- Beranda
- Banyuwangi
Pengakuan tentang Alas Purwo
...
TS
41213L
Pengakuan tentang Alas Purwo
aslmkm kang mbyog...nyubo gawe trit...
Ayoo, cepet.. keburu telat nih.. udah jam 6 pagi,, , aku berkata dalam hatiku kepada si sopir kendaraan. Maklum, waktu itu aku masih kelas 2 smp, nah malemnya abis nonton wayang kulit yang didalangi ki mantheb sudarsono. Tau nonton dimana? ditengah alas purwo, daerah yang dikenal angker. Hampir setiap satu syuro, ki mantheb selalu mengadakan pagelaran disana, dan diselenggarakan dengan gratis tis tis
Btw, ngomong ngomong soal alas purwo, masyarakat di sekitarku, mengenal daerah itu adalah daerah mistis, daerah yang angker, konon menurut ki badranaya, tetanggaku yang udah sepuh, ada gunung yang hanya tampak oleh orang orang tertentu, dan gunung itu di lingkari oleh ular berkepala manusia mengenakan mahkota. Dan juga menurutnya, ada salah satu pangeran kerajaan mataram yogya, yang berdiam disitu,,,
Well, itulah bagian2 mistis dari alas purwo. Namun setelah beberapa tahun tidak kesana, akhirnya kesana juga pas kelas 1 sma. Dan akan saya ulas, ternyata alas purwo merupakan tempat yang sangat indah.
Ngagelan Wild life reserve at the Blambangan Peninsula is also known as Alas Purwo. Alas means forest or jungle and purwo is the beginning of everything. The width of Alas Purwo is 42 hectares square which is completed by many kind of wild animals, especially the species of banteng (Bos javanicus), deer, pics, andpeacocks. There are many caves in the forest which are blanketed by many kinds of plantations.
The visitors can meet many Javanese Bull here, especially in the dry season where many bulls are wandering outside the park to get into water sources. Some other endangered animals are also pretected here, they are: Cuon alpinus, Muntiacus muntjak, Cervus timorensis, Presbytis cristata, Pavo muticus, Gallus sp., Olive ridely turtle, Dermochelys coriacea, Eretmochelys imbricata and Chelonia mydas.
Beside its fauna, Alas Purwo also protectect some endangered flora, such as: Terminalia catappa, Calophyllum inophyllum, Sterculia foetida, Baringtonia asiatica and Manikara kauki.
Wanna see much detail about Alas Purwo collections? Like to have adventurous travel?So...Visit Alas Purwo National Park in Banyuwangi...
Taman Nasional Alas Purwo merupakan salah perwakilan tipe ekosistem hutan hujan dataran rendah di Pulau Jawa.
Tumbuhan khas dan endemik pada taman nasional ini yaitu sawo kecik (Manilkara kauki) dan bambu manggong (Gigantochloa manggong). Tumbuhan lainnya adalah ketapang (Terminalia cattapa), nyamplung (Calophyllum inophyllum), kepuh (Sterculia foetida), keben (Barringtonia asiatica), dan 13 jenis bambu.
Taman Nasional Alas Purwo merupakan habitat dari beberapa satwa liar seperti lutung budeng (Trachypithecus auratus auratus), banteng (Bos javanicus javanicus), ajag (Cuon alpinus javanicus), burung merak (Pavo muticus), ayam hutan (Gallus gallus), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus melas), dan kucing bakau (Prionailurus bengalensis javanensis). Satwa langka dan dilindungi seperti penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan penyu hijau (Chelonia mydas) biasanya sering mendarat di pantai Selatan taman nasional ini pada bulan Januari s/d September.
Pada periode bulan Oktober-Desember di Segoro Anakan dapat dilihat sekitar 16 jenis burung migran dari Australia diantaranya cekakak suci (Halcyon chloris/ Todirhampus sanctus), burung kirik-kirik laut (Merops philippinus), trinil pantai (Actitis hypoleucos), dan trinil semak (Tringa glareola).
