MJL - Lembar 26 Kembali kepada kelompok yang mengaku Gagak Lodra yang terus bergerak dengan kewaspadaan tinggi mendekati ketempat yang diperkirakan kelompok pengawal Kademangan menunggu Dan tiba2 mereka terperanjat ketika salah seorang dari mereka terdengar mengeluh lalu jatuh tidak bergerak lag
MJL - Lembar 25 Melihat gelagat yang dilakukan oleh kelompok itu maka para pemanah diperintahkan untuk mundur melintasi kelompok Ki Demang sambil tetap melakukan serangan dengan menggunakan panah sampai datang pasukan Kademangan yang akan menyusul kelompok pertama yang dibawa Dirgajaya Ketika mel
MJL - Lembar 24 Ketika mereka sampai pada jarak jangkauan senjata panah maka Dirgajaya memberikan isyarat untuk segera menyerang para perampok tersebut Mendapat serangan secara tiba2 tersebut membuat para perampok tersebut panik sehingga beberapa orang telah menjadi menjadi korban walaupun banya
MJL - Lembar 23 " Terimakasih ngger " Ki Demang berkata kepada Jaka Senggana " Rasanya hal itu tidak perlu dipermasalahkan karena sudah kewajiban dan siapapun akan melakukannya apabila melihat teman seiring menghadapi bahaya, bukankah secara nyata tidak ada yang aku lakukan Ki Dem
MJL - Lembar 22 Sepeninggal keduanya lalu Sang Resi Mayangkara mengetrapkan aji pamelingnya untuk menghubungi Jaka Senggana " Ngger sekarang kau ada dimana ? " Sang Resi Mayangkara menyapa cucunya Demikian juga dengan Jaka Senggana ketika memperoleh kontak langsung memisahkan diri da
MJL - Lembar 21 Sepanjang perjalanan terlihat Ki Sentanu dan Bi Nem wajahnya berbunga-bunga walaupun keduanya tidak banyak bicara sampai Dirgajaya bertanya kepada Bi Nem " Bi ternyata nama bibi itu Sutinah tapi kenapa dipanggilnya Bi Nem ? " " Itu adalah perbuatan ayahmu ngger ya