Original Posted By Roy_Suryo►Untuk Kaskuser semua, secara saya suka ada di Gedung Cyber jadi saya pernah mampir dan makan di sana dan memang tidak enak rasanya....

Mungkin alasannya dia chefnya dan bukan dia yang masak tapi asistennya, tapi tahukan kalau sebagai chef dia tetap harus bertanggungjawab atas cita rasa semua masakan yang dihasilkan oleh asistennya? Minimal dia mencicipi semua masakan yang sudah jadi dan siap diantar ke konsumen? Kalau kata dia hanya chef dan yang memasak itu asistennya tapi dia tidak mengawasi, lantas apa fungsi chef pada sebuah restoran?

Saya sebagai orang keraton juga terbiasa sama makanan yang enak-enak, tapi untuk di JackRabbit memang tidak enak. Lebih enak juru masak di keraton daripada masakan di JackRabbit. Jika seorang seperti Chef Juna hanya bisa menghasilkan masakan dengan rasa seperti itu, rasanya tidak perlu belajar sampai ke Amerika?

Sekali lagi di sini saya bukan mau menjudge Juna, juga untuk para Kaskuser yang membela Chef Juna dengan mengatakan yang memasak adalah asistennya? Apakah Chef Juna sebagai Chef Kepala tidak mengontrol semua hasil masakan dari Asistennya? Mungkin TS bisa menjelaskan apakah saat TS berkunjung ke sana, restoran Jack Rabbit dalam keadaan crowded, alias pengunjung datang tanpa henti. Kalau normal alias tidak crowded dan tempat tidak penuh, sangat tidak wajar kalau masakan yang dihasilkan tidak enak dan chef Juna tidak sempat mencicipi hasil masakan para asistennya. Kalau memang demikian bisa dimaklumin, para asisten chef yang memasak terburu-buru sehingga citarasa masakan menjadi rusak! Tapi ada satu hal yang harus dipahami dengan benar, yaitu setiap restoran besar sekalipun bukan Chefnya langsung yang turun tangan untuk memasak, tapi ada 1 standar resep yang sudah harus dijadikan paduan untuk memasak suatu masakan. Semua takaran adalah sama. Coba lihat di restoran seperti KFC atau juga rumah padang Sederhana. Apakah antara KFC yang 1 dengan KFC yang lain serta rumah padang Sederhana yang 1 dengan lainnya mempunyai citarasa masakan yang beda-beda? Tentu saja tidak, karena mereka sudah punya takaran bumbu untuk semua masakan mereka.

Dalam hal ini, jelas Chef Juna sudah merupakan seorang Chef yang GAGAL. Berperan sebagai juri antogonis boleh saja asal tidak LEBAY seperti anak ABABIL. Tidak perlu mengeluarkan kata-kata yang terlalu pedas. Ingat yang saudara Juna kritik adalah peserta yang memang tidak punya keahlian memasak khusus alias pernah sekolah memasak. Jika para peserta itu dari sekolah memasak seperti saudara Juna bolehlah dikritik seperti itu. Maka dari itu, marilah kita ramai-ramai yang memang sudah pernah merasakan tidak enaknya masakan Chef Juna beramai-ramai mengirimkan surat kritik dengan kata pedas kepada Chef Juna sehingga dia bisa mengerti bagaimana rasanya dikritik seperti itu dan itu memang pantas saudara Juna terima karena dia mengaku sebagai CHEF dan DEWA MASAKAN......