- Beranda
- All About Design
[Share n Tips] How To Make a Better CV for Graphic Designer
...
TS
kiko_koki
[Share n Tips] How To Make a Better CV for Graphic Designer
Hai all,
Melalui thread ini gue cuma mau sharing pengalaman & memberikan tips-tips yang mudah-mudahan useful buat temen-temen yang masih fresh graduate mau terjun ke dunia kerja sebenarnya ataupun temen-temen yang lagi ada kepengen mau pindah dari tempat kerja yang sekarang.
Gw bukan seorang HRD (ya iya lah), dan gue juga bukan seorang yang hebat di dalam dunia desain, gw cuma kepengen sharing pengalaman gue selama ini, susah-seneng-pahit sempet dilalui, semoga temen-temen yang lain bisa meminimalisir kesalahan yang dulu pernah gw lakuin dan bisa menerapkannya dengan lebih baik lagi. Karena kebetulan aja gw pernah sempet dipercaya untuk menyeleksi dan menginterview desainer-desainer baru di kantor. Banyak banget hal-hal yang konyol, lucu, bagus, keren, dan lain-lain. Dan gw pengen share ini semua sama kalian.
Sebenernya kalo kita googling, banyak tips-tips yang lebih bagus. Selama ini juga gw banyak dapet referensi dari sana. Tapi mungkin yang ada terlalu umum, basically sama sih kalo cara membuat cv, tapi gw pengen ngasih tips yang lebih spesifik ke cv seorang graphic designer. Sebenernya ini lebih tepat dibilang rangkuman dari apa yang pernah gw liat, analisis, dan terapin sendiri.
Tips 1 Content
Curriculum Vitae adalah sebuah resume yang berisi informasi tentang seseorang. Sebenernya bikin CV itu ngga rumit koq, hanya banyak orang yang kurang paham bagaimana cara membuat resume yang tepat tentang dirinya sendiri. Pada dasarnya ada beberapa point penting yang harus masuk ke dalam sebuah resume seorang graphic designer.
FAQ (Frequently Asked Questions!)
Tips 2 Package
Okay, kalau kita udah paham tentang isi dan cara menyusun sebuah CV, sekarang saatnya membuat tampilan CV jadi menarik. CV seorang desainer adalah first impression ketika dia melamar. Karena biasanya CV dateng duluan daripada orangnya Kalau CV-nya OK, baru di-interview. Jadi jangan lewatin kesempatan buat menarik perhatian para pengambil keputusan (Employer).
Dari sekian banyak CV yang pernah gw liat, pada dasarnya ada 2 kategori (style) layout:
Kita dapat memakai salah satu atau menggabungkan 2 gaya tersebut. Tapi yang terpenting JANGAN BERLEBIHAN (sesuatu yang berlebihan bisa mengacaukan segalanya). Fresh Graduate biasanya lebih senang dengan gaya layout yang Funky Funky Style, karena biasanya mereka butuh perhatian yang lebih (its okay). Tapi seorang desainer yang sudah berpengalaman mungkin akan lebih senang pakai Layout yang bersih dan konservatif, karena beberapa alasan.
Jadi, keputusan ada di tangan masing-masing, mau pakai gaya yang mana. Yang penting jangan terjebak untuk mempercantik CV jadi terlalu berlebihan, sehingga cenderung NORAK daripada ARTISTIK. Ingat, seorang desainer masih punya tempat lain untuk SHOWOFF, yaitu PORTFOLIO.
Ada beberapa tips yang mungkin bisa berguna dalam melayout sebuah CV, ga peduli mau pake gaya yang mana. Sebaiknya kita ga menggunakan terlalu banyak elemen grafis, biar Tipografi yang berbicara. Perhatikan dengan baik alignment yang kita pakai, Flush Left biasanya cukup baik untuk memudahkan pembacaan, dan pengaturan tracking, kerning, leading yang baik biar tampilan makin enak diliat. Bodytext HARUS jelas terbaca, Head bisa lebih BOLD supaya bisa ngebedain keduanya. Sebaiknya hindarin font yang dekoratif dan fancy untuk bodytext, kalo Head masih oke lah. Better use Serif or Sans Serif I think.
CV sebaiknya ngga lebih dari 2-3 halaman. Dan Font size jangan pake yang terlalu kecil, susah bacanya euy. Biasanya ideal 9-10 point, atau paling minim 8 point (sebaiknya jangan). Remember, yang baca CV bisa jadi bukan hanya orang kreatif, tp HRD, Account, dan lainnya juga. Kalau yang udah tua disuruh baca teks kecil-kecil, forget it.
Ngga ada yang baku dalam membuat CV yang baik, tapi pada kenyataannya banyak orang yang bingung, ngga ngerti mesti gimana cara bikinnya. Yang paling penting adalah Be Honest. Jujur ama diri sendiri, Informasi yang ada di dalam CV adalah rangkuman singkat tentang diri kita (Personal Data), apa yang telah kita kerjakan (Work Experiences), apa yang dapat kita lakukan (capabilities), apa yang pernah kita capai (achievement, education), dan apa yang menjadi pandangan kita, ekspektasi, dan rencana ke depan (objective). Jangan pernah berbohong tentang CV. Karena bisa jadi saat interview, kita harus bisa mempertanggung-jawabkan semua yang telah kita tulis di dalam CV.
FAQ (Frequently Asked Questions) Part 2
Keliatannya cukup kali yah
Semoga knowledge dan pengalaman yang telah gw lewatin bisa berguna buat temen-temen disini, gw sendiri pernah bingung, pernah berbuat kebodohan yang berulang. Jadi informasi yang ada disini bermaksud supaya temen-temen bisa meminimalisir kesalahan yang pernah gw lakuin dan temen-temen yang lebih dulu pernah berbuat kesalahan.
Update: 30.12.08
Good Luck for yall
Melalui thread ini gue cuma mau sharing pengalaman & memberikan tips-tips yang mudah-mudahan useful buat temen-temen yang masih fresh graduate mau terjun ke dunia kerja sebenarnya ataupun temen-temen yang lagi ada kepengen mau pindah dari tempat kerja yang sekarang.
Gw bukan seorang HRD (ya iya lah), dan gue juga bukan seorang yang hebat di dalam dunia desain, gw cuma kepengen sharing pengalaman gue selama ini, susah-seneng-pahit sempet dilalui, semoga temen-temen yang lain bisa meminimalisir kesalahan yang dulu pernah gw lakuin dan bisa menerapkannya dengan lebih baik lagi. Karena kebetulan aja gw pernah sempet dipercaya untuk menyeleksi dan menginterview desainer-desainer baru di kantor. Banyak banget hal-hal yang konyol, lucu, bagus, keren, dan lain-lain. Dan gw pengen share ini semua sama kalian.
Sebenernya kalo kita googling, banyak tips-tips yang lebih bagus. Selama ini juga gw banyak dapet referensi dari sana. Tapi mungkin yang ada terlalu umum, basically sama sih kalo cara membuat cv, tapi gw pengen ngasih tips yang lebih spesifik ke cv seorang graphic designer. Sebenernya ini lebih tepat dibilang rangkuman dari apa yang pernah gw liat, analisis, dan terapin sendiri.
Tips 1 Content
Curriculum Vitae adalah sebuah resume yang berisi informasi tentang seseorang. Sebenernya bikin CV itu ngga rumit koq, hanya banyak orang yang kurang paham bagaimana cara membuat resume yang tepat tentang dirinya sendiri. Pada dasarnya ada beberapa point penting yang harus masuk ke dalam sebuah resume seorang graphic designer.
1. Data Personal
Bagian ini sebaiknya di-emphasis, harus standout dari informasi lainnya, karena ini adalah identifikasi pertama ketika orang melihat CV. Umumnya berisi:
Bagian ini sebaiknya di-emphasis, harus standout dari informasi lainnya, karena ini adalah identifikasi pertama ketika orang melihat CV. Umumnya berisi:
- Nama Jelas
- Nama Panggilan (boleh ditambahkan)
- Alamat Jelas
- Nomor telepon yang aktif (wajib!) Handphone, Rumah (kalau ada)
- e-mail
- dan lainnya.
2. Data Personal (Tambahan)
Boleh diisi dengan marital status, hobi dan minat yang relevan, religion, dan beberapa info tambahan lainnya. Tapi mendingan jangan terlalu banyak, nanti jadi crwoded malah kaya bikin profile di Facebook
Boleh diisi dengan marital status, hobi dan minat yang relevan, religion, dan beberapa info tambahan lainnya. Tapi mendingan jangan terlalu banyak, nanti jadi crwoded malah kaya bikin profile di Facebook
3. Objective
Bagian ini berisi tentang pandangan kita. Rencana kita kedepan, posisi yang diharapkan, dan apa yang bisa kita berikan ke perusahaan. Kasarnya, kita bisa ngasih apa sih ke perusahaan itu? Kalo kata Employer à apa untungnya kalo gue hire lo?
Bagian ini berisi tentang pandangan kita. Rencana kita kedepan, posisi yang diharapkan, dan apa yang bisa kita berikan ke perusahaan. Kasarnya, kita bisa ngasih apa sih ke perusahaan itu? Kalo kata Employer à apa untungnya kalo gue hire lo?
4. Pengalaman Kerja (Work Experiences)
Listing semua pengalaman kerja disini, dan pastiin job title / posisi saat di perusahaan itu disebutin. Lama bekerja juga sebaiknya disebutin. Lebih baik lagi kalo dibikin deskripsi, ceritain dengan kalimat singkat tentang apa yang kita kerjain di perusahaan tersebut, tanggung jawabnya seberapa, dll. Oh iya, kalau pernah dapet Job Freelance sebaiknya juga dimasukin, tapi dipisahin dari Fixed Job, kecuali freelancer sejati. Diurutin mulai dari pekerjaan terakhir.
Contoh:
Listing semua pengalaman kerja disini, dan pastiin job title / posisi saat di perusahaan itu disebutin. Lama bekerja juga sebaiknya disebutin. Lebih baik lagi kalo dibikin deskripsi, ceritain dengan kalimat singkat tentang apa yang kita kerjain di perusahaan tersebut, tanggung jawabnya seberapa, dll. Oh iya, kalau pernah dapet Job Freelance sebaiknya juga dimasukin, tapi dipisahin dari Fixed Job, kecuali freelancer sejati. Diurutin mulai dari pekerjaan terakhir.
Contoh:
XYZ Company (Oktober 2006 April 2008)
sebagai Graphic Designer
Bertanggung jawab dalam mengerjakan seluruh pekerjaan desain, mulai dari layout hingga Final Artwork. Bekerja secara teamwork dan individual, memberikan laporan mingguan kepada Art Director. Dan bla bla bla.
Klien yang pernah ditangani: Brand A, Brand B, Brand C, dst.
sebagai Graphic Designer
Bertanggung jawab dalam mengerjakan seluruh pekerjaan desain, mulai dari layout hingga Final Artwork. Bekerja secara teamwork dan individual, memberikan laporan mingguan kepada Art Director. Dan bla bla bla.
Klien yang pernah ditangani: Brand A, Brand B, Brand C, dst.
5. Pendidikan (Education)
Di bagian pendidikan boleh diisi dengan pendidikan formal dan informal. Formal biasanya sekolah dan kampus kita. Kalo Informal itu kursus-kursus dan semacamnya. Dalam me-listing di bagian ini sebaiknya diurut mulai dari pendidikan yang terakhir. TK, SD dan SMP mendingan ga usah dimasukin. Ga terlalu penting juga, lagian bisa bikin penuh halaman aja.
Di bagian pendidikan boleh diisi dengan pendidikan formal dan informal. Formal biasanya sekolah dan kampus kita. Kalo Informal itu kursus-kursus dan semacamnya. Dalam me-listing di bagian ini sebaiknya diurut mulai dari pendidikan yang terakhir. TK, SD dan SMP mendingan ga usah dimasukin. Ga terlalu penting juga, lagian bisa bikin penuh halaman aja.
6.Capabilities
Bagian ini biasanya memuat segala macam kemampuan yang dimiliki seorang graphic designer. Ada beberapa informasi yang bisa kita masukin di bagian ini:
Bagian ini biasanya memuat segala macam kemampuan yang dimiliki seorang graphic designer. Ada beberapa informasi yang bisa kita masukin di bagian ini:
Software Capabilities
Program desain apa saja yang kita kuasain, apabila kita dapat bekerja di platform Windows OS dan Mac OS sebaiknya dicantumkan. Ketika me-listing program-program yang kita kuasain, juga sebaiknya ga usah diulang-ulang. Misalnya kita bisa menggunakan Adobe Photoshop versi manapun, ga perlu ditulis bisa Photoshop 7, Photoshop CS, Photoshop CS2, CS3, dst. Toh sama aja khan intinya? Hal kaya gini cuma menuh-menuhin CV aja, dan ga penting buat disebutin.
Printing Process Knowledge
Penting rasanya bagi seorang desainer grafis buat mengerti tentang proses cetak. Jika kita mengerti tentang proses ini sebaiknya disebutin juga. Mulai dari Pre-Press, Press, Post-Press, bikin Final Artwork, sampai bikin dummy (mock-up).
Basic Knowledge for Designer!
Layout, Typography, Color Theory, dll
Pengetahuan Tambahan yang Relevan
Adalah suatu nilai tambah bagi seorang desainer kalo dia punya (meskipun sedikit) wawasan tentang Branding, Mass Communication, Advertising knowledge, Photography, dan hal lain yang relevan. Kalau kita paham salah satu atau beberapa diantara itu, sebaiknya dimasukin. Bisa ditulis misalnya, Good understanding on brand.
Kemampuan Berbahasa
Bagi yang punya kemampuan berbahasa asing sebaiknya dimasukin. Misalnya Bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, Prancis, dll. Dan kalo kita ga pede sama kemampuan berbahasa kita, tulis aja: Passive. Kata-kata yang useful misalnya: Fluent in English both written and oral (passive). J Kalo yang pernah ikutan TOEFL boleh aja cantumin score-nya.
Program desain apa saja yang kita kuasain, apabila kita dapat bekerja di platform Windows OS dan Mac OS sebaiknya dicantumkan. Ketika me-listing program-program yang kita kuasain, juga sebaiknya ga usah diulang-ulang. Misalnya kita bisa menggunakan Adobe Photoshop versi manapun, ga perlu ditulis bisa Photoshop 7, Photoshop CS, Photoshop CS2, CS3, dst. Toh sama aja khan intinya? Hal kaya gini cuma menuh-menuhin CV aja, dan ga penting buat disebutin.
Printing Process Knowledge
Penting rasanya bagi seorang desainer grafis buat mengerti tentang proses cetak. Jika kita mengerti tentang proses ini sebaiknya disebutin juga. Mulai dari Pre-Press, Press, Post-Press, bikin Final Artwork, sampai bikin dummy (mock-up).
Basic Knowledge for Designer!
Layout, Typography, Color Theory, dll
Pengetahuan Tambahan yang Relevan
Adalah suatu nilai tambah bagi seorang desainer kalo dia punya (meskipun sedikit) wawasan tentang Branding, Mass Communication, Advertising knowledge, Photography, dan hal lain yang relevan. Kalau kita paham salah satu atau beberapa diantara itu, sebaiknya dimasukin. Bisa ditulis misalnya, Good understanding on brand.
Kemampuan Berbahasa
Bagi yang punya kemampuan berbahasa asing sebaiknya dimasukin. Misalnya Bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, Prancis, dll. Dan kalo kita ga pede sama kemampuan berbahasa kita, tulis aja: Passive. Kata-kata yang useful misalnya: Fluent in English both written and oral (passive). J Kalo yang pernah ikutan TOEFL boleh aja cantumin score-nya.
7.Activities / Organization / Community
Kalau kita aktif di dalam suatu komunitas, ngga ada salahnya sebutin semua aktifitas kita yang relevan dengan dunia desain. Misalnya ikut forum-forum desain di internet, milis, atau organisasi di kampus (buat yang masih kuliah). Dengan begitu, akan memberikan kesan kalo kita itu termasuk orang yang aktif bersosialisasi. Karena di dalam sebuah pekerjaan desain, biasanya kemampuan individu maupun Team Work sangat penting.
Kalau kita aktif di dalam suatu komunitas, ngga ada salahnya sebutin semua aktifitas kita yang relevan dengan dunia desain. Misalnya ikut forum-forum desain di internet, milis, atau organisasi di kampus (buat yang masih kuliah). Dengan begitu, akan memberikan kesan kalo kita itu termasuk orang yang aktif bersosialisasi. Karena di dalam sebuah pekerjaan desain, biasanya kemampuan individu maupun Team Work sangat penting.
8. Workshop & Seminar
Buat temen-temen yang pernah ikutan workshop atau seminar di kampus-kampus atau dimanapun, masukin aja di dalam cv. Tulis dengan jelas apa nama acaranya, tanggal, tempat, dll. Bagian ini lumayan buat value-added kita sebagai graphic designer.
Buat temen-temen yang pernah ikutan workshop atau seminar di kampus-kampus atau dimanapun, masukin aja di dalam cv. Tulis dengan jelas apa nama acaranya, tanggal, tempat, dll. Bagian ini lumayan buat value-added kita sebagai graphic designer.
9. Achievement
Ini ajang unjuk prestasi. Listing aja prestasi yang pernah dicapai (kalau ada). Misalnya Juara Lomba Desain bla bla bla, atau apalah yang sekiranya menurut kita itu termasuk sebuah prestasi. Tapi kalau memang belum ada, bagian ini ga perlu dicantumin. Its ok
Ini ajang unjuk prestasi. Listing aja prestasi yang pernah dicapai (kalau ada). Misalnya Juara Lomba Desain bla bla bla, atau apalah yang sekiranya menurut kita itu termasuk sebuah prestasi. Tapi kalau memang belum ada, bagian ini ga perlu dicantumin. Its ok
FAQ (Frequently Asked Questions!)
1. Data Personal sebaiknya ditaro dimana?
Yang pasti di Halaman Depan. Biasanya sudut kiri atas. Karena ini sesuai dengan arah pembacaan orang pada umumnya. Dan ini adalah identifikasi pertama ketika seorang Employer melihat CV. Jangan sampe lupa ngasih nomer contact! Pernah ada pelamar yang lupa ngasih nomer contact, akhirnya dia kehilangan kesempatan buat interview karena ga bisa dihubungin. Biasanya Employer lebih seneng telpon langsung daripada ngabarin lewat e-mail.
2. Mana yang lebih baik duluan ditulis, Work Experiences atau Education?
Sebenernya ga ada aturannya, tapi ada sedikit trik. Kalu kita merasa Education kita lebih menjual, maka ga ada salahnya Education ditaro sebelum Work Experiences, ini biasanya useful buat fresh graduate yang belum punya pengalaman kerja. Dan sebaliknya, kalau pengalaman kita udah mantab, sebaiknya Work Experiences lebih dulu. Karena pada kenyataannya, Work Experiences biasanya bisa lebih menjual
Yang pasti di Halaman Depan. Biasanya sudut kiri atas. Karena ini sesuai dengan arah pembacaan orang pada umumnya. Dan ini adalah identifikasi pertama ketika seorang Employer melihat CV. Jangan sampe lupa ngasih nomer contact! Pernah ada pelamar yang lupa ngasih nomer contact, akhirnya dia kehilangan kesempatan buat interview karena ga bisa dihubungin. Biasanya Employer lebih seneng telpon langsung daripada ngabarin lewat e-mail.
2. Mana yang lebih baik duluan ditulis, Work Experiences atau Education?
Sebenernya ga ada aturannya, tapi ada sedikit trik. Kalu kita merasa Education kita lebih menjual, maka ga ada salahnya Education ditaro sebelum Work Experiences, ini biasanya useful buat fresh graduate yang belum punya pengalaman kerja. Dan sebaliknya, kalau pengalaman kita udah mantab, sebaiknya Work Experiences lebih dulu. Karena pada kenyataannya, Work Experiences biasanya bisa lebih menjual
3. Gue bisa program ini, bisa program itu, dimasukin apa ngga?
Boleh aja masukin semua list program yang bisa kita pake, tapi sebaiknya dibatasi aja sama program yang memang benar-benar BIASA KITA PAKE. Jangan misalnya kita udah pernah install program A, jangankan terbiasa di-eksplor juga belom, mendingan ga perlu dimasukin hanya karena gara-gara kita kepengen dilihat multi-program designer! NO WAY JOSE.
Boleh aja masukin semua list program yang bisa kita pake, tapi sebaiknya dibatasi aja sama program yang memang benar-benar BIASA KITA PAKE. Jangan misalnya kita udah pernah install program A, jangankan terbiasa di-eksplor juga belom, mendingan ga perlu dimasukin hanya karena gara-gara kita kepengen dilihat multi-program designer! NO WAY JOSE.
4. Ngirim CV harus pake foto ngga?
WAJIB. Karena Employer juga pengen tau kita seperti apa, percaya ngga percaya kadang kita bisa nebak dikit-dikit karakter seseorang dari foto. Tapi ga ada aturan fotonya harus kaya gimana, mo pake high angle kaya cewe di friendster juga boleh-boleh aja yang penting jelas terlihat.
WAJIB. Karena Employer juga pengen tau kita seperti apa, percaya ngga percaya kadang kita bisa nebak dikit-dikit karakter seseorang dari foto. Tapi ga ada aturan fotonya harus kaya gimana, mo pake high angle kaya cewe di friendster juga boleh-boleh aja yang penting jelas terlihat.
5. Gue sering ikut Seminar dan Workshop, sertifikatnya dikirim ngga?
Ngga perlu sebenernya. Cukup ditulis References available upon request. Bawa aja pas kalo dipanggil interview.
Ngga perlu sebenernya. Cukup ditulis References available upon request. Bawa aja pas kalo dipanggil interview.
Tips 2 Package
Okay, kalau kita udah paham tentang isi dan cara menyusun sebuah CV, sekarang saatnya membuat tampilan CV jadi menarik. CV seorang desainer adalah first impression ketika dia melamar. Karena biasanya CV dateng duluan daripada orangnya Kalau CV-nya OK, baru di-interview. Jadi jangan lewatin kesempatan buat menarik perhatian para pengambil keputusan (Employer).
Dari sekian banyak CV yang pernah gw liat, pada dasarnya ada 2 kategori (style) layout:
- Creative Funky & Youthful Style
- Conservative & Clean
Kita dapat memakai salah satu atau menggabungkan 2 gaya tersebut. Tapi yang terpenting JANGAN BERLEBIHAN (sesuatu yang berlebihan bisa mengacaukan segalanya). Fresh Graduate biasanya lebih senang dengan gaya layout yang Funky Funky Style, karena biasanya mereka butuh perhatian yang lebih (its okay). Tapi seorang desainer yang sudah berpengalaman mungkin akan lebih senang pakai Layout yang bersih dan konservatif, karena beberapa alasan.
Jadi, keputusan ada di tangan masing-masing, mau pakai gaya yang mana. Yang penting jangan terjebak untuk mempercantik CV jadi terlalu berlebihan, sehingga cenderung NORAK daripada ARTISTIK. Ingat, seorang desainer masih punya tempat lain untuk SHOWOFF, yaitu PORTFOLIO.
Ada beberapa tips yang mungkin bisa berguna dalam melayout sebuah CV, ga peduli mau pake gaya yang mana. Sebaiknya kita ga menggunakan terlalu banyak elemen grafis, biar Tipografi yang berbicara. Perhatikan dengan baik alignment yang kita pakai, Flush Left biasanya cukup baik untuk memudahkan pembacaan, dan pengaturan tracking, kerning, leading yang baik biar tampilan makin enak diliat. Bodytext HARUS jelas terbaca, Head bisa lebih BOLD supaya bisa ngebedain keduanya. Sebaiknya hindarin font yang dekoratif dan fancy untuk bodytext, kalo Head masih oke lah. Better use Serif or Sans Serif I think.
CV sebaiknya ngga lebih dari 2-3 halaman. Dan Font size jangan pake yang terlalu kecil, susah bacanya euy. Biasanya ideal 9-10 point, atau paling minim 8 point (sebaiknya jangan). Remember, yang baca CV bisa jadi bukan hanya orang kreatif, tp HRD, Account, dan lainnya juga. Kalau yang udah tua disuruh baca teks kecil-kecil, forget it.
Ngga ada yang baku dalam membuat CV yang baik, tapi pada kenyataannya banyak orang yang bingung, ngga ngerti mesti gimana cara bikinnya. Yang paling penting adalah Be Honest. Jujur ama diri sendiri, Informasi yang ada di dalam CV adalah rangkuman singkat tentang diri kita (Personal Data), apa yang telah kita kerjakan (Work Experiences), apa yang dapat kita lakukan (capabilities), apa yang pernah kita capai (achievement, education), dan apa yang menjadi pandangan kita, ekspektasi, dan rencana ke depan (objective). Jangan pernah berbohong tentang CV. Karena bisa jadi saat interview, kita harus bisa mempertanggung-jawabkan semua yang telah kita tulis di dalam CV.
FAQ (Frequently Asked Questions) Part 2
1. CV sebaiknya dikirim lewat pos atau e-mail?
Depend, bisa lewat pos, bisa lewat e-mail. Kalau misalnya ketika dapet info lowongan itu mengharuskan kirim lewat pos, ya kirim lewat pos. Tapi kalau dapet info lowongannya dari Milis, Forum, Forward-an YM!, yang cuma ada contact melalui e-mail, ya kirim lewat e-mail ga apa-apa. :
Tips:kalau kirim lewat pos, pastiin subject vacancy-nya yang jelas. Kalau kita apply sebagai Graphic Designer, tulis untuk posisi Graphic Designer supaya di kantor Employer ga salah tumpuk ke bagian lain. Kalau Lewat e-mail juga sama, Subject-nya diisi posisi lowongan yang di-apply. Misalnya: SUBJECT: APPLY UNTUK POSISI GRAPHIC DESIGNER (Nama kita)
Depend, bisa lewat pos, bisa lewat e-mail. Kalau misalnya ketika dapet info lowongan itu mengharuskan kirim lewat pos, ya kirim lewat pos. Tapi kalau dapet info lowongannya dari Milis, Forum, Forward-an YM!, yang cuma ada contact melalui e-mail, ya kirim lewat e-mail ga apa-apa. :
Tips:kalau kirim lewat pos, pastiin subject vacancy-nya yang jelas. Kalau kita apply sebagai Graphic Designer, tulis untuk posisi Graphic Designer supaya di kantor Employer ga salah tumpuk ke bagian lain. Kalau Lewat e-mail juga sama, Subject-nya diisi posisi lowongan yang di-apply. Misalnya: SUBJECT: APPLY UNTUK POSISI GRAPHIC DESIGNER (Nama kita)
2. Bikin CV bagusnya dalam format apa?
Apapun formatnya, pada akhirnya sebuah CV akan di-print untuk dikumpulkan, diseleksi dan didiskusiin. Kadang ada yang kirim dalam format flash animation yang digabung sama portfolio, ada juga yang pakai powerpoint berikut portfolio, ada juga yang pakai PDF. Sebaiknya hindarin MS Word! you are designer, be different!
Buat yang udah bikin CV+Portfolio dalam bentuk CD Interaktif, sebaiknya bikin lagi CV dalam bentuk PDF yang printable, karena CV kita tetep akan di-print karena alasan diatas tadi. Jadi jangan mempersulit Employer, karena harus nge-print CV dari format SWF, EXE (Flash Projector), MPEG, dan semacamnya. Ga semua orang (termasuk HRD) mengerti cara nge-print dari format file yang aneh-aneh yang mereka tidak biasa.
For me, I recommed PDF format (low/medium quality). Yang bisa menggabungkan vector image dan bitmap. Teks bisa terbaca dengan jelas. Dan dapat di print dengan kualitas yang baik.
Apapun formatnya, pada akhirnya sebuah CV akan di-print untuk dikumpulkan, diseleksi dan didiskusiin. Kadang ada yang kirim dalam format flash animation yang digabung sama portfolio, ada juga yang pakai powerpoint berikut portfolio, ada juga yang pakai PDF. Sebaiknya hindarin MS Word! you are designer, be different!
Buat yang udah bikin CV+Portfolio dalam bentuk CD Interaktif, sebaiknya bikin lagi CV dalam bentuk PDF yang printable, karena CV kita tetep akan di-print karena alasan diatas tadi. Jadi jangan mempersulit Employer, karena harus nge-print CV dari format SWF, EXE (Flash Projector), MPEG, dan semacamnya. Ga semua orang (termasuk HRD) mengerti cara nge-print dari format file yang aneh-aneh yang mereka tidak biasa.
For me, I recommed PDF format (low/medium quality). Yang bisa menggabungkan vector image dan bitmap. Teks bisa terbaca dengan jelas. Dan dapat di print dengan kualitas yang baik.
3. Adatips ga kalau mau kirim cv & portfolio lewat e-mail?
Bikin CV sebaiknya dalam format PDF, portfolio bisa digabung atau dipisah jadi file tersendiri. Sebisa mungkin jaga ukuran file dibawah < 2MB. Ga semua kantor punya koneksi internet yang bagus. Banyak pelamar yang kehilangan kesempatan karena CV & portfolio-nya ga bisa di-download, biasanya terlalu besar ukurannya. Akhirnya si employer jadi males mau ngulang download-nya. 2MB buat koneksi 64 kbps cukup berasa lho lemotnya
Oh iya, kalau misalnya mau ngirim portfolio dalam bentuk JPEG, sebaiknya diperhatikan juga ukuran file dan dimensinya. I recommed JPEG file @72dpi. Ukuran sisi terpanjang cukup 700-1000 pixels. Karena biasanya portfolio hanya sebagai PREVIEW PURPOSE only, jadi ga perlu kasih file yang Super Duper Gede, resolusi sampai 300dpi. DONT NEED. Ini hanya bakalan wasting bandwidth pas download aja.
Nanti kalau ternyata dipanggil interview, baru bawa yang full resolution, atau hard copy juga bisa.
Bikin CV sebaiknya dalam format PDF, portfolio bisa digabung atau dipisah jadi file tersendiri. Sebisa mungkin jaga ukuran file dibawah < 2MB. Ga semua kantor punya koneksi internet yang bagus. Banyak pelamar yang kehilangan kesempatan karena CV & portfolio-nya ga bisa di-download, biasanya terlalu besar ukurannya. Akhirnya si employer jadi males mau ngulang download-nya. 2MB buat koneksi 64 kbps cukup berasa lho lemotnya
Oh iya, kalau misalnya mau ngirim portfolio dalam bentuk JPEG, sebaiknya diperhatikan juga ukuran file dan dimensinya. I recommed JPEG file @72dpi. Ukuran sisi terpanjang cukup 700-1000 pixels. Karena biasanya portfolio hanya sebagai PREVIEW PURPOSE only, jadi ga perlu kasih file yang Super Duper Gede, resolusi sampai 300dpi. DONT NEED. Ini hanya bakalan wasting bandwidth pas download aja.
Nanti kalau ternyata dipanggil interview, baru bawa yang full resolution, atau hard copy juga bisa.
Keliatannya cukup kali yah
Semoga knowledge dan pengalaman yang telah gw lewatin bisa berguna buat temen-temen disini, gw sendiri pernah bingung, pernah berbuat kebodohan yang berulang. Jadi informasi yang ada disini bermaksud supaya temen-temen bisa meminimalisir kesalahan yang pernah gw lakuin dan temen-temen yang lebih dulu pernah berbuat kesalahan.
Update: 30.12.08
- baca juga [Share n Tips] Interview Guide for Graphic Designer
- Contoh-contoh CV dari bro NeoKnights :
- Contoh-contoh CV dari bro NeoKnights Part.2 :
Good Luck for yall
0
35.8K
312
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
All About Design
13.8KThread•3.4KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya