Banyak penelitian hanya berdasarkan teori dan melihat kondisi masyarakat subyeknya. Kalau di sosial mungkin penelitian Antropologi. Kalau di kedokteran saya punya contohnya : Di Eijkman ada penelitian mengenai Spatial Repellent yang berdasarkan teori bahwa pencegahan penyakit menular yang disebab
saya berdoa semoga Anda bisa menghasilkan temuan minimal diakui oleh LIPI seperti temuan Dr. Warsito yang sudah diakui dan dipatenkan di NASA. Baliiik lg ke nasa.. Pfffft.. Ketawa aja deh gue.
Sayangnya banyak ilmuwan yang bukan hanya dari bidang kedokteran yang tidak sependapat dengan anda Gue makin yakin kalo elu itu sebenarnya adalah menristek...
ahahahahaha nte trmasuk yg terguncang ye gan.. :D ane prnah hadir dlm seminar beliau...mmang terbukti kok, ada slide yg menerangkan pasien cwok yg kena kanker otak dan selama memakai alat itu ada perkembangan baik. dan pasien cwok itu pun hadir n mmang sehat walafiat yg sblmnya dia lumpuh gara2 ...
Apa bedanya dengan stemcell yang masih fase 0/1 yang saya sebutkan di atas? Apakah anda yakin Dr Warsito hanya obral omdo kayak dukun, tapi tidak melaksanakan penelitian ilmiah secara benar di belakangnya? 1. Saya belum percaya validitas pernyataan ente. Stem cell ilmu tahun 90an. kalo masih tah
Anda perlu cari data dan informasi siapa Dr. Warsito. Semoga menemukan pencerahan. Gue udah tahu siapa dia dan menurut saya dia tidak pantas menyandang gelar ilmuwan.
Alat Dr. warsito sebenarnya sudah dikonsultasikan dengan kementrian kesehatan, sekarang dalam proses pengujian. Ini info beliau saat wawancara toh sekarang pihak kementrian kesehatan mau menggagas bikin forum untuk menjembatani para guru besar, dr. warsito, kementrian kesehatan. semoga forumnya
Maaf soal itu saya tidak tahu. Kalau alat diagnosis memang iya. Tapi sekali lagi yang penting dalam penelitian itu adalah cara menelitinya (conduct of research). Jika Dr Warsito sudah menjalankan prinsip-prinsip penelitian ilmiah dengan baik maka saya kira itu sudah cukup sebagai penelitian, bukt
Komisi etik mana? Litbang umum atau litbang depkes? Dua-duanya mengacu ke komisi etik LIPI. Yakin anda Dr Warsito nggak kontak/konsultasi dengan Komisi Etik di LIPI? Hati-hati lho nanti anda ditertawakan oleh para peneliti
makannya gw bilang 'mending nanya' yang gw quote awal aja paham kok. makannya jangan asal nyamber aja http://www.pasarpayon.com/images/ragnarok/swt.gif masih ngebahas pks di thread kanker..?? jatuh cinta mati ya sama pks..?? ato pks bikin kanker di hatimu..?? *eeaaaaa... http://www.pasarpayon.co
Nah, kalau gitu yang dilakukan oleh Dr Warsito dengan membuat surat pernyataan persetujuan dan pelepasan tanggung jawab juga penjelasan bahwa metoda ini tidak dijamin 100% itu kepada pasien tidak masuk dalam etika? Mangkanya sekali-kali minta pendapat ke lembaga litbang, bukan dokter praktisi na
middle class yg paling sengsara sekarang, mau pake jamkesmas ga bisa atau gengsi..bayar sendiri bikin jatuh miskin. kalo lower class apalagi di jkt sudah membaik jaminan kesehatannya. Sangat setuju dengan ini... Middle class tanpa jaminan kesehatan yg paling sengsara. Kalo cari kerja sebisa mu
Tahun 2013, untuk Indonesia, Ada beberapa institusi yang melaksanakan, ada universitas, rumah sakit, badan litbang pemerintah dan juga swasta (BUMN). Walaupun sudah dipakai, tetapi semuanya belum mencapai uji coba populasi (fase 3), bahkan ada yang masih sedang atau selesai pre klinikal (fase 0).
Klo berobat mahal ke dokter dan kemudian sembuh, anda gak perlu berterima kasih ke dokternya, berterima kasihlah ke uang anda. nyawa sekalipun tidak akan berharga tanpa adanya uang yg banyak untuk membuat tangan-tangan dan otak dokter bekerja. money oriented banget dokter2 sekarang :capedes tetapi
makannya gw bilang mending nanya biar jelas http://www.pasarpayon.com/images/ragnarok/swt.gif reaktif bener sih http://www.pasarpayon.com/images/ragnarok/heh.gif nahh ini reaksi yang sedikit lebih tenang http://www.pasarpayon.com/images/ragnarok/heh.gif Iye sori.. Tp niat bgt y ente sampe
Lah ente tahu kan CT Scan itu bisa dilakukan kembali setelah kurun waktu tertentu? Ya bahaya banget lah! Makanya simbol apotik, cangkir obat dengan ular itu pas banget. Obat itu racun, tapi racun yang terpaksa harus diminum, makanya harus hati2. Obat itu bukan jamu yang kalo kebanyakan akan kelua
eksperimen di ugm sih katanya udah dilakukan, dan hasilnya... http://www.pasarpayon.com/images/ragnarok/dot.gif tapi mending tanya ke ugm apakah berita ini bener apa enggak, biar lebih jelas http://www.pasarpayon.com/images/ragnarok/^^.gif Ohhhmaaaaaann.... Blogspot....
Saya jawab pertanyaan anda dengan sebuah fakta. Di Indonesia penelitian stem cell banyak dilakukan. Juga sudah di terapkan ke pasien, padahal penelitian-penelitian tersebut rata-rata baru 1-2 kali masuk jurnal, dan secara tahapan uji klinis masih sangat di awal (fase 0 atau 1). Mereka juga menari
gw pikir untuk sekelas warsito si bukan cari duit. lagian royalti die dari penemuannya yg lain udah cukup. Bisa jadi untuk biaya penelitian atau pembuatan ntu alat... atau buat operasional team yg ada disana.... Jadi kalo, tuduhan lo "cari untung" gkkan segitu tarifnya. Yang pasti gkka...