LELAKI YANG TAK PANDAI BERBOHONG Namun, antara kenyataan dan mimpi, aku mendengar suara orang berteriak. Suara seorang wanita. Aku pun terbangun dalam kondisi duduk karena terkejut. "Allohumma inni a'zubika min 'amalis syaithoni wa sayyi-atil ahlam." Ya Allah, benarkah itu tadi mimpi? T
TERIAKAN SEORANG WANITA Mataku semakin menyipit. Menajamkan pandangan untuk memindai keberadaan sosok itu. Apa itu Mas Yusuf suamiku? Jika iya, apa yang dilakukan tengah malam begini di dalam ruangan yang katanya adalah gudang? Apa ini ada kaitannya dengan penolakannya tadi? Jangan-jangan dia pen
Part 7 Senyum Duda yang Memabukkan Saga meletakkan tas kerjanya begitu kaki menjejak di lantai dua. Memperhatikan gadis yang membelakanginya di depan pintu kamar. Pria itu menyandar di dinding sambil menyilang tangan di dada. "Jadi dia menungguku?" gumamnya. Sebuah senyuman terukir di
Part 6 ALASAN MENIKAHI NARA FLASHBACK "Aku dengar, kamu akan menikah." Wanita berusia 35 tahun, tapi penampilannya seperti remaja umur 20an tahun ini mengelilingi meja kerjaku. Menatap satu demi satu foto yang sudah tak ada lagi gambarnya di sana. Ah, dia masih menjadi wanita paling
Part 5 Rindu Orangnya Apa Uangnya? Bagaimana kami sudah melakukan yang begituan? Suamiku tak datang. Tak ada kabar. Dan aku malu menghubungi duluan. Entahlah, apa Om Saga, benar-benar tak memikirkan pernikahan kami? Apa pria itu gila kerja? Punya simpanan? Kenapa tak pernah sekalipun memintaku m
Part 4 OTEWE MALAM PERTAMA Oke! Semangat Nara! Kamu pasti bisa. Dia yang minta duluan, bukan aku. Lagi pula dia suamiku. Cukup sekali ini bukan. Yang penting uangku cair. Setelahnya, pasti hari-hari kami akan kembali seperti biasa. Kutapaki satu demi satu lantai marmer di lantai dua. Menatap ke
Part 3 JALAN SATU-SATUNYA "Sorry, sorry." Dilapkan tisue ke wajahku. Lalu ia mematung melihat kerudung depanku yang basah. Pria itu menatap agak lama, seperti tengah berpikir bagaimana akan mengelapnya. "Kamu ngapain?" Kusilangkan tangan di dada. "Jangan kelewatan, oke!
Part 2 Biar Aku Ajarin! "Kamu mau uang?" Pria itu mengangkat satu sudut bibir. "Aku akan memberikan lima juta pertamamu setelah kamu tidur denganku," sambungnya. Sial. Apa dia menjebakku? Tamatlah kamu Nara, mahkotamu akan direnggut oleh om-om. "Ap- apa?! Tidur sama Om
Pria itu mengangkat daguku dengan jemarinya, hingga tatapan kami bertemu. Bisa kurasakan kehangatan di kedalaman dua manik mata pekat Mas Dareen. Perasaan apa ini? Padahal baru ini kami sedekat sekarang. Segera kutepis perasaan aneh itu. Aku tak boleh terperdaya pada buaya ini! Jelas saja dia bis...
Part 8 "Allahu Rabb!" Bu Nyai terhenyak kaget saat membuka pintu. Ara berdiri persis di depannya. Kiai Asmun sontak melihat pada sang istri, apa gerangan yang membuat wanita itu terkejut? Pria paruh baya itu geleng-geleng, kenapa anak gadisnya tidak mengetuk pintu saja, atau memang senga
Part 7 Alya menghempaskan tubuh ke ranjang. Ada amarah dalam dada. Kenapa ia begitu kejam pada Ara? "Astagfirullah." "Astagfirullah." "Astagfirullah." Gadis yang merasakan hawa persaingan itu mengucap beberapa kali sambil memegangi dada. "Bagaimana ini? K