Plengkung yang berada di sebelah Selatan Taman Nasional Alas Purwo telah dikenal oleh para perselancar tingkat dunia dengan sebutan G-Land. Sebutan G-land dapat diartikan, karena letak olahraga selancar air tersebut berada di Teluk Grajagan yang menyerupai huruf G. Ataupun letak Plengkung berada tidak jauh dari hamparan hutan hujan tropis yang terlihat selalu hijau (green-land). Plengkung termasuk empat lokasi terbaik di dunia untuk kegiatan berselancar dan dapat disejajarkan dengan lokasi surfing di Hawai, Australia, dan Afrika Selatan.
Menelusuri pantai pasir putih dari Trianggulasi ke Plengkung akan menemukan daerah pasir gotri. Pasir tersebut bewarna kuning, berbentuk bulat dan berdiameter sekitar 2,5 mm.
Masyarakat sekitar taman nasional sarat dan kental dengan warna budaya Blambangan. Mereka sangat percaya bahwa Taman Nasional Alas Purwo merupakan tempat pemberhentian terakhir rakyat Majapahit yang menghindar dari serbuan kerajaan Mataram, dan meyakini bahwa di hutan taman nasional masih tersimpan Keris Pusaka Sumelang Gandring.
Oleh karena itu, tidaklah aneh apabila banyak orang-orang yang melakukan semedhi maupun mengadakan upacara religius di Goa Padepokan dan Goa Istana. Di sekitar pintu masuk taman nasional (Rowobendo) terdapat peninggalan sejarah berupa Pura Agung yang menjadi tempat upacara umat Hindu yaitu Pagerwesi. Upacara tersebut diadakan setiap jangka waktu 210 hari.
Taman nasional ini memiliki ragam obyek dan daya tarik wisata alam dan wisata budaya (sea, sand, sun, forest, wild animal, sport and culture) yang letaknya tidak begitu jauh satu sama lain.
Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
Sadengan. Terletak 12 km (30 menit) dari pintu masuk Pasaranyar, merupakan padang pengembalaan satwa seperti banteng, kijang, rusa, kancil, babi hutan dan burung-burung.
Trianggulasi. Terletak 13 km dari pintu masuk Pasaranyar berupa pantai pasir putih dengan formasi hutan pantai untuk kegiatan wisata bahari dan berkemah.
Pantai Ngagelan. Terletak 7 km dari Trianggulasi untuk melihat beberapa jenis penyu mendarat untuk bertelur di pantai dan aktivitas penangkaran penyu.
Plengkung. Melihat perselancar profesional tingkat dunia yang sedang melakukan atraksi dan wisata penelusuran hutan.
Bedul Segoro Anak. Bersampan, berenang, ski air di danau dan pengamatan burung migran dari Australia.
Goa. Terdapat 40 buah tempat yang dapat disebut sebagai goa alam dan buatan antara lain Goa Jepang untuk melihat peninggalan dua buah meriam sepanjang 6 meter, Goa Istana, Goa Padepokan dan goa lainnya untuk wisata budaya dan wisata goa.
Just take a look wonderful beach. This is plengkung beach, the second highest wave in the world after hawaii. Wanna surf? here you go
Quote:
Cerita Mistisnya dari Penulis
Ayoo, cepet.. keburu telat nih.. udah jam 6 pagi,, , aku berkata dalam hatiku kepada si sopir kendaraan. Maklum, waktu itu aku masih kelas 2 smp, nah malemnya abis nonton wayang kulit yang didalangi ki mantheb sudarsono. Tau nonton dimana? ditengah alas purwo, daerah yang dikenal angker. Hampir setiap satu syuro, ki mantheb selalu mengadakan pagelaran disana, dan diselenggarakan dengan gratis tis tis
Btw, ngomong ngomong soal alas purwo, masyarakat di sekitarku, mengenal daerah itu adalah daerah mistis, daerah yang angker, konon menurut ki badranaya, tetanggaku yang udah sepuh, ada gunung yang hanya tampak oleh orang orang tertentu, dan gunung itu di lingkari oleh ular berkepala manusia mengenakan mahkota. Dan juga menurutnya, ada salah satu pangeran kerajaan mataram yogya, yang berdiam disitu,,,
Well, itulah bagian2 mistis dari alas purwo. Namun setelah beberapa tahun tidak kesana, akhirnya kesana juga pas kelas 1 sma. Dan akan saya ulas, ternyata alas purwo merupakan tempat yang sangat indah.
