Keparahan #1: Ane baru sadar bahwa cita-cita itu mustahil untuk sementara ini
Ane termasuk orang yang waktu kecil cita-citanya pingin jadi astronot. Seneng sama hal-hal yang berkaitan dengan luar angkasa, pingin terbang dah pokoknya. Waktu berlalu sampe ane sekarang umur udah kepala dua, ternyata itu cita-2 ga kesampean, bahkan kayaknya semua anak Indonesia yang pernah punya cita-cita jadi astronot juga ga kesampean. Parahnya ane baru sadar gak kesampean belakangan ini. Wkwkwk. Bahwa untuk punya cita-cita jadi astronot Indonesia melakukan perjalanan luar angkasa ala Star Trek itu Mustahil paling enggak sampai 10 tahun ke depan. Bagaimana mau bikin negeri ini menguasai antariksa? Perusahaan pesawat terbang dalam negeri aja disia-siakan malah beli pesawat dari Cina.

Keparahan #2: Ternyata ane baru tahu bahwa tetangga kita Malaysia sudah pernah kirim astronot ke luar angkasa!
Sheikh Muszaphar Shukor Al Masrie bin Sheikh Mustapha adalah orang pertama Malaysia yang pergi ke luar angkasa. Ia, bersama Yuri Malenchenko (Rusia) dan Peggy Whitson (AS), telah lepas landas pada 10 Oktober 2007 dengan Soyuz TMA-11 yang diluncurkan menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dalam program kerjasama dengan Rusia dan akan kembali ke Bumi bersama Fyodor Yurchikhin dan Oleg Kotov.

Ia terpilih melalui seleksi yang super ketat. Pengiriman astronot Malaysia ke luar angkasa merupakan bagian dari paket pembelian 18 pesawat tempur Sukhoi milik Rusia oleh Malaysia pada tahun 2003. Malaysia mengadakan pemilihan astronot dari 11.000 calon yang mendaftarkan diri. Calon yang terpilih menjalani latihan terakhir di Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan. Muszaphar dan tiga calon akhir yang lain dipilih pada awal tahun 2006. Setelah selesai menjalani latihan di Star City, Rusia, Sheikh Muszaphar dipilih sebagai calon utama astronot pertama Malaysia, sementara Faiz Khaleed dijadikan calon cadangan.

Hebatnya lagi, sebagai seorang Muslim pertama yang keluar angkasa ia juga berhasil mengeluarkan buku panduan untuk Muslim di antariksa. Ia merayakan Idul Fitri di sana.



Keparahan #3: Ane tau bahwa Malaysia sudah kirim astronotnya justru dari film kartun yang mendidik asal Malaysia : UPIN dan IPIN!
Di film itu diceritakan bahwa Upin dan Ipin bercita-cita jadi astronot. Positifnya bukan cuma itu gan, film itu menunjukkan toleransi yang tinggi terhadap cita2 yang lain, bahkan salah satu kawan Upin dan Ipin ada yang pingin jadi tukang angkut sampah. Suatu film yang dapat mengangkat moral anak negeri tetangga. Negeri kita?


Keparahan #4: Apa yang bangsa Indonesia sudah lakukan untuk mengejar ketertinggalannya?

Ternyata pemerintah tampaknya terlalu cuek gan untuk memikirkan bagaimana mengeksplorasi antariksa. Mereka terlalu asik dengan dunia politik dan bagi-bagi kekuasaan dan uang seraya melupakan bahwa banyak anak-anak sebangsanya yang bermimpi untuk terbang melayang di luar angkasa. Alih-alih mau bikin penelitian, projek, atau dunia pendidikan tentang luar angkasa, mereka lebih memilih untuk berurusan dengan hal-hal macam ini: