DIANGGAP ANCAM KESELAMATAN JIWA

Pitbull Dilarang Dikembangbiakkan

SRAGEN (KR) - Bupati Sragen Agus Fatchurrahman mengeluarkan Surat Edaran (SE) nomor 524/1026/018/2011 tentang larangan pengembangbiakkan dan pemeliharaan anjing jenis pitbull. Larangan tersebut didasari pertimbangan anjing jenis tersebut membahayakan bagi jiwa manusia.
\tSurat Edaran tersebut ditandatangani Bupati Agus pada 31 Oktober lalu dan sedang disosialisasikan camat se-Sragen. Bupati Agus kepada wartawan Sabtu (26/11) mengatakan, anjing jenis pitbull sangat membahayakan manusia karena termasuk anjing tipe pemburu. Selain itu, hewan tersebut juga berpenampilan ganas dan buas.
\tAtas dasar pertimbangan tersebut, maka SE dibuat untuk memberi rasa aman dan nyaman warga Sragen. "Mengingat pitbull merupakan jenis anjing pemburu maka kami melarang dikembangbiakkan atau masuk wilayah Sragen," ujarnya.
\tKebijakan yang diambil tersebut diakuinya tidak main-main. Selain megacu pada surat Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan nomor 14090/HK340/F/0909 dan surat Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng nomor 524.3/2289 tentang pelarangan pitbull, kebijakan diterbitkan karena Pemkab tidak menginginkan terulangnya tragedi bocah digigit anjing beberapa waktu yang lalu. Saat itu seorang bocah, Philimon Novianto Adira (5) warga Widoro, Sragen, digigit anjing pitbull hingga kritis.
\tMengingat ancaman anjing jenis pitbull yang membahayakan itu maka Bupati meminta kepada seluruh camat untuk segera mensosialisasikan SE tersebut. Diharapkan warga segera menaati dengan tidak mengembangbiakkan anjing pitbull dilingkungannya. "Semua camat telah kami instruksikan untuk segera mengambil langkah dengan melarang pengembangbiakkan dan masuknya anjing pitbull di wilayah kecamatan masing-masing," tandas Agus.
\tSelain itu, Agus juga meminta para camat untuk mengawasi seluruh usaha pengembangbiakkan pitbull di lokasi yang sudah ada. Mereka diminta melakukan sosialisasi dan penyuluhan bersama instansi terkait kepada masyarakat pencinta dan penggemar pitbull bahwa hewan tersebut sangat membahayakan keselamatan manusia.

(Kedaulatan Rakyat 28/11/2011)