odp belum tentu corona,jgn baper lah,istirahat 14 hari dan tunjukin bukan corona klo agan sembuh,berdiam dirilah dirumah demi bangsa dan negara dan menolong tim medis
Libur udah pada mudik,mau dilockdown udah telat,oranh yg bawa virus dlm keadaan sehat,akan terus menularkan corona
mungkin ibu dokter itu mau menjelaskan bahwa corona ga akan berhenti sebelum positif corona tanpa gejala msh bebas berkeliaran kemana2,krn yg odp dan pdp pasti sdh dipantau dan sulit bergerak,ini yg ga akan membuat bencana virus ini berakhir
jika memang dana sebesar itu,ga mgkn bisa telat mencegah,faktanya rs bnyk yg kekurangan masker,pakaian hazmat,cairan disinfektan,takutnya cuma lips service saja
intinya semua larut dalam angka yg diupdate,tanpa menyadari bahwa aslinya jauh berlipat2 kali angka yg diumumkan,pemerintah ga tanggap,masyarakat gak menyadari,mau diharapkan apa??
klo dki segitu,emang pusat dari 2000T udah brp T yg dialokasikan?klo mau presentasi sama minimal 20 T,klo kurang tak bantuin hujat junjungan ente
bentar lagi ada yg menghubungkan SARA,efek 72 M,duit yg bisa dibelikan masker buat paramedis dan medis serta pakaian apd
kebijakan yg ngasal ga memperhatikan perilaku masyarakat yo bakal sia2,mgkn berharap kyk kampanye dulu,bayar Buzzer,orang bakal kepengaruh,dan skrg terbukti gagal,dulu kan milih krn faktor....
kembali ke uang uang dan uang,hanya penekanan ekonomi,bkn skenario terburuk penyebaran virus meluas,misal meminta bantuan medis negara lain,beli peralatan yg memadai,plus kebijakan mendekati bulan puasa spt apa,s/d lebaran
insentif untuk tiket,dll blunder besar,keliatan skrg kalang kabut,dikritik malah menyalahkan,belajarlah dari kesalahan
ketika uang jadi ukuran,kesehatan udah ga penting lagi,masker yg dibutuhkan ditimbun buat dijual mahal,handsanitizer juga mahal,malah lock down dibully krn ga bisa cari makan
jika mereka berdiam diri dirumah,tentu ga butuh masker,cuma keegoisan yg bakal membunuh mereka sendiri