gelombang elektromagnetik.
Jika Gempa bumi dengan skala 8,1 SR terjadi, energi yang diperlukan untuk membangkitkannya adalah sekitar 89 E15 Joule (89 kali sepuluh pangkat 15 Joule) atau kalau mau disetarakan dengan TNT diperlukan 21 juta tons TNT. referensi

Lha.. lalu kalau dari gelombang elektromagnetik, yang dipancarkan dari HAARP dipantulkan dari ionospfer yang jaraknya 60-90 km diangkasa, Power untuk mentransmisikan gelombangnya segede apa? padahal yang namanya transmisi pasti ada loss di udara, dan loss pada pantulan dari lapisan ionosfer.

Kaskuser yang belajar telekomunikasi mungkin pernah tahu, bahwa free space signal propagation memiliki loss atau redaman yang dikenal dengan Free Space Loss (FSL), dimana:

FSL = 27.6(dB) – 20*LOG[Frequency(MHz)] – 20*LOG[Distance(m)]

selain itu, loss yang bisa terjadi adalah "Atmospheric absorption" diamana lapisan ionosfer (yang katanya jadi sasaran riset HAARP) memang memang memiliki sifat absorbtion terhadap gelombang dengan frekuensi tertentu. atau istilahnya lebih dikenal dengan Atmospheric Attenuation (AAL).
Spoiler for "Atmospheric absorption":


Frekuensi HAARP yang diperkirakan adalah 3.6 MHz, jadi dalam perhitungan kasar ini Atmospheric absorption dapat diabaikan supaya mudah ngitungnya.

mau coba diitung? emoticon-Big Grin
yukk mari...

Anggap aja jarak permukaan bumi ke ionosfer paling dekat 60 km (jarak PP jadinya dikali 2 anggap saja 120 km = 120000 m).
Frekuensi HAARP yang diperkirakan sumber isu = 3.6 MHz

FSL= -65.14 dB (boleh dikoreksi kalau salah itung emoticon-Big Grin)

dari loss sebesar itu, maka jika energy yg diperlukan untuk gempa tsb adalah 89E15 Joule (asumsi energy dilepaskan selama dalam 1 detik => 1 Joule=1 Watt) maka Daya yang diperlukan untuk mentransmisikan sinyal = 1.6E20 Watt.

sedangkan rate kebutuhan daya listrik didunia saja diperkirakan pada tahun 2008 "hanya" 1.5E13 Watt referensi

Apa benar Power sebesar itu bisa dipancarkan dalam gelombang elektromagnet? kok jadi ingat jurus kameha-mehanya Super Saiya SunGoku di Dragon Ball ya?
Spoiler for Super Saiya":


Dari sumber isu yg lain, dikatakan HAARP di alaska memiliki 360 antena dengan daya antena masing2 10000 Watt, kalau benar maka total daya transmisinya pun hanya 3,6 Juta Watt.

lha kok kecil sekali perbandingannya? jadi masih diperlukan setidaknya lebih dari 44 Triliun (nolnya 12) HAARP lagi sebesar yang di Alaska.

sampai di sini hipotesa HAARP ditembakkan ke angkasa untuk membuat gempa sudah jauh banget logika pembuktian kebenarannya.

kalau ada hipotesa lain, misal ditembakkan langsung ke sumber gempa, mungkinkah?
tetep aja jauh, 89E15 Watt : 3.6E6 Watt = 24.7 milyar (nol nya 9) HAARP seukuran alaska masih diperlukan.

Spoiler for "*) perhitungan dengan syarat dan ketentuan berlaku":



bosen ah.. itung-itung terus emoticon-Big Grinmari lanjut..

Quote:


ah itu guampang buanget mengakalinya.
Pertama, forum itu forum abal-abal, orang ga pake bikin akun aja bisa posting emoticon-Big Grin beda banget sama kaskus.co.id lah emoticon-I Love Kaskus: bisa jadi memang diposting sebulan sebelumnya.

Kedua, lha kok prediksinya tepat?
Ya iya coba tengok analisa pakdhe Geologi kita di Ramalan gempa 90% akurat

Ya jelas, wong Indonesia memang gudangnya gempa bumi karena di pertemuan lempeng tektonik.
Spoiler for "Peta Gempa Indonesia":


dan berikut statistik gempa bumi berdasarkan besaran magnitutenya, menurut pakdhe.
Spoiler for "frekuensi gempa":


Jadi bagaimana kaskuser sekalian? alangkah lebih bijaknya kalau jangan mudah percaya informasi dari sumber yang tidak jelas, dan cenderung menggiring opini publik.

sekian.


Akhir kata, menurut mbah einstein
Only two things are infinite, the universe and human stupidity, and I'm not sure about the universe.
0
7.5K
57
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.