danielAvatar border
TS
daniel
Malin Kundang Masa Kini...Lebih Sadis Dari Dongengnya
Update Hari ini : Foto Anak Durhaka emoticon-Mad: emoticon-Mad:





SAMARINDA. Kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah. Kata kiasan ini menggambarkan kisah pahit yang dialami seorang ibu bernama Juminten (51), warga Desa Mugirejo RT 14 nomor 33, Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang.

Juminten menjadi korban penyiksaan dan penganiayaan anak laki-lakinya, Juwarianto (19). Selama bertahun-tahun belakangan ini, Juwarianto alias Anto selalu melampiaskan amarahnya dengan menyiksa ibu kandungnya. Pukulan keras yang dilayangkan Anto di kepala dan di tubuhnya, sudah menjadi santapan biasa bagi Juminten.

Perangai kasar Anto terhadap Juminten pun semakin menjadi-jadi, saat Anto menikah dengan seorang perempuan bernama Dewi (20) dan tinggal satu atap di rumah Juminten.

Sehari-hari, Juminten tinggal dengan Anto dan Dewi di sebuah rumah kayu berukuran kecil, di pinggiran Desa Mugirejo. Setiap hari pula Juminten harus menahan sabar menghadapi tabiat kasar anak laki-lakinya itu. Puncaknya terjadi pada Selasa (2/8) pagi lalu atau satu pekan lalu.

Saat itu Juminten yang baru saja hendak beristirahat, terkejut melihat persediaan air di dalam drum sudah habis.

"Air itu saya yang mengangkat dari sumur. Dia (Anto, Red) dan istrinya tidak pernah mau mengangkat air. Setiap hari saya yang mengisi air di dalam drum untuk keperluan mandi dan masak. Tapi mereka berdua suka seenaknya," ucap Juminten saat ditemui Sapos, di kediaman kerabatnya, di Jl DI Pandjaitan, Samarinda Utara, Selasa (9/8) kemarin.

Melihat hal itu, Juminten lalu menegur anak dan menantunya. "Saya bilang saya ini sudah tua. Tidak sanggup turun naik mengambil air di sumur. Mendengar keluhan itu, anak saya malah kalap dan menyerang," jelas Juminten.

Seingatnya, Anto langsung memukul kepala Juminten dengan tangan kosong dan membuat ibu malang ini terjerembab ke lantai.

"Saya langsung pingsan dan begitu sadar, tangan saya sakit sekali," ucapnya. Juminten sempat berteriak minta pertolongan. Sejumlah tetangga yang mendengar teriakan Juminten pun bergegas datang dan menolong Juminten yang sudah tak sadarkan diri. Sementara, Anto dan Dewi istrinya, kabur meninggalkan rumah hingga saat ini.

Warga sempat membawa Juminten ke RSUD AW Sjahranie untuk mendapatkan pertolongan medis. Dari hasil pemeriksaan tim medis, Juminten mengalami patah tulang di pergelangan tangan kiri.

ANTO MENGHILANG

Dawami (37) tetangga korban yang sempat ditemui saat Sapos menyambangi kediaman Juminten di Desa Mugirejo, kemarin, menjelaskan, tak melihat aksi penganiayaan yang dilakukan Anto. "Saya hanya mendengar teriakan minta tolong. Begitu datang ke rumah Bu Juminten, ternyata ibu itu sudah pingsan dan telungkup di lantai. Lalu warga membawanya ke rumah sakit. Anak laki-lakinya dan menantunya juga sudah tidak ada lagi di rumah," ungkap Dawami.

Ia membenarkan, sempat menemani Juminten melaporkan kejadian itu ke Polsekta Samarinda Utara, beberapa waktu lalu. Juminten melaporkan perbuatan Anto kepada kepolisian.

"Saya sendiri belum tahu, apakah Anto sudah ditangkap atau belum. Sampai sekarang Anto dan istrinya tak pernah kembali ke rumahnya. Rumah itu kosong sejak kejadian itu. Ibu Juminten mengungsi di rumah keluarganya," jelasnya.

Dawami dan warga lainnya yang ditemui Sapos di Desa Mugirejo RT 14 mengatakan bahwa sikap kasar Anto terhadap ibu kandungnya sudah diketahui banyak warga di perkampungan itu.

"Saat ini warga menolak kehadiran anak durhaka itu kembali ke kampung ini. Dia sering menyiksa ibunya. Apalagi sejak menikah beberapa bulan lalu. Kami sedih dan miris melihat ibu yang sudah tua itu diperlakukan seperti pembantu oleh anak dan menantunya. Termasuk sering dipukuli. Kami sudah sering mendengar jeritan dan tangisan ibu Juminten jika disiksa anaknya. Cuma kami tidak mau ikut campur urusan rumah tangga orang," jelas Dawami lagi.

Juminten diketahui sudah lama tinggal di kawasan tersebut. Bahkan sejak Anto masih bayi. " Juminten itu dulu pernah menikah. Tapi ditinggal suaminya. Anaknya ada lima orang, cuma yang dua ikut mantan suami Juminten. Tiga lagi ikut dengan Juminten, termasuk si Anto itu. Anto anak bungsu. Sedangkan dua lagi perempuan, " jelas salah seorang warga yang sempat berbincang dengan Sapos, kemarin.(uya/waz)


Sumber :
Code:
http://sapos.co.id/index.php/berita/detail/Rubrik/9/21507


Anak Durhakaemoticon-Mad: emoticon-Mad:

Buat Renungan emoticon-rose



Jikalau seorang anak diibaratkan menjadi sebuah pohon, tidak aneh bila seorang ibu bisa diibaratkan menjadi akar. Sehebat apapun sang anak, tidak akan lepas peran dari sang ibu terhadap kesuksesannya. Ketika sang anak menjadi seorang presiden sekali pun, jasa seorang ibu tidak bisa dilupakan begitu saja. Namun, sang ibu tidak pernah menunjukan jasanya. Sang ibu tidak pernah ingin diketahui oleh khalayak ramai bahwa beliau adalah orang yang paling berjasa dalam kehidupan anaknya...

Akar selalu menopang kehidupan pohonnya. Begitupun seorang ibu terhadap anaknya. Ibu selalu menopang kehidupan anak-anaknya. Ibu selalu mengorbankan banyak hal agar kebutuhan anaknya bisa terpenuhi dengan baik. Selain itu, ketika sang anak jatuh, ibu adalah penopang yang paling baik dalam hidupnya. Di tengah lingkungan yang benar-benar menyudutkan sang anak, bisa dipastikan bahwa ibu adalah satu-satunya orang yang selalu mendukung anak-anaknya..


"..Jangan sampai kita menyesal ketika kedua orang tua kita pergi dan kita tak pernah berbakti atau sedikit berbakti.MAKA KITA BISA DIKATAKAN ANAK MERUGI DIDUNIA DAN DIAKHIRAT....DAN KITA AKAN MENYESAL DI KEMUDIAN HARI...PASTI..."

Buat renungan di bulan Ramadhan
emoticon-rose
0
27.7K
594
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.