Quote:
Alas Purwo National Park in English
Ngagelan Wild life reserve at the Blambangan Peninsula is also known as Alas Purwo. Alas means forest or jungle and purwo is the beginning of everything. The width of Alas Purwo is 42 hectares square which is completed by many kind of wild animals, especially the species of banteng (Bos javanicus), deer, pics, andpeacocks. There are many caves in the forest which are blanketed by many kinds of plantations.
The visitors can meet many Javanese Bull here, especially in the dry season where many bulls are wandering outside the park to get into water sources. Some other endangered animals are also pretected here, they are: Cuon alpinus, Muntiacus muntjak, Cervus timorensis, Presbytis cristata, Pavo muticus, Gallus sp., Olive ridely turtle, Dermochelys coriacea, Eretmochelys imbricata and Chelonia mydas.
Beside its fauna, Alas Purwo also protectect some endangered flora, such as: Terminalia catappa, Calophyllum inophyllum, Sterculia foetida, Baringtonia asiatica and Manikara kauki.
Wanna see much detail about Alas Purwo collections? Like to have adventurous travel?So...Visit Alas Purwo National Park in Banyuwangi...
Quote:
Paparan dari Pemda
Taman Nasional Alas Purwo merupakan salah perwakilan tipe ekosistem hutan hujan dataran rendah di Pulau Jawa.
Tumbuhan khas dan endemik pada taman nasional ini yaitu sawo kecik (Manilkara kauki) dan bambu manggong (Gigantochloa manggong). Tumbuhan lainnya adalah ketapang (Terminalia cattapa), nyamplung (Calophyllum inophyllum), kepuh (Sterculia foetida), keben (Barringtonia asiatica), dan 13 jenis bambu.
Taman Nasional Alas Purwo merupakan habitat dari beberapa satwa liar seperti lutung budeng (Trachypithecus auratus auratus), banteng (Bos javanicus javanicus), ajag (Cuon alpinus javanicus), burung merak (Pavo muticus), ayam hutan (Gallus gallus), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus melas), dan kucing bakau (Prionailurus bengalensis javanensis). Satwa langka dan dilindungi seperti penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan penyu hijau (Chelonia mydas) biasanya sering mendarat di pantai Selatan taman nasional ini pada bulan Januari s/d September.
Pada periode bulan Oktober-Desember di Segoro Anakan dapat dilihat sekitar 16 jenis burung migran dari Australia diantaranya cekakak suci (Halcyon chloris/ Todirhampus sanctus), burung kirik-kirik laut (Merops philippinus), trinil pantai (Actitis hypoleucos), dan trinil semak (Tringa glareola).
Plengkung yang berada di sebelah Selatan Taman Nasional Alas Purwo telah dikenal oleh para perselancar tingkat dunia dengan sebutan G-Land. Sebutan G-land dapat diartikan, karena letak olahraga selancar air tersebut berada di Teluk Grajagan yang menyerupai huruf G. Ataupun letak Plengkung berada tidak jauh dari hamparan hutan hujan tropis yang terlihat selalu hijau (green-land). Plengkung termasuk empat lokasi terbaik di dunia untuk kegiatan berselancar dan dapat disejajarkan dengan lokasi surfing di Hawai, Australia, dan Afrika Selatan.
Menelusuri pantai pasir putih dari Trianggulasi ke Plengkung akan menemukan daerah pasir gotri. Pasir tersebut bewarna kuning, berbentuk bulat dan berdiameter sekitar 2,5 mm.
Spoiler for Anak Lutung (Trachypithecus auratus):
Masyarakat sekitar taman nasional sarat dan kental dengan warna budaya Blambangan. Mereka sangat percaya bahwa Taman Nasional Alas Purwo merupakan tempat pemberhentian terakhir rakyat Majapahit yang menghindar dari serbuan kerajaan Mataram, dan meyakini bahwa di hutan taman nasional masih tersimpan Keris Pusaka Sumelang Gandring.
Oleh karena itu, tidaklah aneh apabila banyak orang-orang yang melakukan semedhi maupun mengadakan upacara religius di Goa Padepokan dan Goa Istana. Di sekitar pintu masuk taman nasional (Rowobendo) terdapat peninggalan sejarah berupa Pura Agung yang menjadi tempat upacara umat Hindu yaitu Pagerwesi. Upacara tersebut diadakan setiap jangka waktu 210 hari.
Taman nasional ini memiliki ragam obyek dan daya tarik wisata alam dan wisata budaya (sea, sand, sun, forest, wild animal, sport and culture) yang letaknya tidak begitu jauh satu sama lain.
Spoiler for Banteng Alas Purwo:
Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
Sadengan. Terletak 12 km (30 menit) dari pintu masuk Pasaranyar, merupakan padang pengembalaan satwa seperti banteng, kijang, rusa, kancil, babi hutan dan burung-burung.
Trianggulasi. Terletak 13 km dari pintu masuk Pasaranyar berupa pantai pasir putih dengan formasi hutan pantai untuk kegiatan wisata bahari dan berkemah.
Pantai Ngagelan. Terletak 7 km dari Trianggulasi untuk melihat beberapa jenis penyu mendarat untuk bertelur di pantai dan aktivitas penangkaran penyu.
Plengkung. Melihat perselancar profesional tingkat dunia yang sedang melakukan atraksi dan wisata penelusuran hutan.
Bedul Segoro Anak. Bersampan, berenang, ski air di danau dan pengamatan burung migran dari Australia.
Goa. Terdapat 40 buah tempat yang dapat disebut sebagai goa alam dan buatan antara lain Goa Jepang untuk melihat peninggalan dua buah meriam sepanjang 6 meter, Goa Istana, Goa Padepokan dan goa lainnya untuk wisata budaya dan wisata goa.
Spoiler for Plengkung Wave:
Just take a look wonderful beach. This is plengkung beach, the second highest wave in the world after hawaii. Wanna surf? here you go
Quote:
Demikianlah keindahan alas purwo, tempat yang sangat indah, komplit, antara gunung, pantai, savana, hutan liar, goa, tempat2 mistis, semua ada disini.
Oke, guys, mari lestarikan negeri ini, mari kita pelihara, mari kita jaga, dan mari kita optimalkan semua potensi negeri ini. For laros, jenggirat tangi...
Sori pisan ki gan kadung ono english'e sitik2...itung2 ambi brg2 belajar english gan...he3....monggo diramekaken trit kai...kadung demen nggih nedi nggih...hehehe...SALAM SEDULURAN...
Oke, guys, mari lestarikan negeri ini, mari kita pelihara, mari kita jaga, dan mari kita optimalkan semua potensi negeri ini. For laros, jenggirat tangi...
Sori pisan ki gan kadung ono english'e sitik2...itung2 ambi brg2 belajar english gan...he3....monggo diramekaken trit kai...kadung demen nggih nedi nggih...hehehe...SALAM SEDULURAN...
.g.gowang dan 5 lainnya memberi reputasi
6
12.1K
Kutip
106
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Banyuwangi
523Thread•669Anggota
Terlama
Thread Digembok