Lah gimana mo nyelip kalo mereka juga saling selip, satu jalan 50km/h, satunya mo nyelip jalan 52km/h :hammer
namdokmai gini gan, polisi tugas nya bukan untuk menghukum pelaku kriminal apalagi sampai tembak mati, ganjaran/hukuman yg nentuin di pengadilan. Hal" kaya gini gabisa dijustifikasi, karena polisi punya set alat yg dapat digunakan untuk mengkondisikan situasi cem ini, mereka spesifik didanai...
Pardon my french but shouldn't we really reconsider the use of the guillotine for today's governments ?? :D
Bener tapi, ketika penembakan mati ini diwajarin sebagai salah satu pengkondisian situasi, sebaiknya kita sebagai warga sipil agak takut ana pewajaran ini. Sebelum gw dituduh kadrun atau simpatisan :linux1:
https://s.kaskus.id/images/2020/12/07/2266487_202012070708270947.jpg Bring baackk the guillotine !!!! Gw sebenernya ga mendukung hukuman mati tapi ini bener" keterlaluan dah :batas
Pancasila dan sekuler ga ekslusif satu sama lain, sekuler hanya misahin agama dan negara, sehingga dapat mengakomodir kepentingan banyak orang secara inklusif. Dan untuk isu" negara sekuler, jgn ambil contoh USA. Ambil contoh dari negara EU
Sekuler ga akan mengurangi hari libur, ga akan mengurangi kesempatan ibadah klean semua. Sekuler membatasi ranah agama sebagai aturan baku yg dapat mengikat setiap orang dalam urusan ketatanegaraan, cth: UU pernikahan yg basis nya agama, basically kalau ga punya agama yg dianut gabisa nikah (resm...
nandaps inilah hipokrit masy. pada umumya, konsensi lama one man one vote itu kontroversial, makanya mereka pengen referendum lagi, karena dirasa sekarang lebih transparan sehingga "rakyat" yg sebagaimana kamu maksut bener" milih secara demokratis.
Imagine, public education is on the people, not the government institution specifically paid to do this. Hmmmm..
Udahlah, suruh pergi aparat" bersenjata yg ada disana, DOM aceh, DOM papua, efeknya berat ke sipil :nohopes
"Covid is a democrat hoax to destroy traditional valuees" Gw agak kaget karena masyarakat indo termasuk reasonable pas lebaran wkwk :D