Padahal BUMN itu selalu kenak doping APBN, ada/nggak Danantara nggak bakal berubah. Tapi sekarang bayangin baunya, BUMN dikumpulim di satu tempat, BUMN yang rada sehat, digabungin ama BUMN penyakitan. Padahal rumus Matematika, apapun yang dikali dan ditambah negatif hasilnya tau sendiri. What a l...
Data ama omongan nggak pernah sinkron, yah gimana investor mau percaya. Orang yang bikin ekonomi nyungsep, idr kelelep, aja dijadiin penasehat. Ntah tujuannya buat apa, sok asik kali si wowok paok. Selagi pemerintah nggak bisa ngegantiin outflow ya jangan harap banyak sama Danantara, cuma dana efi
"Tidak diundang salah. Diundang salah. Maksudnya gimana?Kenapa dipertanyakan? Masa diundang dipertanyakan? Istana itu bukan properti pribadi tolol, orang-orang yang datang kesana harus punya kepentingan yang jelas, tujuannya apa, maksudnya apa, dan manfaatnya apa buat "Negara" Gil
Aslinya mah udah kalah ini, tinggal nunggu pengumuman official doang, ama urusan tetek bengek. Mundur? Nge-gimmick aja nih badut, negara udah jadi arang malah pengen mundur. Dikasih hukuman mati aja malah jatuhnya hukuman ringan buat nih badut. Mampuslah kau jadi budak demokrat, emang koplak, mau a
Temasek fokus mengelola kelebihan dana pemerintah untuk diinvestasikan kembali guna memaksimalkan keuntungan. Nah, kalau masih ada yang mau berpikiran positif tentang Danantara silahkan, tapi perlu dijawab dulu, benaran kah BUMN Indo sesolid itu, masih digerakin sama Subsidi dan disuntik APBN aja k
Kalau dasar keyakinan itu nggak kuat ya gitu, gampang keblinger, gampang ke trigger, gampang kejedot, gampang ngerasa risih, dan gampang di brainwash.
Jadi kalau ada yang bilang, kejujuran adalah modal utama keknya itu cuma omong kosong, ngohahahhaahahhahaha.
Dan giliran ulama cabul, uztad otak lendir. Sodomi di Pesantren, atau ulama yang jualan agama demi keuntungan pribadi nggak pernah dianggap pelecehan justru jadi budaya, dan ladang bisnis. Tuhan kalian beneran pebisnis yang buruk.
Cie cie yang mau jadi bandar saham cie. Bikin perusahaan fiktif yang banyak lah pung, Ada danalegit soalnya. Kapitalisasi my ass, yah nggak heran sih Presidennya aja pernah ngomong "manipulasi bandar" tipikal omongan nubitol kalau rungkad di pasar modal.
Emang lucu nih negara, begitu banyak lembaga yang bertujuan untuk awalnya menjaga keamanan entah itu dilevel RT, RW, Dusun, Kota, Kabupaten, Kecataman, Provinsi, bahkan sampai level Negara. Mulai dari Wercok, loreng ijo, ormas (entah itu keagaaman, atau ormas akamsi sampah). Tapi ujung-ujungnya m...
BUMN Indo itu nggak ada yang nguntungin, ini salah satu faktor yang bakal bikin program dia gagal. Karna pengelola utama/penggerak utama BUMN itu "Subsidi" Otak kau kececer dimana sih Wok? Kalau masih bersikeras dengan program tersebut, itu bakal jadi tempat yang pas buat jadi lumbung in
Dan presidennya cuma bisa curhat, cuma gara-gara di tolol-tololin, yah emang urusan kek ginian nggak perlu presiden turun tangan, tapi? Wercok/TNI nya pada sibuk show off jadi cowboy depan sipil sambil ngumpulin milestone. Ormas keagamaan? Lebih bejat lagi vonisnya bisa haram, dan neraka. Ormas kek
Presidennya lebih cocok jadi pembawa acara termehek-mehek, dasar jamet tantruman. Kerjanya kalau ndak curhat, ya mandi ujan.
Dari kang sulap > kang potkes > stafsus kemenhan. Pantes apa aja yang dikerjain sama pemerintahan hasilnya jadi kek bikinan anak STM magang. Emang udah "Core" negara ini yang rusak.
Ini bukan soal BSH atau apalah sebutannya. Negara ini udah hampir ambruk dihantam pasca covid, harusnya duit itu di peruntukkan buat perbaikan sektor Ekonomi terlebih dahulu, ini mah soal sepele bedain mana yang urgent mana yang nggak. Rencana jangka panjang itu harus diperlakukan secara jangka pan