Kalau gitu kenapa ada pasal perlindungan anak, kalau anaknya pelaku bully berarti pasal itu bias dan nggak punya tujuan aslinya. Harusnya pasal itu diilangin, ganti aja kejahatan anak dibawah umur hukumannya limpahin sama orang tuanya. Udah belajar dilingkungan yang kondusif, dan kompetitif aja be
Nggak ada aturan spesifik yang bisa mencegah prilaku bully. Kalau ndak aturan spesifik nggak ada jugak konsekuensi nyata. Contohnya, harus ada aturan jelas misal jika siswa lain yang melihat kejadian kek gitu juga harus disanksi dengan hukum yang setara dengan pelaku, ini untuk pencegahan agar sisw
Racun aja pelakunya sama MBG ampe mampus, atau limpahin semua pasal sama orangtuanya biar nggak berlindung lagi ntar dibawah pasal dibawah umur, masih ada kasus lagi, hukum jugak tu guru karna prilaku bullying terjadi dilingkungan sekolah.
dononexter763 hoh, jadi kek cuma formalitas gitu aja kah, atau lebih ke pelestarian budaya gitu fungsinya?
Siapa jugak yang suruh jadi bumper depan belakang, udah tau rungkad nggak punya duit rugi di Tol malah akting sok kuat petantang petenteng cari mainan baru di kereta.
Lah .. ini sistemnya gimana sih Solo itu kan di provinsi Jawa Tengah, lah kok ada kerajaan di dalamnya. Wilayahnya gimana? Trus kalau ini ada rajanya gimana ada sistem pemerintahnya, misal kek ini di tingkat kabupaten/kotamadya gitu apa ini raja bakal mau ngikutin kebijakan Bupati gitu?
kuntuldowo yang kek ginian masih ada selirnya jugak, trus tu pemaisuri bini muda kah itungannya, soalnya anak pertama dari selir gitu.
erdewe list of, disini kayaknya dia bukan lagi korban bully lah. Ngeliat daftar listnya aja udah serasa aneh hubungannya sama mankind apaan, cheaters, boomers, idiots. Dan setiap kata yang ditulis itu menunjukkan kalau subjeknya lebih dari satu. Contoh cheaters, kita nggak tau kategori cheater di...
Jadi motif utamanya kalau bukan teror apaan nih, penggunaaan huruf s disetiap kata tulisannya nunjukkin subjek kebenciannya lebih dari satu orang, bahkan sampe cheater aja jugak disebut, kalau tu bocah korban bully harusnya kebenciannya hanya spesifik sama kelompok/orang tertentu, lah ini sampai ...
Yang nggak pernah di Notice aslinya adalah gimana blangsaknya era Mukidi dalam menstablisasi mata uang.
Iklan dibikin bombastis tanpa nunjukkin hasil riset, dan proses sulit dibelakangnya. Mirip iklan perumahan KPR type 36. 5 menit ke Mall, 15 menit ke Bandara, 10 Menit ke RS. Itu kalau perginya jam 2 pagi. Bisa gantikan BBM itu kalau yang jual BBM pada tutup.
Yang dulu sampai kabur ke Jordan justru malah yang ngangkatnya jadi pahlawan, ironi emang. Duit 100rebu aja nggak ada harganya gegara komuknya si Karno. Sekarang ketambahan pahlawan jalur menantu. Ngoahahahhahahahaha
Emang setelannya atau gimana, yang namanya pake Gus gus gini kelakuannya udah kek orang sawan aja. Dulu-dulu ada Habib yang kelakuannya kek anjhingg rabies, presiden ke 4 itu namanya jugak pake Gus kan, kalau segampang itu orang-orang Dijawa sana itu ngasih gelar Gus, atau nama Gus ya berarti itu...
Gelembung Ekonomi itu namanya. Banyak pembangunan masif di era Soeharto yang bertujuan untuk menginjeksi kinerja Ekonomi, namun ketika hasil tidak mencerminkan usaha, disitulah terjadinya gelembung. Yang kek gini di Era Mukidi juga dilakuin, untuk nutupin buruknya kinerja Ekonomi di rejim dia, dia
Absurd banget parameternya sampai siapa pulak ini bisa jadi pahlawan. Ntar itu presiden serikat buruh yang sekarang lama-lama bakal dicalonin pahlawan jugak gegara cuma sering orasi minta upah piarannya dinaikin. Negara macam apalah ini yang bikin sim ternyata lebih sulit ketimbang jadi pahlawan.