dulu saya pernah mondok 6 tahunan. awal kelar mondok saya ngustaz. ada satu momen saya pernah dijorokin untuk jadi imam, khotib, pengajian ibu2. lekatlah penilaian keluarga, masyarakat, kawan2 bahwa saya adalah anak pesantren, santri, ustaz. beberapa tahun ke belakang, saya akrab dengan buku richar
jadi inget 8 tahun lalu saya nongkrong di sana. di sekitar sari item ada pesantren namanya "raudathut taubah" artinya taman-taman orang bertobat. saya keliling di sekitar situ bersama 3 orang kawan lain. sepanjang perjalanan banyak JOKI yang menawarkan "layanan" ke kami. saya ...
di luar soal pernikahan yg "tau-tau-jadi". apapun yg terjadi, saya akan selalu mendukung bu ayunda untuk menjadi BA seluruh brand di indonesia. menjadi pembicara di G20. jadi perunding perdamaian ukraina-rusia. Sekjen WHO. dokter bedah. apapun lah. saya dukung.
kalau udah bicara cantik, udah kelar urusan. digoreng terus. hiduplah wanita cantik, hidup wanita hitam manis.
saya termasuk orang yang gak patah hati ketika mendengar bu ayunda menikah. biasa saja. saya hanya termasuk orang yg kesel aja ketika melihatt bu ayunda di mana-mana, BA CIMB Niaga, XL, Ponds, ada di G20. malas aja gitu, kelahiran 93 udah semantep itu petualangannya. saya anak 90 aja boro-boro jadi
saya balik ah pertanyaannya: kenapa negara yang mengaku "relijius" gak maju? karena hobi mempermasalahkan printilan.
nerobos itu "ceritanya" buru-buru ngejar sesuatu. seperti yg baru kejadian kemarin, pimpinan pesantren, nerobos karena ngejar waktu mau jadi juri MTQ. padahal nunggu barang beberapa menit juga bisa. laganya seolah umat paling tepat waktu. tapi gini, di indo, paham sudah soal istilah jam
janda dinilai pro dan berpengalaman. jadi para cowok merasa santai. gak perlu mengajari lagi perkara remeh temeh. tinggal gas dan orgasme saja.
makin dibuat kontroversi makin menjual pak. saya kadang kalau terlalu viral atau kontroversi malah malas mengikutinya.
saya sebagai pendukung pemerintah menghormati apapun keputusan pemerintah. namun ada beberapa hal yang memang kita tidak perlu menelan mentah segala kebijakan. sisi baik dan buruknya kita pribadi yang menakar.
sebagai apoteker, saya katakan itu ilegal. tingkah konyol para pelapak untuk menghindari algoritma obat golongan psikotropika adalah dengan membuat nama plesetan. misalnya, obat namanya DIAZEPAM, kalau ditulis DIAZEPAM, biasanya sistem otomatis ngeblok. maka diplesetkan jadi DI AZ PAM vitamin C. ...
lebih karena tren saja pak. budaya ikut2an. lebih dari itu, naikin nama, menjaring sponsor. all about money.
Saya baru nonton his house dan the call. Asli, setelah nonton kedua film itu saya kepikiran selama beberapa menit. Malamnya saya tak bisa tidur di bawah jam 9. Tak bisa bangun di atas jam 4. Horor.
sangat sangat mendukung kak anies untuk menuntaskan jabatannya menjadi gubernur DKI. setelah itu saya mendukung kak anies untuk menjadi rektor kembali di universitas paramadina dan menjadi penggerak lagi di Indonesia Mengajar.
saya ada di posisi pendukung cinlok. gpp. selama mereka asyik nyaman dan kurang merugikan kita, dukung aja. doakan yang tidak terlalu buruk, biar mereka paham. :D