TS
audryliahepburn
[The Untold Stories] Aksi TNI VS Jiran utara dan selatan
Kisruh Panas Ambalat tahun 2005 1 tewas dari Jiran utara
Quote:
suatu hari di kawasan Ambalat. satuan pengamanan mercusuar dari TNI merasa heran. mengapa setiap hari, bendera merah putih dikibarkan selalu hilang. untuk menjawabnya, tak lain harus dilakukan misi pengintaian. maka satu regu pasukan khusus itu pun melakukan pengintaian. sejak pagi dinihari, mereka mengendap diperairan sekitar mercusuar karang unarang. hanya kepala mereka saja yg timbul sedikit untuk bernafas...
maling yang ditunggu tak kunjung datang. satu jam... 2 jam... seterusnya. hingga suatu saat, datanglah perahu karet dgn motor tempel berisi beberapa orang. perahu karet itu kemudian merapat ke mercusuar. jelas mereka bukan dari TNI atau orang Indonesia. satu orang dari perahu karet itu tampak memanjat mercusuar.... pasukan dari TNI menahan nafas... sasaran terbidik... DOR...DOR...DOR... si maling itu tertembak dan terjatuh ke laut. sementara kawan-kawannya langsung kabur.
sumber: ada dehhh..bahaya kalo di kasi tau.
Quote:
TLDM Malaysia..Senjata Makan Tuan
Quote:
ini laporan langsung saya dari kalimantan melalui system wireless. beberapa hari yang lalu saya tengah berada di perbatasan darat (rawa) antara indonesia dan malaysia utk patroli. Rupanya TLDM juga melakukan latihan untuk PASKAL -nya (dulu anak didik KOPASKA) di sini. Tak bisa saya sebutkan daerahnya. Karena bisa jadi isu besar. Kami menemukan beberapa butir peluru , dan granat aktif. Saya patroli bersama unsur TON TAI PUR KOSTRAD dari YON 328 KOSTRAD. kami berkesimpulan bahwa malaysia punya juga rencana perang berlarut karena melibatkan special force - nya.
Tenang saja.......kami sudah ada data tentang Special Force dari tentara Diraja Malaysia yang berasal dari AD dan AL. Semua taktik gerilya mereka sudah kami ketahui. bukan mustahil karena TNI yang melatih mereka dulunya. Doakan juga agar di meja perundingan NKRI menang......kami TNi hanya bisa berdoa dan berusaha dengan cara kami bagaimana caranya agar NKRI tetap mempunyai wibawa di mata dunia. Harga diri bangsa ini sudah terkoyak dengan ulah negara "kecil" yang kurang ajar!
Saya sangat senang masyarakat mendoa'kan kami ...TNI disini. TNI siap mati untuk kedaulatan negeri ini. Asal ambalat tetap jadi wilayah NKRI.....kami siap mempertaruhkan nyawa kami.
NOTE: Dalam cerita ini satu orang prajurit TLDM tewas karena nginjak ranjau darat yang mereka pasang sendiri yang sebelumnya mereka tanam untuk menjebak Prajurit TNI.
BAGIMU NEGERI JIWA RAGA KAMI............MERDEKA!!!!!!
Tim RAIDER dan Peleton Intai Pertempuran KOSTRAD 328
daearah operasi "XXXX..." maret 2005
cerita lainnya:
1. Saya bukan seorang Raider, tapi saya salah satu anggota satuan khusus TNI AD lselain Raider dan Kopassus. Ada yang tau?
2. Paskal tewas di perbatasan indonesia malaysia. dalam operasi perang senyap unit 328. Sebuah unit khusus milik yon 328 yang berkuaifikasi intai tempur. Kebetulan x men ada di tim gabungan...jadi dia beritahu saya lewat telpon satelit. Justru operasi pasukan khusus itu biasanya tidak blh diketahui oleh pers.
3. Saya ingin anda semua tau bahwa prajurit2 kita di AL, AU maupun AD bersitegang setiap hari dengan AD, AL dan AU malaysia di perbatasan.
sumber:http://202.158.39.213/forum/tm.asp?m...e=4&key=%D9%81
sebuah email dari anggota kopaska:
WE ARE READY TO GO TO AMBALAT TO DO OUR DUTY, REMEMBER KOTAWARINGIN KALIMANTAN IS THE VILLAGE WHERE PGT(KOPASGAT) WERE DROOPED FOR THE FIRST TIME SINCE INDONESIAN HAVE PARA TROOP, AND NOW ON WE WILL GO THERE AGAIN, INDONESIAN AIR FORCE MAY BE NOT READY AND NOT BE ABLE TO FIGHT FOR THIS COUNTRY BUT "INDONESIAN AIR FORCE SPESIAL FORCES" ALWAYS THE FIRST IN THE FRONT LINE WAR, NO ONE OF US IS NOT READY AND NO ONE CAN STOP US, IT'S TIME TO REALIZE THAT INDONESIAN AIR FORCE NOT ONLY CONTAIN OF PILOT BUT ALSO CONTAIN OF THE REAL SOLDIER AND THE REAL FIGHTER WE ARE KORPASKHAS "KARMANYE VADIKARASTE MAFALESU KADATJANA", DON'T GIVE US ANY THING, JUST RELEASE US TO GO. THAT'S ALL, I HOPE YOU HEAR AND MAKE YOU WAKE UP FROM YOUR EGO, YOU NEED EAGERNESS TO WIN THE WAR MAN....., THIS COUNTRY PAY YOUR BREVET NOT TO MAKE YOU BE TOO PROUD, BUT YOU MUST GIVE YOUR LIFE FOR THIS COUNTRY JUST LIKE US WHO NEVER BE AFRAID DIE IN THE WAR................
Quote:
Menangkap Australia di Papua Nugini
Quote:
Pos Pasukan TNI di Muaratami, Kabupaten Jayapura, diserang gerombolan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang berkekuatan 14 orang. Di pos itu ada 16 tentara dari Batalyon Infanteri 712 Kodam Merdeka yang sejak Mei 1984 lalu bertugas di sana. Serangan dadakan itu terjadi pada 2 Oktober 1984 sekitar pukul 16.30 waktu setempat. Kontak senjata itu disiarkan Radio Australia. Radio ini juga menyiarkan kontak senjata antara TNI dan OPM di wilayah Papua Nugini (PNG).
Dalam pertempuran itu. seorang anggota OPM tewas. Mayatnya ditinggal lan teman-temannya. Pada mayat yang mengenakan kaus bergambar peta PNG ini ditemukan sebuah bom tangan dan sepucuk senapan AKS-74 buatan Uni Soviet. Senapan dan bom itu semuanya baru. Adanya bom dan senapan baru itu menimbulkan pelbagai pertanyaan. Dari mana OPM memperoleh berbagai senjata baru itu? Siapa yang mengirimkan senjata tersebut?
Panglima Kodam Cenderawasih, Brigjen Raja Kami Sembiring Meliala, mendapatkan laporan intelijen bahwa beberapa kali ada helikopter yang datang dengan pintu terbuka di dekat kamp pelintas batas di Blackwater. dekat Vam-mo. PNG. Helikopter tersebut membuang bahan makanan juga peti panjang yang diduga beris senjata, termasuk penumpang helikopter yang berkulit putih. Artinya, bukan orang Papua atau PNG. Kemungkinan adanya pengiriman senjata untuk OPM memang tidak mustahil, tetapi kecurigaan itu harus dibuktikan.
Memang keterlibatan pihak-pihak tertentu di Australia yang secara pribadi membantu OPM sudah lama diketahui. Pemerintah Australia terus menyangkal keterlibatan tersebut. Apalagi, ada unsur militer yang terlibat mengirimkan senjata ke OPM untuk menyerang TNI. Pemerintah Indonesia kemudian meminta penjelasan kepada otoritas PNG. Jawabannya, mereka mengaku tidak tahu menahu soal adanya dugaan pengiriman senjata untuk OPM di wilayah PNG.
Pangdam Brigjen Sembiring Meliala kemudian melaporkan masalah ini ke Mabes TNI (ABRI). Panglima TNI (ABRI) Jenderal LB Moerdani memutuskan untuk mengambil langkah sendiri untuk mengidentifikasi siapa dan negara mana yang melakukan hal itu. Caranya dengan menyusupkan pasukan komando masuk ke wilayah PNG tanpa permisi. Tugastersebut dipercayakan kepada Detasemen 81 Kopassus yang saat itu dipimpin oleh Mayor Infanteri Prabowo Subianto. Sasaran mereka adalah suatu lokasi di wilayah PNG, sekitar 50 km dari tapal batas perbatasan dengan Indonesia. Pasukan ini berangkat dari Jayapura naik helikopter, kemudian sampai di suatu tempat dan melanjutkan misi dengan perahu karet agar tidak terdeteksi otontas PNG
Perjalanan dini hari menggunakan perahu karet menuju lokasi sasaran terhadang oleh besarnya ombak di perairan sebelah utara PNG. Seorang anggota Kopassus sampai terluka cukup parah untuk mempertahankan perahu dari ter-jangan ombak. Akhirnya, mereka berhasil sampai di titik pendaratan dan langsung bergerak menuju lokasi sasaran. Pasukan komando ini segera mencari tempat-tempat yang dicurigai sebagai lokasi penimbunan pasokan senjata. Tetapi, hasilnya nihil.
Tugas operasi belum selesai, mereka harus bisa mendapatkan bukti seperti perintah dari Jakarta. Mereka pun melanjutkan tugas rahasia tersebut. Setelah menunggu selama dua hari dua malam, akhirnya mangsa yang ditunggu muncul dengan cara sembunyi-sembunyi. Dua orang kulit putih muncul dari balik rimbunnya hutan PNG. Mereka tanpa sadar melintasi posisi pasukan Kopassus yang sedang mengintainya. Tanpa membuang waktu, kedua bule ini pun ditangkap. Setelah diperiksa dan diinterogasi, keduanya mengakui sebagai agen Australia.
Mereka juga menunjukkan lokasi tempat helikopter Australia yang memasok senjata dan amunisi untuk OPM. Kedua agen Australia itu kemudian dibawa secara rahasia ke wilayah Papua, Indonesia. Kemudian, keduanya ditahan di Jakarta. Pemerintah Indonesia memberitahukan kepada Pemerintah Australia soal keterlibatan agen Negeri Kanguru itu dalam memasok senjata untuk OPM di wilayah PNG. Beberapa bulan kemudian, keduanya diekstradisi ke Australia.
Australia malu mengetahui agennya tertangkap. Sejak saat itu, Australia tidak berani bertindak macam-macam lagi. Mereka tidak menyangka kalau Kopassus mampu melakukan operasi jauh di dalam wilayah musuh. Bahkan, tidak menutup kemungkinan Kopassus juga bisa beroperasi di pedalaman Australia tanpa terdeteksi. Inilah yang kemudian membuat tentara Aussie segan terhadap TNI dan Australia menghormati -
Indonesia. selwnal ginting
sumber:http://www.bataviase.co.id/node/842117
0
340.8K
Kutip
555
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
20.2KThread•8.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok