kerja paksa nggak dibayar ternyata menimpa sarjana dengan biaya kuliah termahal di dunia. sungguh endonesa memaklumkan
virus Corona itu tentara allah (ustat abul somat). meninggal kena covid itu syahid (mui). warga sholat pake masker di mesjid dibentak bentak (pengurus masjid). ambulans yang berusaha menolong pasien covid diganggu dihambat dihalangi. ttd. kearifan lokal
baru tau ternyata kita kita kayak burung, pemakan cabe. perasaan dulu kita makan beras atau nasi. udah berubah ya?
tenang, stok materai 6 ribu masih banyak. itu kearifan lokal! horang hendonesah khalok dipakekin baju seragam dan sepatu ya nginjek orang lain! kok masih heran? itu kan sudah terjadi beribu-ribu tahun
kenapa sih pihak asing sibuk mengguncang guncang rakyat endonesa? sabda opung sudah jelas: situasi kondisi aman terkendali jangan nambah masalah waspada provokasi pihak asing ttd. jenderal
khusus yang Indofarma. frihphumih klo yang harsen, harus bayar denda dulu ke bpom, karena pemiliknya aseng
dulu tahun 90-an siapapun yang mau jadi karyawan, asalkan mau ditempatkan di irian, pasti diterima. karena irian butuh pekerja yang serius mau kerja. artinya, penduduk asli irian tidak bisa dan tidak mau kerja. cuma mau peras peras pendatang, mabok, dan perang suku. sampai kemarin hal yang sama
angka kematian di Indonesia itu sangat kecil. sebetulnya kasus baru di Indonesia realnya lebih dari 100ribu per hari. yang terinfeksi 80% tidak ketahuan, karena masih bisa ditutup tutupi oleh si sakit. tapi berbeda dengan kematian nya, yang mati ketahuan mati. karena gejala mati jelas, tak dapat d
ucapan selamat dan terimakasih untuk uas pemuka agama yang berhasil menjadikan endonesa sebagey juara dunia kebodohan dalam menghadapi covid. semua itu sangat memudahkan amirika untuk menguasai endonesa yang notabene adalah babunya Afghanistan